Kisah perjuangan Ariska Putri Pertiwi menuju gelar Miss Grand International 2016

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kisah perjuangan Ariska Putri Pertiwi menuju gelar Miss Grand International 2016
Ariska Putri Pertiwi meraih gelar Miss Grand International pada 25 Oktober lalu

JAKARTA, Indonesia — Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Peribahasa tersebut sangat cocok untuk menggambarkan perjuangan dari Ariska Putri Pertiwi, 3rd Runner-up Puteri Indonesia 2016 yang berhasil meraih mahkota Miss Grand International pada 25 Oktober lalu.

Ariska dikenal sebagai seorang perempuan yang ambisius. Ia pertama kali terjun ke dunia pageant lewat pemilihan Puteri Indonesia Sumatera Utara pada 2014, namun saat itu ia belum beruntung.

Satu tahun kemudian Ariska langsung mencoba kembali peruntungannya di ajang yang sama. Akhirnya, perempuan kelahiran 13 Januari 1995 ini dipercaya untuk mewakili provinsi Sumatera Utara dalam ajang Puteri Indonesia 2016 yang berlangsung pada Februari lalu.

Di ajang tersebut, Ariska kembali mendapatkan kekecewaan. Seperti seluruh peserta, ia memiliki keinginan untuk meriah mahkota utama sebagai Puteri Indonesia.

Dengan segala persiapan dan jerih payah yang ia keluarkan, pada akhirnya Ariska hanya meraih posisi keempat. Meskipun sempat merasa kecewa, namun mantan Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira yang juga merupakan mentornya memberinya semangat.

Elvira juga yang kemudian membantu mempersiapkan Ariska untuk melaju ke ajang Miss Grand International, bersama dengan Yayasan Puteri Indonesia, para desainer, serta pelatih.

Tak hanya ambisi yang besar, semangat dan konsistensi Ariska juga dipuji oleh Elvira. Hal tersebut yang membuatnya yakin bahwa Ariska memiliki potensi besar dalam dunia pageant.

“Saya melihat Ika ini orangnya dedikasinya tinggi sekali. Kalau mau A, ya A, gimana caranya. Mau orang bilang dia ambisius itu enggak apa-apa karena hidup itu memang perlu punya ambisi,” tutur Elvira dalam acara konferensi pers di Jakarta, Senin, 21 November.

Setelah resmi menjadi wakil Indonesia di ajang Miss Grand International, kesulitan juga tidak kunjung usai. Bahkan, hari-hari pertama di masa karantina di Las Vegas, Amerika Serikat merupakan saat-saat tersulit karena banyak sekali hal yang tidak diinginkan terjadi menjelang keberangkatan, salah satunya adalah handphone Ariska yang rusak.

“Begitu saya sampai saya nangis, saya nangis senangis-nangisnya, enggak tahu kenapa. Mungkin karena saya merasa, kok, hanya untuk berangkat saja cobaannya segini banyaknya,” ujar Ariska dalam konferensi pers pada Senin.

Namun berbagai kesulitan dan kegagalan yang telah dilalui Ariska akhirnya berbuah manis. Kini Ariska yakin bahwa segala usaha keras yang telah dikeluarkan pasti menghasilkan sesuatu yang maksimal.

Bagi Ariska, kegagalan meraih mahkota utama di Puteri Indonesia 2016 lalu merupakan jalan Tuhan yang terbaik karena membuatnya berhasil membawa pulang mahkota beauty pageant internasional pertama untuk Indonesia. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!