SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Puluhan pengunjung duduk di kolong rumah panggung yang terbuat dari kayu, di kawasan Wisata Kebaharian, di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa siang 28 Maret 2017, di hari libur Nyepi. Rumah panggung itu dijadikan situs cagar budaya oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta, karena dianggap sering ditinggali oleh tokoh legenda pahlawan Betawi, Si Pitung. Sosok ini bagaikan “Robin Hood”, pahlawan bagi orang miskin. Di zaman penjajahan kolonial Belanda, Si Pitung bikin keder penjajah atau orang kaya yang bekerja untuk mereka, karena kerap merampok harta mereka untuk dibagikan ke rakyat miskin.
Si Pitung sebenarnya lahir di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat. Dia sering berkunjung di rumah di kawasan Marunda itu, yang sebenarnya milik pedagang kaya bernama H. Syaifuddin yang dirampok Si Pitung sekitar tahun 1883. Berkunjung ke sini ikuti saja petunjuk jalan menuju kawasan Rumah Susun Marunda. Letaknya tak jauh dari komplek rusun ini, dan dikelilingi rawa. Komplek Wisata Kebaharian Rumah Si Pitung buka setiap hari mulai pukul 08.00 wib, kecuali pada hari senin.
Bangunan yang dianggap sebagai Rumah Si Pitung memiliki sejumlah ruangan. Mulai dari ruang teras, ruang tamu, kamar tidur, ruang makan, dapur, ruang keluarga, dan serambi belakang. Pada tahun 1972 bangunan ini dibeli oleh Pemda DKI dari keluarga Syaifudin. Setelah dibeli, rumah itu kemudian dijadikan cagar budaya.
Mebel dan benda-benda yang dipamerkan di rumah Si Pitung adalah replika, karena benda aslinya sudah hancur dimakan usia. Di tempat ini pada bulan tahun 2014, Joko “Jokowi” Widodo yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta, mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dalam pemilu 2014.
Berikut foto-foto Rumah Si Pitung:
—Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.