Indonesia

Vino Bastian: Ini balas budi saya pada Ayah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Vino Bastian: Ini balas budi saya pada Ayah
Vino akan memerankan tokoh Wiro Sableng di film 'Wiro Sableng 212'

JAKARTA, Indonesia – Tidak ada yang lebih membanggakan bagi seorang anak untuk bisa meneruskan karya dari orang tuanya. Itulah yang mungkin dirasakan oleh aktor Vino Bastian saat ditawari peran sebagai Wiro Sableng versi film layar lebar yang berjudul Wiro Sableng 212.

Film produksi kolaborasi Fox International Productions dan Lifelike Pictures ini akan mengangkat kisah Wiro Sableng karya Bastian Tito, yang tak lain adalah ayah kandung Vino Bastian. Bastian Tito meninggal dunia pada 2 Januari 2006 lalu.

Awalnya, sat ditawari peran utama sebagai Wiro Sableng oleh kakak iparnya, Sheila (Lala) Timothy yang bertindak sebagai produser, Vino mengaku sempat kebingungan.

“Tapi setelah dengar cerita dari istri, Lala, Kang Yayan (Ruhiyan, koreografer) dan Angga (Dwimas Sasongko, sutradara) itu yang membuat saya berpikir, mungkin ini secara pribadi kontribusi saya, balas budi dan jasa saya ke Ayah saya dengan jadi Wiro Sableng. Ya, ini satu persen balas budi saya ke Ayah saya. Bukan karena anaknya, tapi suatu hari saya berpikir, ini satu persen balas jasa sayah saya, sebagai hormat saya ke ayah saya. Jadi saya mau bertanggung jawab main di sini,” ujar Vino yang ditemui usai press conference Wiro Sableng 212 di hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Februari.

Setelah proyek film Wiro Sableng 212 ini terwujud dan siap dimulai, Vino seakan tak percaya, bahwa karya ayahnya bisa dinikmati semakin banyak orang. Tak sebatas cerita dan serial televisi saja.

“Waktu itu ngobrol, memang dari keluarga pengin banget membawa Wiro Sableng ke level yang tinggi dan luas lagi sekaligus melestarikannya. Tapi untuk mencapai itu butuh support luar biasa. Memang keinginan saya jadi produser, tapi pengalaman saya belum banyak.”

“Memang Lala sudah sounding, Wiro Sableng akan jadi menarik dibuat begini begini.
Visi yang dilemparkan Lala sama dengan visi misi Ayah saya punya. Pengin dilestarikan kedepannya,” ungkap Vino lagi.

Kata Vino lagi, di keluarga besar mereka, justru sang kakak lah yang paling soal Wiro Sableng. “Saya pernah baca tapi saya tidak hapal detil. Makanya saya membaca lagi dan mana yang mau diambil, itu yang dipelajari. Lala juga sudah melakukan riset. Ada cerita yang belum dikeluarkan oleh ayah saya, tapi rencananya akan dikeluarkan. Karena sebelum Ayah saya meninggal,  memang belum dikeluarkan.”

“Jujur, sebenarnya dalam keluarga ada kakak saya paling besar, dia yang lebih expert Wiro Sableng. Ketika Ayah saya berkarya, kakak tertua saya ada duluan. Saya enggak suka novel tapi komik. Nah, Ayah saya kenalkan Wiro Sableng. Setiap orang dari anak-anaknya pasti berbeda. Sama seperti penggemar Wiro baca bukunya, pasti punya ekspektasi dan visi mengenai gambaran lain mengenai Wiro.”

Kini Vino pun mengaku akan mengerahkan segala kemampuan aktingnya di film ini kelak. Unsur nostalgia tentang sang ayah pun membuatnya harus maksimal. “Saya belum bayangkan seperti apa memerankannya. Tapi selama karier saya di dunia film, ini adalah tanggung jawab terbesar saya untuk film Indonesia.”

Good luck, Vino!

-Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!