Ngeteh bikin bahagia, mengapa?

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ngeteh bikin bahagia, mengapa?

ANTARA FOTO

Konsumsi teh Indonesia menunjukkan tren menurun. Padahal manfaat minum teh banyak. Simak data teh Indonesia.

JAKARTA, Indonesia –  Tradisi “Veranda Talk” atau ngobrol di beranda belakang Istana Merdeka yang dilakukan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dengan sejumlah tamunya menjadi salah satu agenda yang dimulai Jokowi sejak kunjungan Perdana Menteri Timor Leste, Rui Maria de Araujo, 18 Agustus 2015.  “Veranda Talk” ini bukan hanya sekadar judul atau nama, melainkan mempunyai makna, yaitu pembicaraan akrab antara Presiden dan tamu negara yang dianggap dekat dan penting dalam substansi atau hubungan,” ujar Kepala Sekretariat Presiden, Darmansjah Djumala kepada media. 

Kepada Rappler, Sabtu, 18 Maret, Djumala yang baru dilantik menjadi Duta Besar Indonesia untuk Austria mengatakan, “Biasanya, yang disajikan adalah secangkir teh hangat.”  Tidak semua tamu negara mendapat kesempatan menikmati teh hangat bersama Jokowi.  

Menurut Djumala, Jokowi yang akan menentukan siapa tamu yang bakal dijamu khusus di beranda belakang istana. Ini berarti, Jokowi ingin ngobrol lebih akrab.  

Salah satu yang baru saja minum teh bareng Jokowi di “Veranda Talk” adalah Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Foto Jokowi dan SBY nge-teh bareng diharapkan mengirimkan sinyal ke publik, mengakhiri tensi hubungan di antara kedua pemimpin yang terasa sejak proses Pilkada DKI Jakarta 2017. Membuat suhu politik jadi lebih dingin. 

Minum teh untuk membangun komunikasi yang baik bahkan jadi ide promosi produk teh.   Riset terbaru menunjukkan hubungan antara nutrisi yang dikonsumsi dengan kerja otak, membantu menjawab mengapa minum teh menjadi bagian penting dalam keseharian. Kandungan nutrisi dalam teh membantu kita menjadi lebih waspada tanpa mengurangi waktu tidur atau istirahat, membuat lebih rileks dan sehat dalam jangka panjang.

Natasha Turner, dalam sebuah artikel yang dikutip Huffington Post menjelaskan, teh mengandung L-Theanine, sejenis asam amino yang berperan besar membuat mudah tidur, mengurangi berat badan, dan membawa “mood” bahagia.  “Efeknya sama dengan meditasi,” kata Natasha.  L-Theanine membantu produksi unsur gamma amino butyric acid (GABA) yang akan mempengaruhi produksi dopamine dan serotonin, keduanya mendorong produksi hormon yang memberikan efek bahagia.

Teh Indonesia masih perlu promosi

Nah, setelah tahu manfaat minum teh dari sisi kesehatan, bagaimana dengan potensi teh Indonesia? Menurut Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Bayu Krisnamurthi, rakyat Indonesia perlu meningkatkan konsumsi teh produksi dalam negeri.  Bayu menyarankan, promosi konsumsi teh lokal perlu meniru jejak promosi konsumsi kopi Indonesia. “Kopi saat ini menonjol karena sekitar 5-10 tahun lalu jadi “hit” dengan ikon kopi-kopi luwak. Sebelumnya jarang ada diskusi kopi Indonesia, setelah ada kopi luwak jadi ramai diskusi kopi Indonesia,” ujar Bayu. 

Saat ini pembicaraan teh masih terlalu umum. “Ketika menjadi Deputi Menko Perekonomian saya sudah mencoba dengan ikon teh putih tetapi ternyata tidak mampu mengangkat juga,” kata Bayu.  

Komoditas kopi Indonesia dibantu promosinya dengan menjamurnya kafe atau kedai kopi.  Minum kopi menjadi gaya hidup.

“Kita perlu mengangkat manfaat minum teh, misalnya dengan  menonjolkan efek anti oksidan dan anti kolesterol.  Sebagaimana kopi, perlu promosi untuk teh premium. Perlu ada cerita tentang teh seperti cerita kopi. Setelah ini baru ditata produksi dan perdagangannya, karena jangan-jangan setelah promosi berhasil tidak ada yang bisa diberikan karena kekurangan produksi dan sistem perdagangan yang belum dibenahi,” kata Bayu yang juga menyebut tanaman teh baik untuk lingkungan hidup. 

Dia mengatakan masalah lain yang dihadapi adalah petani teh yang masih miskin, sementara permintaan teh naik terus. 

Teh Indonesia memiliki sejarah keunggulannya, tapi kini belum ditangani dengan baik.  Menurut data Dewan Teh Indonesia, setiap tahu ada 2.000 hektare kebun teh hilang karena konversi lahan. Industri Teh Indonesia menyerap 350 ribu tenaga kerja.  Sayangnya, konsumsi domestik menurun dengan tren kurang 1,6 persen.

Mengingat manfaat yang beragam dan yang paling penting bisa bikin bahagia, mari jadikan  nge-teh sebagai bagian dari gaya hidup juga. Di beranda seperti Pak Jokowi boleh, di manapun bisa. Yuk! – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!