Tingkatkan produktivitas kerja dengan tidur siang di kantor

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tingkatkan produktivitas kerja dengan tidur siang di kantor
Tidur siang singkat sekitar 20 menit sudah cukup untuk membantu otak Anda melepas beban dan meningkatkan produktivitas.

JAKARTA, Indonesia – Di Jepang, jika ada karyawan tidur siang di kantor, ia tak akan dimarahi. Dia malah akan memperoleh rasa hormat dari koleganya karena dianggap telah bekerja keras hingga kelelahan.

Sementara di Indonesia, sebagian besar manajemen justru menilai karyawan yang mencuri waktu untuk tidur siang sebagai sikap pemalas. Padahal faktanya, tidur siang memang dapat mendongkrak produktivitas kerja dan membuat Anda lebih bersemangat.

Bahkan menurut penelitian NASA, tidur siang selama 26 menit bisa meningkatkan performa kerja sebanyak 34 persen. Sebaliknya, karyawan yang mengantuk tapi tetap dipaksa kerja, justru akan berakibat buruk pada kinerjanya. Kenapa begitu?

Ketika Anda kelelahan di tempat kerja namun terus memaksakan diri untuk bekerja, Anda akan kesulitan untuk fokus dan mengambil keputusan rasional, cenderung enggan mengambil inisiatif, kurang partisipatif, dan konsentrasi rusak. Daripada memilih menenggak bercangkir-cangkir kafein untuk mengusir rasa kantuk yang kian menjadi, mengapa tidak mempertimbangkan tidur siang?

Beberapa perusahaan besar seperti Google dan Nike bahkan diketahui telah mengalokasikan ruangan khusus bagi pegawainya untuk tidur siang, and with good reasons. Tidur siang membantu meningkatkan produtivitas kerja dengan berbagai cara, misalnya:

  • Mengembalikan kesegaran tubuh dan menghilangkan rasa lelah 
  • Otak berkesempatan untuk memproses memori dengan lebih efektif karena tidak terbebani asupan informasi baru yang terus masuk
  • Membantu Anda rileks dan meringankan stress
  • Mempertajam fokus dan meningkatkan konsentrasi

Walau begitu, sebelum memejamkan mata dan bergelung nyaman di sofa kantor, Anda perlu memastikan bahwa perusahaan telah mengadopsi atau paling tidak mentolerir kebiasaan tidur siang di tempat kerja. Dengan pergerakan dunia bisnis yang serba cepat, bagi kebanyakan perusahaan, tidur siang di tempat kerja masih akan tetap menjadi konsep non-konvensional.

Karyawan yang terlelap di mejanya pun berisiko ditegur manajemen, atau dilabeli “malas” dan “magabut”.

Agar terhindar dari stigma buruk karena tidur siang di kantor, cermati dulu beberapa etiket ini sebelum terlelap:

1. Jadwalkan tidur siang Anda dengan baik

Jadikan tidur siang sebagai bagian dari jadwal kerja Anda dengan mengalokasikan satu periode yang tidak mengganggu jam kerja Anda. Waktu paling tepat untuk tidur siang adalah sekitar pukul 13.00 hingga 14.00, ketika ritme circadian Anda mulai menurun.

Jangan sembarangan terkapar begitu saja ketika orang-orang di sekitar Anda sedang pontang-panting mengejar deadline.

2. Cari ruangan kosong untuk tidur siang

Jika Anda perlu tidur siang tapi enggan terlihat sedang tergeletak di meja oleh atasan, cari sebuah ruangan kosong yang bisa Anda gunakan untuk lelap beberapa menit. Kabari terlebih dulu kolega Anda sebelum meninggalkan meja kerja.

3. Jangan tidur terlalu lama

Tidur siang singkat kira-kira sepanjang 10-20 menit sudah cukup untuk membantu otak Anda melepas beban dan meningkatkan produktivitas. Jika lebih dari itu, Anda akan merasa lemas dan pusing saat bangun.

Selain itu, tidur siang yang terlalu lama malah akan mengganggu jam biologis sehingga Anda kesulitan untuk terlelap di malam hari. Agar cepat lelap, buat diri Anda senyaman mungkin: jangan lupa membawa penutup mata dan headphone agar tidak terganggu cahaya dan suara-suara kantor, lepaskan sepatu, dan siapkan jaket untuk mengusir rasa dingin.

Happy napping! – Rappler.com

Artikel ini sebelumnya pernah diterbitkan di qerja.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!