Gyoza, camilan khas Jepang yang layak dicoba!

Rika Kurniawati

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Gyoza, camilan khas Jepang yang layak dicoba!
Selain sushi dan ramen, kuliner Jepang juga memiliki gyoza

JAKARTA, Indonesia – Gyoza adalah camilan asal Jepang yang kini coba diperkenalkan di Indonesia. Gyoza ibarat dimsum atau pangsit-nya Jepang. Lapisan tipis yang terbuat dari tepung membungkus olahan daging giling. Ada beragam cara untuk mengolahnya.

Sekarang di Jakarta, ada tempat baru untuk bisa menikmati gyoza khas Jepang. Gyoza Bar yang terletak di pusat perbelanjan Central Park memilih untuk memanggang Gyoza di wajan panas, lalu diberi minyak. Sedikit air ditambahkan untuk memastikan daging telah matang.

“Ada beberapa cara untuk membuat Gyoza, ada yang dikukus, ada yang direbus terlebih dahulu, baru dipanggang. Kalau kita, langsung di panggang sehingga kulit Gyoza di Gyoza Bar tidak terlalu keras,” jelas Chef Andy Ho, Co-founder dan Head Chef dari Gyoza Bar saat berbincang dengan Rappler beberapa waktu lalu.

Gyoza yang otentik dari Jepang berisi dari daging yang tidak halal bagi penganut agama Islam. Namun jangan takut, Gyoza yang diperkenalkan di Indonesia sudah dimodifikasi.

Gyoza Bar Central Park menyediakan Gyoza dari daging ayam, ikan salmon, dan udang. Lebih nikmat lagi jika gyoza disantap dengan La-yu dan Togarashi.

La-yu adalah campuran dari bubuk cabai dan minyak wijen. Sedangkan Togarashi adalah bumbu khas Jepang yang terdiri dari tujuh bahan seperti bubuk rumpur laut nori dan lada hitam.

Perpaduan sebagai jawaban modernitas

Gyoza yang disediakan di Gyoza Bar merupakan perpaduan, karena bukan hanya menggunakan bahan-bahan khas Jepang. Contohnya adalah Mexican Chicken Gyoza yang didalamnya terdapat Jalapeño, cabai khas Meksiko. Juga ada Truffle Gyoza yang menggunakan jamur.

Bukan hanya Gyoza yang dipadukan di Gyoza Bar. Ada pula Ika Karaage Don,  cumi goreng tepung khas Jepang yang dipadukan dengan sambal matah khas Bali.

Ika Karaage Don (Cumi Goreng Tepung khas Jepang yang disajikan dengan Sambal Matah khas Bali). Foto oleh Rika Kurniawati/Rappler.

“Kita mencoba menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia, kita juga akan terus berinovasi ke depannya,” ujar Chef Andy.

Perpaduan juga terlihat dari interior dan desain dari Gyoza Bar. Warna-warna yang digunakan beragam, dengan furnitur yang tergolong modern.

“Tempat kita ini dominan ‘funky’ untuk tempat nongkrong. Tidak sepenuhnya otentik khas Jepang,” pungkas Chef yang sempat berkarier sebagai master chef Jepang di Amerika Serikat selama 13 tahun tersebut.

Interior Gyoza Bar yang merupakan paduan antara Jepang dan modernitas. Foto oleh Rika Kurniawati/Rappler.

Konsep restoran dan bar merupakan hal yang ditawarkan. Ia berharap semua golongan usia bisa nyaman di Gyoza Bar. Selama ini, konsumen yang datang sudah beragam, mulai dari keluarga, pekerja kantoran, sampai remaja dan dewasa muda yang ingin nongkrong.

“Mereka yang berusia 40an tahun juga bisa datang, kita punya bar yang menyediakan brandy yang biasanya mereka suka,” ujarnya.

Teman para pekerja di Jepang

Gyoza, sake atau minuman lainnya kerap menjadi teman para pekerja Jepang usai jam kerja. Hal itu juga menginspirasi Gyoza Bar untuk buka hingga larut malam.

Proses pembuatan minuman di full bar Gyoza Bar. Foto oleh Rika Kurniawati/Rappler.

“Mereka (pekerja di Jepang) adalah pekerja ulet, bisa sampai larut malam. Kita di sini buka sampai overnight. Ada juga full bar. Kita menawarkan minuman sambil makan Gyoza. Tujuannya sih untuk menghilangkan stress di tempat kerja,” jelas Chef Andy.

Bagaimana? Sudah tertarik untuk mencoba Gyoza? Silakah cari tahu lebih dalam di laman Gyoza Bar.

Itadakimasu! -Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!