SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Foto ‘Maid Menu’ atau menu khusus Asisten Rumah Tangga (ART) atau baby sitter yang diduga berasal dari sebuah restoran Jepang all you can eat, Shabu Hachi, memicu perdebatan di antara netizen setelah beredar di Twitter.
Sutradara Joko Anwar mengunggah foto buku menu Shabu Hachi di akun Twitternya. Ia bertanya kepada netizen untuk membayangkan perasaan ART atau baby sitter ketika melihat menu untuk mereka dibedakan.
Kebayang nggak perasaan pembantu atau babysitter menunya dibedain gini? Jangan jadi nggak berhati gini lah. (Allegedly menu di Shabu Hachi) pic.twitter.com/3SdyrJTLVn
Pemilik Shabu Hachi, pembawa acara dan host talkshow sebuah televisi swasta Githa Nafeeza, merespon cuitan Joko. Githa balik bertanya, apakah memberikan kemudahan bagi ART atau baby sitter untuk makan tidak punya hati?
@jokoanwar ketika Anda sebut tdk punya hati,apakah memberikan kemudahan babysitter utk bisa makan itu justru tdk punya hati?
— Githa Nafeeza (@GithaNafeeza) October 30, 2016
Foto menu ini mengundang reaksi negatif dari netizen. Salah satunya, Tince Anna berpendapat bahwa apabila tidak sanggup membayari baby sitter, lebih baik jangan ajak ke restoran all you can eat.
@sh3rkh03r @jokoanwar Kalo ga sanggup bayarin baby sitter ya jgn ajak ke resto all you can eat
— Tince Ana (@t_anna) October 30, 2016
Seorang netizen lainnya, Haya Narendra, berpendapat bahwa ‘Maid Menu’ memberi peluang lebih besar kepada ‘orang-orang yang tidak punya hati’ untuk memisahkan baby sitter dari level mereka.
@GithaNafeeza @jokoanwar ga memudahkan, tp semakin memberi peluang u/ manusia g punya hati merasa bs memisahkan bebsis dr ‘level’ mereka.
— Haya NarendraS (@hayhayhaya) October 30, 2016
@GithaNafeeza @jokoanwar kita hire bebsis krn butuh. kalo sekedar makan kenapa harus dibedakan. kl bebsisnya bingung, kan bisa dikasi saran
— Haya NarendraS (@hayhayhaya) October 30, 2016
Haya juga bertanya mengenai menu selain all you can eat yang tersedia di Shabu Hachi, seperti bento box. Ia menutup cuitannya dengan pernyataan bahwa baby sitter adalah ‘teman’, bukan hanya ‘pembantu’.
@GithaNafeeza @jokoanwar the bottomline is : your kind of menu dehumanize people. they’re not just ‘maids’ but also ‘mates’. please be kind.
— Haya NarendraS (@hayhayhaya) October 30, 2016
Joko Anwar meneruskan cuitannya dengan menanyakan alasan Githa yaitu lebih baik menyertakan ‘Maid Menu’ daripada mereka tidak makan di restoran.
Soal menu khusus pembantu/babysitter di restoran, gak tersentuh gak apa-apa, tp jangan salahkan yg terusik hatinya. Don’t be that cruel.
— Joko Anwar (@jokoanwar) October 31, 2016
Alasannya “ketimbang nggak dibeliin makan”? Are you even listening to yourself? Are we really this backwards?
— Joko Anwar (@jokoanwar) October 31, 2016
Kepada Rappler, Joko Anwar menjelaskan mengapa ia tidak menyukai gagasan ‘Maid Menu’. Menurutnya, bukan hanya namanya, tapi konsep pembedaan menu untuk majikan dan ART atau baby sitter sudah tidak benar.
“Banyak dari kita yang terbiasa memperlakukan pembantu dan babysitter dengan kurang manusiawi. Sehingga ketika kasus ini muncul ke permukaan, banyak yang bersikeras ini wajar dan positif, sebagai defense mechanism supaya kita enggak harus sadar bahwa kita selama ini udah jadi monster.”
Menanggapi netizen, Githa menjawab Joko Anwar dalam cuitan berseri yang dirangkum oleh blogger Alexander Thian.
Beberapa di antaranya, ia tidak tega melihat ART atau baby sitter yang tidak dibelikan makan oleh majikannya karena harga makanan terlalu mahal. Pengunjung yang Githa tanyakan mengenai hal ini biasanya beralasan karena set menu seharga Rp150.000 terlalu mahal untuk baby sitter.
Karena itu, ia memutuskan untuk membuat ‘Maid Menu’ dengan harga yang lebih terjangkau.
Well done and thank you, @GithaNafeeza. Memang banyak orang yang nuduh duluan minta penjelasan belakangan. *bacanya dari bawah ke atas, ya* pic.twitter.com/IzNX5phq8U
— Alexander Thian (@aMrazing) October 31, 2016
Alex menanggapi positif jawaban dari Githa, dan ia setuju dengan ‘Maid Menu’ agar ART maupun baby sitter juga bisa makan di restoran. Cuitan Alex pun juga masih mengundang pro dan kontra. Sri Wulandari merasa tidak nyaman dengan istilah ‘Maid Menu’.
@iwoel_iwoel2003 @GithaNafeeza why? Because of the ‘maid’ word? Why are you not comfortable with ‘maid’?
— Alexander Thian (@aMrazing) October 31, 2016
@iwoel_iwoel2003 @GithaNafeeza ya memang. Khusus buat babysitter aja. Tamu lain, ya order AYCA. Jadi kenapa nggak nyaman?
— Alexander Thian (@aMrazing) October 31, 2016
Kini, Githa selaku pihak dari Shabu Hachi telah menurunkan ‘Maid Menu’. Githa mencuit permintaan maaf dan terima kasih atas masukan dari netizen.
Dear all..tq so much utk semua masukannya yaa ttg salah satu nama menu kami.. I really appreciate it.. … https://t.co/ZsQsZcv4uk
— Githa Nafeeza (@GithaNafeeza) October 31, 2016
Setelah menu ini diturunkan, Joko Anwar mengaku lega. “Alhamdulillah,” katanya kepada Rappler.
Bagaimana pendapatmu mengenai kontroversi ‘Maid Menu’? Jawab di kolom komentar di bawah ini. — Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.