Indonesia Fashion Forward: Mengintip masa depan fashion Indonesia

Wisnu Sulistyanto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia Fashion Forward: Mengintip masa depan fashion Indonesia

Femina Group / Dennie Ramon

Sederet perancang Indonesia fashion Forward mencoba menginterpretasikan tren 2017 lewat setiap garis rancangan di ‘Jakarta Fashion Week 2017’

JAKARTA, Indonesia – Para perancang busana ini hadir dalam gelaran yang digagas Indonesia Fashion Forward (IFF), sebuah program inkubasi desainer Indonesia muda hasil kerjasama antara Jakarta Fashion Week dengan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia dan British Council bertujuan untuk menemukan dan menampilkan bakat desainer muda untuk memperkuat serta meningkatkan kebangkitan industri kreatif mode Indonesia.

Dan berikut karya beberapa desainer muda yang tergabung dalam IFF generasi pertama hingga keempat yang diperlihatkan di ajang Jakarta Fashion Week 2017, Minggu, 23 Oktober.

Peggy Hartanto 

Siluet minimalis nan anggun terpancar dari deretan busana koleksi Peggy Hartanto, anggota IFF generasi ketiga. 

Terinspirasi dari sebuah lukisan Lili Elbe karya Gelda Wegener yang bisa disaksikan di di film The Danish Girl, Peggy membuat setiap lekuk garis rancang terasa romantis.

Tidak hanya itu, permainan bahan motif berupa garis-garis vertikal paduan kuning dan biru navy serta permainan rangkaian warna yang solid kuat seperti putih, hitam dan juga biru navy membuat keseluruhan koleksi terlihat lebih tegas, minimalis dan anggun.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Jakarta Fashion Week 2017.

Desainer Peggy Hartanto menampilkan koleksinya yang terinspirasi oleh lukisan Lili Elbe karya Gelda Wegener di ajang 'Jakarta Fashion Week 2017'. Foto oleh Jakarta Fashion Week 2017.

Sea and Sheila 

Terinspirasi dari arsip budaya China di era Dinasti Tang, permainan bordir burung-burung, berpadu bunga-bunga abstrak yang menawan tertata apik pada setiap detail busana karya dua designer muda berbakat dibawah brand Sean and Sheila. 

Generasi keempat IFF ini mengolah bahan silk wool, jacquard dan cotton ke dalam siluet tailored yang tegas dengan permainan warna hitam bercampur oranye dan hijau yang menambah nuansa koleksi ini terlihat memukau. 

Mengangkat tema Forgotten, Sean & Sheila bermain lewat warna-warna oranye, teal, ungu, hitam dan sentuhan keemasan, baju militer pada Dinasti Tang tampak bold dengan penggunaan sulam dalam warna vibrant.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Jakarta Fashion Week 2017.

Major Minor 

Mengusung tema Maha, Major Minor mengintreprasikan koleksi untuk tren 2017 ke dalam siluet-siluet flowy dan loose. Detail asimetris pada bahan satin yang melambai pun memberi kesan feminin manis dan tegas.

Dan tidak hanya itu, mengamplikasikan motif bunga-bunga pada dasar dress bisa menjadi pilihan yang jitu untuk tren tahun depan. 

Permainan kombinasi warna yang solid dari mulai hitam, abu-abu hingga putih membawa koleksi Major Minor ke sebuah derajat tinggi yang tetap membumi. 

Terinspirasi dari pohon Ginko yang menjadi simbol harapan dan perdamaian di Cina, dedaunan Ginko menjadi dekorasi yang disulam dan menarik perhatian pada sejumlah koleksi musim panas 2017 dari Major Minor Maha.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Wisnu Sulistyanto/Rappler.com.

Foto oleh Jakarta Fashion Week 2017.

-Rappler.com.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!