Susan Bachtiar jajal ‘Chicago Marathon’ demi membangun rumah singgah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Susan Bachtiar jajal ‘Chicago Marathon’ demi membangun rumah singgah
Meski kerap diserang backpain, Susan tetap bersemangat hingga garis finis

JAKARTA, Indonesia – Untuk kali kedua dalam hidupnya, presenter Susan Bachtiar menjajal arena lari maraton. Tak tanggung, wanita berusia 43 tahun ini berlari di ajang Chicago Marathon yang digelar 10 Oktober silam.

Sebelum Chicago Marathon, Susan sudah pernah menyelesaikan Jakarta Marathon sebagai bagian nazar pribadinya yang saat itu ingin berlari 42 kilometer di ulang tahunnya yang ke-42. Meski harus bersusah payah, Susan bisa menuntaskan nazarnya saat itu.

Kali ini pun, Susan berlari bukan tanpa sebab. Ia bertekad menyelesaikan Chicago Marathon demi alasan amal. “Mei lalu, kebetulan dengan tim Ronald McDonald bikin sebuah yayasan bagi pasien anak yang menderita penyakit kronis.”

“Kalau anaknya sedang dirawat, nah, keluarganya bisa tinggal di rumah singggah itu. Kemudian jadinya saya itu ditawarin, mau ikutan enggak? Mereka membentuk tim RMHC (Yayasan Ronald McDonald House Charities). Dan itu ada di mana-mana seluruh dunia. Kalau ada lomba lari, mereka mengirimkan perwakilannya dari seluruh negara,” ujar Susan yang ditemui di acara SK-II di Mall Taman Anggrek, Selasa, 1 November lalu.

Susan pun diutus bersama empat orang pelari lainnya. Empat orang berlari di Chicago Marathon, sementara satu lagi di Berlin Marathon. Meski awalnya sempat ragu, tapi demi amal, Susan berlatih keras meski dalam waktu singkat.

“Tahun lalu training 6 bulan tapi dengan cuaca jelek banget. Yang sekarang waktunya cuma tiga bulan. Tapi puji Tuhan, kemarin lari didukung cuaca kali, yah. Di sana banyak angin dan cuacanya lebih dingin, enggak lembap seperti Jakarta. Dan puji Tuhan semuanya berjalan dengan lancar dan saya dapat best time 5 jam 21 menit.”

Susan pun harus direpotkan dengan backpain yang kerap menyerang tubuhnya. “Jadi pada saat latihan di Jakarta, setiap lari, tuh, pasti ada ‘hit the wall’. Itu adalah satu titik dimana enggak mau lari lagi. Sebenarnya lari maraton tuh juga ngelatih mental. Puji Tuhan karena saya lari dengan niat tulus, kekuatan lari saya masih ada meskipun capek, dibantu sama supporter.”

Lantas, ke mana donasi amal usai Chicago Marathon ini akan didistribusikan? “Pembangunan rumah ini ideal karena berada di dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Peletakan batu pertamanya ini sudah diakukan minggu lalu. Jadi mudah-mudahan Februari atau Maret 2017 depan, rumah singgah bisa digunakan sama keluarga pasien.”-Rappler.com.

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!