Movember: Ketika pria merawat kumis demi kesehatan

Deria Octaviena

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Movember: Ketika pria merawat kumis demi kesehatan
Dana yang terkumpul akan disumbangkan kepada pasien anak dengan kanker dan penyakit berisiko tinggi

JAKARTA, Indonesia — November telah berlalu, tapi beberapa hari di awal Desember, tampak sejumlah pria berkumis berkumpul di sebuah restoran di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. 

Sabtu sore itu, pada 3 Desember, diadakan acara penutup Movember, sebuah gerakan penggalangan dana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker prostat dan penyakit-penyakit yang umumnya dialami oleh kaum pria.

Movember adalah sebuah kata gabungan dari “moustache” (kumis) dan bulan November. Selama November setiap tahunnya, para Mo Bro (sebutan untuk kaum lelaki peserta Movember), menumbuhkan dan merawat kumis selama sebulan penuh.

Caranya, para pria mencukur kumis dan jenggot mereka sebelum 1 November, dan membiarkan rambut-rambut di wajah tumbuh dan merawatnya sepanjang bulan. Wajah kaum pria yang tidak terbiasa tampil dengan kumis, akan tampak berbeda dibanding biasanya, yang kemudian memicu pertanyaannya dari orang-orang di sekitar.

“Ada apa, sih? Kenapa mereka menumbuhkan kumis?” Pertanyaan seperti ini yang kemudian menjadi pemantik percakapan tentang kanker prostat dan penyakit-penyakit pria lainnya.

“Saya berharap dengan adanya event ini tidak hanya mendonasikan dana, tetapi juga bisa menjadi relawan,” kata Zack Petersen, pelopor Movember di Indonesia. Menurutnya, banyak pria —termasuk di Indonesia —yang masih malu dan takut untuk memeriksa kesehatannya.

Dana disumbangkan untuk Komunitas Taufan

Diharapkan dengan adanya acara semacam ini, para pria dapat lebih tergerak untuk mengecek kesehatannya.

Berawal dari Australia pada 2003, Movember diawali oleh dua pria Australia, yaitu Travis Garone and Luke Slatter. Secara global, gerakan Movember sudah terdengar di mana-mana, termasuk Indonesia, meski belum terlalu besar gaungnya di Tanah Air.

Indonesia sendiri belum terdaftar secara resmi di situs Movember.com, tapi hal tersebut tak menghentikan niat Petersen bersama kawan-kawannya untuk memulai gerakan ini. Movember di Indonesia pertama kali diadakan pada 2012. Dalam perhelatannya, Petersen bekerjasama dengan Komunitas Taufan untuk mengadakan acara ini.

Pada tahun pertamanya, Movember di Indonesia diikuti sekitar 100 peserta dan mengumpulkan donasi sebanyak Rp26 juta. 

Pada tahun ketiganya, Movember di Indonesia mulai berkolaborasi dengan situs urun dana (crowdfunding) kitabisa.com. Melalui situsnya, kitabisa.com mengajak publik untuk mengikuti kampanye global Movember dengan caranya mengajak setiap pria dari keluarga, suami, atau pasangan dengan memanjangan kumis selama November dan puncaknya akan diadakan lelang untuk mencukur kumis dan hasilnya diberikan kepada Komunitas Taufan.

“Dana yang terkumpul akan disumbangkan kepada pasien anak dengan kanker dan penyakit berisiko tinggi,” kata Yeni Dewi Mulyaningsih, pendiri Komunitas Taufan.

Ia mengatakan, Komunitas Taufan akan menyumbangkan donasi dengan cara mendatangi pasien, baik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah.

Mo Bro dan Mo Sista

Selain Mo Bro, ada juga Mo Sista. Mo Sista bisa ikutan dengan cara memotivasi pria yang ia kenal untuk menumbuhkan kumis atau sekadar menjelaskan tujuan gerakan ini. 

Mo Sista juga bisa mendaftar, memberi sumbangan, atau mengajak orang-orang menyumbang. Pada dasarnya Mo Sista juga melakukan hal yang sama seperti Mo Bro, kecuali menumbuhkan kumis.

Argi Hulam Habibi, Mo Bro yang baru bergabung tahun ini, mengungkapkan mengetahui event ini dari Twitter.

“Saya tahu Movember dari dua tahun yang lalu, tapi baru tahu ada di Jakarta, ya baru tahun ini, jadi baru bisa ikut di tahun ini,” kata Argi. 

Setelah mengetahui acara ini, Argi kemudian langsung menghubungi Petersen mengenai Movember di Indonesia. Ia berharap meskipun tidak menumbuhkan jenggot, paling tidak para pria bisa lebih menyadari tentang bahaya kanker untuk pria. 

Hingga akhir November, total yang tercatat ada Rp27 juta donasi terkumpul. Peserta yang hadir di acara Movember tahun ini ada sekitar 50 orang. Di antaranya, termasuk sekitar 10 orang berkumis. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!