5 hal tentang ajang ‘Miss Supranational’

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal tentang ajang ‘Miss Supranational’
Ajang 'Miss Supranational' diklaim sebagai satu dari tiga kontes kecantikan paling bergengsi di dunia

JAKARTA, Indonesia – Intan Aletrino saat ini berjuang mewakili Indonesia di ajang Miss Supranational 2016. Ia tengah melewati masa karantina dan penjurian yang sudah dimulai pada 17 November lalu.

Malam puncak Miss International 2016 sendiri akan berlangsung pada Jumat, 2 Desember malam atau Sabtu, 3 Desember dini hari di Mosir Hall of Sports, Krynica Zdroj, Polandia.

Bagi Anda yang kurang familiar dengan kontes ini, berikut kami beberkan lima fakta mengenai ajang Miss Supranational:

Berkantor pusat di Panama

Miss Supranational merupakan kontes kecantikan yang dicetuskan oleh World Beauty Association yang memiliki kantor pusat di Panama. Organisasi ini telah berpengalaman selama 20 tahun dalam industri kontes kecantikan.

Dibandingkan gelaran kontes pageant lainnya, Miss Supranational tergolong muda karena baru dilaksanakan sejak tahun 2009.

Sempat muncul Miss Supranational tandingan

Pada tahun 2013, salah satu pendiri organisasi World Beauty Association , Carsten Mohr memutuskan keluar dari organisasi dan menggelar kontes kecantikan dengan nama yang sama. Namun, ide Mohr ditolak mentah-mentah oleh komunitas kontes kecantikan.

Glamour, fashion and natural beauty

Ajang Miss Supranational diklaim sebagai salah satu dari tiga ajang kecantikan yang paling bergengsi di dunia. Dengan tiga moto yang diembannya, yaitu glamour, fashion dan natural beauty, kontes ini berfokus pada kecantikan yang natural dan keanggunan.

Hal itu dipertegas oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri K. Wardani, yang mengatakan bahwa Miss Supranational mencari seseorang yang memiliki kecantikan natural.

Langganan Best National Costume

Pada penyelenggaraan Miss Supranational dua tahun sebelumnya, Indonesia menyabet gelar Best National Costume berturut-turut, padahal Indonesia baru ikut serta dalam ajang itu sebanyak tiga kali.

Pertama, gelar itu diraih oleh Estelita Liana pada tahun 2014 dengan kostum yang bertema Warrior Princess of Borneo. Kemudian, pada tahun 2015, Gresya Amanda kembali mengharumkan nama Indonesia berkat kostum yang bertema Mystical Toraja karya Dynand Fariz.

Dua kali lipat

Tahun 2009, saat kontes ini pertama kali digelar, jumlah peserta Miss Supranational hanya mencapai 40 negara. Tapi kini, di tahun kedelapan penyelenggaraanya, tercatat lebih dari 80 orang kontestan dari seluruh dunia ikut serta.

BACA JUGA:

-Rappler.com.

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!