5 hal yang harus dilakukan jika atasan punya “anak emas” di kantor

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Meski terdengar agak sedikit kejam, tapi urusan "anak emas" di kantor memang benar-benar ada!

JAKARTA, Indonesia – Pernahkah kamu merasa bahwa kamu sudah bekerja keras, kamu mencintai pekerjaanmu dan kau melakukan semua pekerjaan tepat waktu, tapi tidak mengalami kemajuan di karier? Apa pun yang kamu lakukan, atasan tidak pernah memerhatikanmu?

Sebaliknya, ada seseorang, rekan kerja, yang kamu rasa tidak melakukan hal sebanyak dirimu, tidak bekerja serajin dirimu, tapi lantas dengan mudah melangkah ke jenjang karier lebih tinggi. Dan kamu lantas berpikir, “Dunia tidak adil.”

Mungkin awalnya semua itu hanya di pikiranmu saja, tapi sebenarnya, meski terdengar agak sedikit kejam, tapi urusan “anak emas” di kantor memang benar-benar ada!

Banyak atasan yang memang memiliki “anak emas” alias karyawan kesayangan mereka. Manajer, kan, juga manusia. Tapi masalahnya, bukan soal apakah para atasan ini punya “anak emas” atau tidak. Tapi lebih kepada soal apakah dia menunjukkannya atau tidak.

Lebih sial lagi kalau seseorang menyadari bahwa atasannya memiliki anak buah kesayangan dan nyata-nyata ia tidak termasuk di dalam daftar kesayangan itu.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika kamu ada di posisi tersebut? Mulailah atur strategi baru dan simak beberapa tip dan masukan di bawah ini.

Jangan berhenti bekerja keras

Teruslah semangat bekerja, lakukan semua yang sudah kau lakukan sebelumnya, bahkan mungkin lebih baik. Usahakan mendapatkan masukan dari atasan tapi jangan lebay. Jangan bereaksi berlebihan atas apa pun yang terjadi. Kalau atasan lebih menyukai orang lain, bukan berarti dia membencimu.

Jangan memperkeruh suasana dengan menjadi orang yang tidak disukai dan penuh dengan energi negatif. Anggap saja begini, bahwa apapun kritik yang kamu terima dari atasan, itu adalah bentuk perhatian.

Jangan sombong

Jadilah sosok yang profesional, tepat waktu, cekatan dan selalu menghadirkan ide-ide baru. Percayalah, setelah kamu melakukan itu semua, jangankan orang-orang di sekelilingmu, atasan pun pasti akan mulai memerhatikan.

Jangan terlalu menyombongkan diri dan menggaung-gaungkan bahwa kamu yang terbaik. Jujur saja, tidak ada yang ingin mendengar seseorang terlalu ‘meminta-minta’ sesuatu.

Minta masukan atasan

Jangan ragu berkomunikasi dengan atasan. Hanya karena ia adalah atasanmu, bukan berarti harus ada jarak antara kalian. Coba minta waktu dengan atasan dan duduk bersama berdiskusi tentang apa yang kamu ingin lakukan dalam jangka waktu tertentu.

Minta saran dari atasan, tentang apa yang harus kamu ubah dan tingkatkan, apa yang harus dikurangi. Mungkin jawaban-jawaban atasan kamu bisa mengejutkan atau bahkan memberi masukan baru. Terbuka saja dan serap semua informasi darinya.

Terus bangun hubungan

Jangan hentikan pekerjaan baik yang sudah kamu lakukan, bahkan coba untuk terus melampauinya. Jangan terlalu banyak menunjukkan kemarahan dan hal-hal negatif. Konsisten dengan apa yang kamu lakukan.

Kalau sedang berinteraksi dengan orang lain, bersikaplah profesional. Jangan menjadi orang yang selalu ingin tahu, kepo atau selalu memaksakan kehendak.

Coba cari beberapa kesamaan dengan atasan. Bisa berupa nilai-nilai moral, tujuan, hobi atau sekadar film atau musik favorit. Jangan terlalu memaksakan untuk bisa dekat dalam waktu singkat. Hubungan yang terbaik selalu terbangun seiring waktu.

Kalau semua tidak berhasil, move on!

Jika semua hal di atas sudah kamu lakukan, tapi masih merasa buntu soal karier dan hubungan dengan atasan, mungkin sudah saatnya berpikir untuk meninggalkan pekerjaan itu dan mencari pekerjaan di tempat lain.

Pada akhirnya, kebahagiaan pribadimu adalah yang utama. Dan itulah hal yang harus diingat dalam pikiran kamu senantiasa. Tapi jangan emosional dan terburu-buru. Semua harus dipikirkan secara matang. Jangan lupa, pastikan kamu sudah memiliki pekerjaan baru sebelum akan meninggalkan pekerjaan yang lama. Rappler.com
 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!