Menu khusus ART di restoran picu perdebatan

Nadia Vetta Hamid

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menu khusus ART di restoran picu perdebatan
Haruskah ada menu khusus ART?

JAKARTA, Indonesia – Foto ‘Maid Menu’ atau menu khusus Asisten Rumah Tangga (ART) atau baby sitter yang diduga berasal dari sebuah restoran Jepang all you can eat, Shabu Hachi, memicu perdebatan di antara netizen setelah beredar di Twitter.

Sutradara Joko Anwar mengunggah foto buku menu Shabu Hachi di akun Twitternya. Ia bertanya kepada netizen untuk membayangkan perasaan ART atau baby sitter ketika melihat menu untuk mereka dibedakan.

Pemilik Shabu Hachi, pembawa acara dan host talkshow sebuah televisi swasta Githa Nafeeza, merespon cuitan Joko. Githa balik bertanya, apakah memberikan kemudahan bagi ART atau baby sitter untuk makan tidak punya hati?


Foto menu ini mengundang reaksi negatif dari netizen. Salah satunya, Tince Anna berpendapat bahwa apabila tidak sanggup membayari baby sitter, lebih baik jangan ajak ke restoran all you can eat.


Seorang netizen lainnya, Haya Narendra, berpendapat bahwa ‘Maid Menu’ memberi peluang lebih besar kepada ‘orang-orang yang tidak punya hati’ untuk memisahkan baby sitter dari level mereka.



Haya juga bertanya mengenai menu selain all you can eat yang tersedia di Shabu Hachi, seperti bento box. Ia menutup cuitannya dengan pernyataan bahwa baby sitter adalah ‘teman’, bukan hanya ‘pembantu’.


Joko Anwar meneruskan cuitannya dengan menanyakan alasan Githa yaitu lebih baik menyertakan ‘Maid Menu’ daripada mereka tidak makan di restoran.



Kepada Rappler, Joko Anwar menjelaskan mengapa ia tidak menyukai gagasan ‘Maid Menu’. Menurutnya, bukan hanya namanya, tapi konsep pembedaan menu untuk majikan dan ART atau baby sitter sudah tidak benar.

“Banyak dari kita yang terbiasa memperlakukan pembantu dan babysitter dengan kurang manusiawi. Sehingga ketika kasus ini muncul ke permukaan, banyak yang bersikeras ini wajar dan positif, sebagai defense mechanism supaya kita enggak harus sadar bahwa kita selama ini udah jadi monster.” 

Menanggapi netizen, Githa menjawab Joko Anwar dalam cuitan berseri yang dirangkum oleh blogger Alexander Thian.

Beberapa di antaranya, ia tidak tega melihat ART atau baby sitter yang tidak dibelikan makan oleh majikannya karena harga makanan terlalu mahal. Pengunjung yang Githa tanyakan mengenai hal ini biasanya beralasan karena set menu seharga Rp150.000 terlalu mahal untuk baby sitter. 

Karena itu, ia memutuskan untuk membuat ‘Maid Menu’ dengan harga yang lebih terjangkau.


Alex menanggapi positif jawaban dari Githa, dan ia setuju dengan ‘Maid Menu’ agar ART maupun baby sitter juga bisa makan di restoran. Cuitan Alex pun juga masih mengundang pro dan kontra. Sri Wulandari merasa tidak nyaman dengan istilah ‘Maid Menu’.


Kini, Githa selaku pihak dari Shabu Hachi telah menurunkan ‘Maid Menu’. Githa mencuit permintaan maaf dan terima kasih atas masukan dari netizen.


Setelah menu ini diturunkan, Joko Anwar mengaku lega. “Alhamdulillah,” katanya kepada Rappler. 

Bagaimana pendapatmu mengenai kontroversi ‘Maid Menu’? Jawab di kolom komentar di bawah ini. — Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!