Indonesia

FOTO: Berebut uang dalam tradisi Mesuryak Bali

Iwan Setiadharma

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

FOTO: Berebut uang dalam tradisi Mesuryak Bali
Tradisi dilakukan dengan cara melempar uang ke udara yang kemudian diperebutkan warga.

 

TABANAN –  Warga Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Tabanan, Bali selalu menggelar tradisi mesuryak untuk memperingati hari raya Kuningan. Mesuryak berarti sorak-sorai. Tradisi dilakukan dengan cara melempar uang ke udara yang kemudian diperebutkan warga.

Klian Adat Banjar Bongan Gede I Nyoman Parwata mengatakan warga Bongan Gede meyakini ketika Hari Raya Galungan roh para leluhur mereka turun ke bumi sampai hari raya Kuningan.

“Mesuryak ini ungkapan simbolik bagi kami yang masih hidup berpisah dengan roh para leluhur yang akan kembali ke alamnya,” katanya, Sabtu, 15 April 2017.

Parwata menjelaskan tidak ada ketentuan jumlah uang untuk merayakan tradisi ini, karena disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masing-masing keluarga. Ada keluarga yang menyediakan uang sejumlah Rp. 300 ribu, ada juga yang sampai Rp. 5 juta.  

“Waktu tahun 1980-an, mesuryak masih menggunakan uang kepeng,” ujarnya. Ia menambahkan menjelang tahun 1990 uang yang resmi digunakan alat tukar digunakan untuk menambah kemeriahan dan daya tarik karena bisa dibelanjakan.

Kegiatan melemparkan uang ini dimulai pukul 10.00 sampai 12.00. Warga Bongan Gede meyakini saat siang roh leluhur mereka telah kembali ke alam baka. Parwata menuturkan tradisi ini juga sebagai ajang bagi warga untuk menikmati kebahagiaan bersama.

“Walaupun ada warga ada yang sedikit terluka karena benturan atau jatuh saat rebutan uang. Itu biasa tidak boleh tersinggung dan marah,” tuturnya.

Puluhan warga berkumpul di rumah I Ketut Srinata. Pria yang berprofesi sebagai dokter itu melemparkan lembaran-lembaran uang di depan rumahnya. Ada lembaran uang nominal Rp. 10 ribu, Rp. 20 ribu, dan Rp. 50 ribu. 

Keluarga besar Srinata yang berjumlah 5 KK menyumbang uang lebih kurang berjumlah Rp. 5 juta. “Jumlah uang sesuai ketulusan kami. Ini tidak memberatkan, karena warga di sini semua merasakan kemeriahan,” katanya.

Adapun I Wayan Lanus salah satu warga yang ikut rebutan uang berhasil mengumpulkan Rp. 530 ribu. “Uang ini untuk ditabung, sebagian dipakai untuk biaya sekolah anak saya SD kelas 1,” ujarnya.

Dari semua lembaran uang yang didapatkan Lanus, ada satu lembar uang dollar Amerika Serikat pecahan $2. “Kalau mata uang asing ini biasanya saya simpan saja untuk kenang-kenangan,” tuturnya. 

Berikut keseruan tradisi Mesuryak yang digelar di Desa Bonga, Tabanan, Bali:

Foto oeh Iwan Setiadharma/Rappler  

Foto oleh Iwan Setiadharma/Rappler

Foto oleh Iwan Setiadharma/Rappler

Foto oleh Iwan Setiadharma/Rappler

—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!