Perluas wawasan filmmu di ‘Europe on Screen 2017’!

Nadia Vetta Hamid

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perluas wawasan filmmu di ‘Europe on Screen 2017’!
Kamu bisa menyaksikan 74 film dari 21 negara Eropa secara gratis di 'Festival Film Eropa' ini

JAKARTA, Indonesia — Menonton film adalah aktivitas berbudaya yang tak sekadar memberikan hiburan bagi penontonnya. Melalui film, kita bisa belajar mengenai apapun, termasuk juga budaya bangsa lain.

Untuk ketujuh belas kalinya, Festival Film Eropa, Europe on Screen (EoS) akan diadakan di enam kota di Indonesia: Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. Mulai tanggal 5 hingga 14 Mei, kamu bisa menyaksikan 74 film dari 21 negara Eropa yang telah meraih banyak penghargaan di berbagai festival film internasional.

“Film adalah bagian yang penting dalam kebudayaan Eropa, dan juga merupakan salah satu aset utama ekonomi kami,” kata Charles-Michel Geurts, Chargé d’Affaires Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia. “Saya harap festival ini akan menjembatani masyarakat dengan kepercayaan dan nilai-nilai yang berbeda, dan juga menginspirasi penonton Indonesia untuk membangun industri filmnya sebagai aset budaya yang penting dengan potensi kreatif yang tinggi,” lanjutnya.

“Untuk Europe on Screen tahun ini, kami menghadirkan pemenang Festival Film Berlin, Piala Oscar, Golden Globe, dan film Eropa terbaik tahun 2016. Semuanya bisa disaksikan secara gratis,” kata Direktur Festival EoS 2017 Orlow Seunke.

Film yang dimaksud oleh Seunke adalah Fire at Sea (Italia & Prancis), film dokumenter mengenai kehidupan pengungsi di Pulau Lampedusa, Italia; pemenang Best Foreign Language Film di Piala Oscar 2015, Son of Saul (Hungaria), yang menceritakan tawanan Hungaria di kamp Auschwitz; Elle (Prancis & Jerman) yang dibintangi oleh nominator Best Actress di Piala Oscar ke-89, Isabelle Huppert; dan terakhir, drama komedi ayah dan anak Toni Erdmann (Jerman). 

Sebagai informasi, film Toni Erdmann juga mendapat nominasi Best Foreign Films di Piala Oscar tahun ini. Tak hanya itu, kamu juga bisa menikmati film lainnya yang juga menjadi nominasi di kategori yang sama tahun ini, yaitu A Man Called Ove (Swedia).

Film drama komedi A Perfect Day (Spanyol) akan ditayangkan pada malam pembukaan EoS 2017. Sementara itu, Here Is Harold (Norwegia) akan ditayangkan saat malam penutupan festival.

EoS 2017 dibagi menjadi tiga segmen besar dan tiga segmen sampingan. Segmen Xtra menampilkan 18 film box office Eropa maupun pemenang Piala Oscar atau Festival Film Cannes. Kamu dapat menyaksikan film-film unik dari sutradara ternama maupun yang sedang naik daun di segmen Discovery, dan dokumenter peraih penghargaan dengan tema beragam di segmen Docu. 

Untuk segmen Retro, enam film karya sutradara legendaris Spanyol Luis Buñuel dan Master of Suspense Alfred Hitchcock akan ditayangkan. Tak ketinggalan juga Open Air Screenings yang menayangkan film-film populer Eropa yang pernah dirilis di Indonesia, seperti Ballerina, My Life as a Zucchini, dan London Has Fallen.

Empat tamu juga dihadirkan untuk memberikan workshop di SAE Film Institute dan Universitas Multimedia Nusantara, di antaranya: sutradara-penulis Martin Koolhoven (Brimstone, produksi gabungan Perancis-Jerman-Belanda-Swedia-Kerajaan Inggris), produser Jeroen Beker (The Paradise Suite, Belanda), aktor Andrzej Chyra (Carte Blanche dan 11 Minutes, Polandia), dan sutradara dokumenter Marko Röhr (Tale of a Lake, Finlandia).

Keempatnya juga akan hadir pada sesi tanya-jawab usai penayangan film masing-masing. 

Seunke, yang menjadi direktur festival untuk keenam kalinya tahun ini, mengatakan jumlah penonton EoS meningkat dari tahun ke tahun. “Di tahun 2012 kami meraih 7.904 penonton, tahun 2013 dengan 15.555 penonton. Tahun 2016, kami meraih 21.886 penonton. Saya berharap kami dapat meraih 22.000 penonton tahun ini,” kata Seunke.

Dalam rangka menggali potensi industri film Indonesia, Uni Eropa juga akan mengadakan workshop bersama BEKRAF pada 4-5 Mei 2017. Forum ini diadakan sebagai forum untuk bertukar pandangan dan pengalaman para pejabat terkait dan pelaku industri film Eropa dan Indonesia mengenai bagaimana insentif keuangan dapat mendorong pertumbuhan industri ini.

Europe on Screen adalah inisiatif bersama dari kedutaan besar dan pusat kebudayaan negara-negara Eropa di Indonesia, di antaranya: Uni Eropa, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan Erasmus Huis, Kedubes Jerman dan GoetheHaus, Istituto Italiano, dan Kedubes Prancis serta Institut Français.

Untuk jadwal dan tempat penayangan film Europe on Screen 2017, klik di sini.

-Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!