FOTO: 5 gaun malam kontestan ‘Miss Universe’ yang tak biasa

Voltaire E. Tayag

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Salut untuk beberapa kontestan yang memutuskan mengenakan gaun malam yang berbeda sepanjang penyelenggaraan 'Miss Universe'

Parade para kontestan yang tampil di final 'Miss Universe' dengan mengenakan gaun malam yang tak biasa dan berbeda. Foto oleh AFP.

JAKARTA, Indonesia – Di banyak acara reality show televisi bergenre fashion design, para juri yang terlibat seringkali menyebut istilah “pageant” untuk jenis-jenis gaun yang terlalu banyak dihias, dengan garis dan siluet yang terlalu ketat dan tidak mengikuti tren.

Tapi memang di kontes kecantikan, keputusan untuk memilih gaun malam terfokus pada usaha untuk memaksimalkan kecantikan dan keanggunan sang kontestan dan bagaimana ia menunjukkannya di panggung lewat gaun tersebut.

Sepanjang sejarah Miss Universe, kebanyakan kontestan memilih jalur “aman” dengan pilihan gaun malam yang nyaris seragam. Bouffant gown yang klasik, gaun bergaya Jessica Rabbit atau gaun dengan draperi bergaya bak dewi menjadi beberapa pilihan yang selalu dikenakan para kontestan.

Biasanya, seorang kontestan Miss Universe memiliki tim khusus yang membantunya menentukan pilihan gaun malam. Tapi tentu saja, kesuksesan penampilan secara keseluruhan tetap ada di tangan sang kontestan sendiri. Bagaimana ia membawa diri dengan gaun tersebut.

Berikut kami tampilkan beberapa gaun yang sangat berbeda dan tak biasa, di luar kebiasaan. Bukan hanya mereka sukses membawakan diri dengan gaun tersebut tapi mereka juga meninggalkan jejak sejarah yang akan terus dikenang di panggung Miss Universe.

Miss Universe 1971, Georgina Rizk, Lebanon

Perpaduan yang manis antara budaya dan couture terlihat jelas di busana bernuansa harem chic dengan atasan beraksen bordir dan hot pants dengan tambahan kain chiffon berwarna biru muda sebagai pemanis dan penambah anggun.

Beberapa pihak berargumen bahwa busana ini lebih cocok dkenakan sebagai national costume. Tapi memang ini adalah pilihan busana yang cukup mengejutkan banyak pihak. Bisa saja terlihat jelek dan gagal tapi tampaknya juri justru menyukai penampilan ini.

Keberanian Rizk terbayar lunas karena ia lantas keluar sebagai pemenang ajang Miss Universe 1971 dan mencatatkan diri sebagai Miss Universe pertama dan satu-satunya dari Lebanon.

Miss Universe 2002, Oxana Fedorova, Rusia

Oxana Fedorova, Miss Russia 2002, saat berkompetisi di sesi Evening Gown di malam final 'Miss Universe 2002' di Roberto Clemente Coliseum, 29 May 2002, di San Juan, Puerto Rico. Foto oleh Darren Decker/Miss Universe Organization/AFP Photo.

Oxana Fedorova, Miss Rusia 2002, berkompetisi di San Juan, Puerto Rico. Dia memang bukan jadogan unggulan saat itu. Tapi dia sukses memukau penonton saat namanya disebut sebagai salah satu peserta yang lolos ke semifinal.

Sementara kontestan lain hadir dengan gaun malam yang biasa, perwakilan Rusia memilih mengenakan busana pengantin koleksi Gucci Spring 2002 RTW Collection.

Gaunnya berwarna putih, strapless, menyapu lantai dan terlihat flowy aksen satin dan pita di bawah dada. Gaun tersebut seperti antitesis dari gaun pageant, berbeda dari semua yang dikenakan kontestan lain malam itu. 

Tapi penampilannya luar biasa. Oxana terlihat berkilau dengan rambut lurus hitam dan senyum manisnya sebagai pelengkap aksesoris. Dia mengenakan gaun itu dengan indah, seperti seorang dewi melintasi panggung. Dia mendominasi sesi evening gown malam itu dengan skor 9.64.

Miss Universe 4th Runner-up 2003, Miyako Miyazaki, Jepang

Model Miyako Miyazaki yang kala itu berusia 25 tahun, membawa kebanggaan bagi Jepang setelah lolos ke semifinal setelah 15 tahun.

