5 alasan sulitnya menemukan cinta di usia akhir 20-an

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 alasan sulitnya menemukan cinta di usia akhir 20-an
Rasanya, menemukan jodoh jauh lebih sulit dari pada mencari jarum ditumpukan jerami!

JAKARTA, Indonesia – Setelah menginjak usia 25 tahun, sepertinya menemukan seseorang yang spesial adalah pekerjaan yang tidak mudah. Kecuali kamu sudah punya hubungan yang cukup lama, rasanya menemukan jodoh jauh lebih sulit dari pada mencari jarum ditumpukan jerami.

Mengapa? Berikut beberapa alasannya.

Sulit bertemu orang baru

Menginjak usia akhir 20-an, mungkin kamu telah memiliki pekerjaan tetap. Setiap Senin hingga Jumat, kamu selalu menemui wajah yang sama. Bahkan terkadang 8 jam dalam sehari dihabiskan hanya berhadapan dengan layar komputer. Kondisi yang sangat berbeda dari saat kuliah, cukup duduk di kantin dan pasti akan melihat wajah anak jurusan sebelah yang belum dikenal.

Dalam kondisi seperti ini, bertemu dengan orang baru adalah sesuatu yang langka, sementara kita butuh seseorang yang berbeda dari biasanya untuk membuat kita spesial. Oleh karena itu, hidup yang “monoton” membuat proses jatuh cinta menjadi lebih sulit.

Untuk menemukan wajah baru dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan cara yang agak non-konvensional. Mungkin bisa mencoba beberapa aplikasi atau situs cari jodoh seperti Tinder, atau yang paling mudah adalah berkenalan dengan temannya teman kamu.

Pengalaman hidup

Setelah hidup lebih dari 25 tahun di dunia ini, mungkin kita sudah cukup banyak mengalami pengalaman-pengalaman berharga seputar hubungan percintaan. Kita pernah mengalami berbagai insiden, mulai dari naksir, jatuh hati, pacaran, hingga putus cinta. Bahkan mungkin ada pengalaman yang lebih parah seperti diselingkuhin atau ditinggal kawin.

Pengalaman tersebut bisa jadi secara tidak sadar membuat kita menjadi lebih selektif dalam menjalani hubungan selanjutnya agar kejadian-kejadian buruk tidak lagi terjadi. Karena tidak ada yang suka rasanya patah hati, kan?

Belum move on

Selama kamu belum bisa melupakan kisah cinta yang gagal dengan mantan, maka selama itu pula hatimu akan tertutup dari kemungkinan hadirnya cinta baru. Okelah, mungkin kamu masih berduka dari gagalnya hubungan yang terdahulu. Tapi jangan terlena dengan rasa duka berkepanjangan.

Come on! Hidup dan waktu terus berjalan, lho. Tak ada gunanya berlama-lama menangisi dan menyesali masa lalu. Waktunya berbenah hati, meninggalkan yang lama, move on dan membuka diri untuk kesempatan baru dan menyambut kehadiran orang baru.

Kriteria yang lebih detail

Pengalaman hidup yang telah kita jalani juga membuat kita lebih detail saat menentukan kriteria yang diinginkan dalam pasangan kita nanti. Sebagai contoh, jika kamu punya pengalaman buruk dengan cewek yang terlalu posesif, mungkin ‘tidak posesif’ akan menjadi poin yang tidak bisa diganggu gugat dari daftar kriteria kamu.

Atau, jika kamu pernah putus karena tidak direstui orang tua, kamu mungkin akan lebih selektif memilih pasangan yang berasal dari latar belakang keluarga yang serupa.

Kamu berhak untuk menentukan standar tertentu dalam memilih pasangan, tetapi kamu juga harus bisa menerima bahwa setiap orang pasti memiliki kekurangan.

Karena kamu sendiri juga tidak mungkin sempurna.

Lebih punya tujuan hidup

Harus diakui, usia 25 tahun ke atas bukanlah usia yang masih muda. Kamu mungkin sudah berpikir untuk menjalani hubungan yang lebih serius, bukan hubungan yang hanya ketawa-ketiwi seperti saat masih sekolah dulu. Kamu mungkin berharap bisa bersama seseorang yang memungkinkan untuk juga bersama di masa depan.

Situasi ini membuat juga membuat kamu menjadi lebih selektif dalam memilih pasangan. Banyak hal yang sebelumnya tidak kamu pertimbangkan, tetapi sekarang bisa menjadi poin utama.

Tidak seperti sebelumnya, kamu jadi lebih banyak berpikir sebelum memutuskan untuk memulai suatu hubungan. Kamu berharap bahwa hubungan kali ini bisa berlanjut ke masa depan.

(BACA JUGA: 6 hal yang harus dilakukan para jomblo untuk mendapatkan pasangan)

Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!