Ledakan di lokasi konser Ariana Grande di Manchester, 22 orang meninggal

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ledakan di lokasi konser Ariana Grande di Manchester, 22 orang meninggal

AFP

Tercatat 22 orang meninggal dunia dan 59 lainnya terluka akibat ledakan di penghujung konser Ariana Grande di Manchester, Inggris

JAKARTA, Indonesia (Update) – Setidaknya 22 orang, termasuk anak-anak, diketahui meninggal dunia dan 59 orang lainnya terluka saat insiden ledakan terjadi di akhir gelaran konser Ariana Grande. Menurut polisi setempat dalam pernyataan mereka, insiden ini dikategorikan sebagai serangan teroris, Selasa, 23 Mei.

Insiden ini tercatat sebagai serangan teror paling mematikan yang terjadi di Inggris dalam 12 tahun belakangan

Sederetan ambulans terlihat melaju menuju Manchester Arena, lokasi konser Ariana Grande, Senin, 22 Mei malam sesaat setelah ledakan terjadi. Atas perintah kepolisian, masyarakat pun tidak diizinkan mendekati area konser.

Saksi mata menyebut ada ledakan keras yang tiba-tiba terdengar dan para penonton langsung panik meninggalkan lokasi. 

“Kami sedang mendengarkan lagu terakhir dan tiba-tiba ada kilatan cahaya diikuti suara ledakan dan asap,” kata Gary Walker, pria asal Leeds yang sedang bersama istrinya sedang menunggu anaknya keluar dari lokasi konser saat diwawancara BBC Radio 5 Live.

Kata Walker, ia sempat terluka di bagian kaki karena terkena pecahan ledakan dan istrinya cedera di bagian perut.

Majid Khan (22) yang hadir di konser bersama adiknya berkata, “Suara ledakan keras menyerupai bom terdengar dan semua orang panik dan berusaha mencari jalan keluar dari venue.”

Warga setempat Manchester pun dengan sukarela membuka pintu rumah mereka untuk menampung korban ledakan dengan menyebar pesan di media sosial bertuliskan tagar #RoomforManchester.

Menurut informasi yang dilansir Entertainment Weekly, pihak perwakilan Ariana Grande menyebut bahwa sang bintang dalam kondisi baik-baik saja pasca insiden.

(BACA JUGA: Ariana Grande: “I am so so sorry”)

Polisi masih berjaga-jaga di sekitar Manchester Arena, lokasi terjadinya ledakan saat gelaran konser Ariana Grande, Senin, 22 Mei malam. Foto oleh Paul Ellis/AFP.

Beruntung bisa lolos

Menurut laporan sejumlah media, ada dua ledakan dari venue konser yang berkapasitas 21 ribu orang.

Layanan kereta dari dan ke Manchester, Victoria Station, yang berlokasi di bawah Arena pun semua ditutup dan dibatalkan. 

Menurut Briish Transport Police dalam pernyataan mereka menyebut bahwa ledakan berasal dari area foyer di stadion sekitar pukul 10.30 waktu setempat.

Karena insiden ini, kemacetan parah disertai kepanikan terjadi di sekitar venue

Polisi identifikasi pelaku bom bunuh diri

Ledakan Manchester Arena diduga berasal dari bom bunuh diri. Polisi setempat telah menetapkan Salman Abedi, 22 tahun, sebagai terduga pelaku bom bunuh diri.

Abedi diketahui lahir di Kota Manchester pada malam tahun baru  1994. Ia memiliki setidaknya tiga saudara kandung. Satu dari tiga saudaranya itu lahir di London sementara dua lainnya di Manchester.

Keluara Abedi berasal dari Libya. Mereka tinggal berpindah-pindah tempat di Kota Manchester, termasuk di sebuah properti di Elsmore Road di daerah Fallowfield, yang digerebek polisi pada hari Selasa.

Universitas Salford juga telah mengkonfirmasi jika Abedi adalah salah satu mahasiswa mereka, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

-Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!