Saat Miyako memasuki panggung saat kompetisi evening gown, dia mengenakan busana putih dramatis dengan lengan panjang dan overcoat. Setelah berjalan beberapa langkah, dia menyingkap overcoat-nya dan menunjukkan gaun karya Celine.

Atasan bra bertabur kristal dengan garis pinggang yang sangat rendah dan rok bernuansa silver bercampur bulu di bagian bawahnya. Sangat beresiko tapi sekaligus sangat cocok dikenakan oleh Miyako yang dikenal dengan kemampuan catwalk-nya. Belum lagi aura diva yang terpancar darinya saat berjalan di atas panggung.

Miss Universe 2006, Zuleyka Rivera, Puerto Rico

Miss Puerto Rico Zuleyka Rivera takes the catwalk during the Evening Dress Presentation of the Miss Universe competition in Los Angeles, 23 July 2006. Zuleyka Rivera was crowned Miss Universe 2006. AFP PHOTO / HECTOR MATA / AFP PHOTO / HECTOR MATA

Zuleyka Rivera awalnya tidak difavoritkan menjadi juara. Pasalnya, banyak yang menganggap saat itu ia memiliki sifat dan pembawaan layaknya seorang diva. Tapi ia sukses membuktikan diri sebagai kontestan yang berjuang keras untuk memperoleh mahkota malam itu di Los Angeles, California.

Meski banyak yang pro dan kontra dengan sosoknya, tapi saat Zuleyka berjalan di panggung dengan gaun karya desainer Carlos Alberto, semua terpesona. Gaun itu terlihat pas dan cocok di tubuh Zuleyka dengan garis nude dan dipenuhi rantai, dengan potongan V-neckline yang rendah.

Gaun tersebut sangat berat dan bisa terlihat jelek jika dikenakan orang yang salah. Zuleyka melengkapi penampilannya dengan gaya rambut yang simpel, slicked, anting panjang, gelang dan kulit golden tan. Di titik ini, sepertinya mahkota Miss Universe akan menjadi pelengkap sempurna untuk penampilan Zuleyka.

Zuleyka sempat terlihat susah berjalan saat sepatunya tersangkut di rantai. Bahkan setelah show berakhir, Zuleyka langsung jatuh pingsan di panggung. Menurutnya saat itu, perpaduan udara Los Angeles yang panas ditambah beratnya gaun yang dikenakan membuatnya kelelahan.

Karena mengenakan gaun itu, Zuleyka sempat memiliki bekas memerah di kulit bagian tengkuknya. Tapi semua pengorbanan dan kesakitan itu setara dengan gelar yang diterimanya malam itu.

Miss Universe 2007, Riyo Mori, Jepang

Miss Japan, Riyo Mori, saat malam final 'Miss Universe 2007' di Mexico City, 28 Mei 2007. Mori, 20, membawa pulang mahkota 'Miss Universe 2007', mengalahkan 77 kontestan lain dari seluruh dunia. Foto oleh Luis Acosta/AFP Photo.

Riyo Mori adalah kontestan kedua asal Jepang yang sukses membawa pulang mahkota Miss Universe. Dia mengalahkan beberapa kontestan favorit seperti Brasil, Korea dan Venezuela. Meski ia hanya memenangkan posisi keempat di sesi penilaian evening gown, tapi caranya berjalan di runway dengan busana Gucci akan selalu diingat penonton.

Gaun hitam dengan aksen garis oranye dan ungu serta corak bunga di bagian rok memberi aksen dramatis sekaligus flowy di gaun tersebut.

Gaun tersebut pun terkenal saat tampil di segmen Who Wore It Better melawan Oprah Winfrey. Oprah diketahui sudah mengenakan busana serupa beberapa bulan sebelum Riyo tampil di panggung Miss Universe.

Beberapa tahun belakangan, para kontestan Miss Universe memang terlihat sangat sungguh-sungguh mempersiapkan penampilan busana mereka dengan mengenakan busana karya desainer ternama dunia atau desainer populer dari negara mereka sendiri. Bahkan beberapa kontestan beruntung bisa mengenakan kreasi haute couture.

Kontestan juga berkesempatan memilih busana dari para sponsor yang memang banyak bekerjasama dengan ajang pageant. Semoga tahun ini akan ada kejutan lainnya dari para kontestan yang berani mengambil resiko dengan pilihan gaun malam yang tak biasa. -Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!