Yang harus dilakukan jika kamu tidak diacuhkan setelah kencan pertama

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Yang harus dilakukan jika kamu tidak diacuhkan setelah kencan pertama
Seringkali, kencan pertama ternyata tak berlanjut ke kencan kedua. Kenapa?

JAKARTA, Indonesia – Suatu hari, kamu sudah mempersiapkan segalanya untuk bertemu dengan seseorang dan melewati kencan pertama yang super spesial. Setelah sekian lama saling mengenal, kalian akhirnya berkencan secara resmi untuk pertama kali.

Semua berjalan lancar. Atau setidaknya begitu yang kamu pikir. Pembicaraan berlangsung smooth dan semua rasanya baik-baik saja.

Tapi ternyata, setelah kencan pertama, tidak ada yang spesial. Tidak ada kabar, tidak ada ajakan kencan kedua. Seketika, benakmu dipenuhi banyak pertanyaan. “Kenapa? Kenapa? Kenapa?”

Kamu tidak sendiri. Banyak yang sudah mengalami hal ini sebelumnya. Seringkali, kencan pertama ternyata tak berlanjut ke kencan kedua. Tapi yakinlah, semua peristiwa ada hikmahnya. Lebih baik sekarang mulai menata diri dan mencari tahu, apa sebenarnya yang harus dilakukan di masa depan, saat kamu akan menghadapi situasi serupa. Apa yang harus diperhatikan agar kencan pertama terus berlanjut.

Seperti kompetisi

Menurut CEO Lunch Actually, Violet Lim, yang sudah berpengalaman mencomblangi banyak pasangan, satu hal yang harus disadari, dating atau kencan itu seperti kompetisi.

Dating itu, suka atau tidak suka, seperti kompetisi. Khususnya sekarang, dengan perkembangan zaman yang cepat dan banyaknya aplikasi kencan atau pencari jodoh. Bisa saja, pria atau wanita yang berkencan denganmu hari ini, ternyata memiliki janji kencan serupa dengan orang lain besok atau hari berikutnya. Atau bisa jadi kamu juga melakukan hal yang sama,” ujar Violet saat ditemui beberapa waktu lalu di media gathering “pernikahan” Lunch Actually dan Setipe.com. 

Kencan pertama adalah soal impresi. Siapapun harus all out di kencan pertama. Itu kesempatan yang tepat untuk menunjukkan siapa dirimu sebenarnya, meski dalam waktu yang mungkin singkat.

“Fokusnya adalah bagaimana membuat seseorang mengingatmu. Dari semua orang yang ditemuinya, bagaimana dia bisa mengingatmu dan cerita-ceritamu. Jadi kamu jangan pergi berkencan dan membicarakan hal-hal yang standar dan biasa saja. Hal yang tidak mendalam. Misalnya saling bertanya soal film kesukaan. Tapi berhenti di situ saja, dan kalian tidak melanjutkan pembicaraan ke pembahasan yang lebih dalam soal film.”

Yang juga dihindari adalah berganti-ganti topik pembicaraan secara cepat dan tidak sampai membahas mendalam. Dijamin, kencan akan hambar.

“Orang tidak akan mengingatmu dengan cara seperti itu. Akan susah pula menjalin hubungan pertama kali dengan kamu jika hal itu yang terjadi di kencan pertama.”

Siapkan cerita

Perbincangan dan dialog memang menjadi kunci utama kesuksesan kencan pertama. Meski fisik juga pasti sedikit berpengaruh pula. Tapi penilaian fisik akan cepat pudar dibandingkan kedalaman dan kekuatan dialog antara dua orang yang baru saling mengenal di kencan pertama.

Yang penting, usahakan untuk menjadi berbeda dari banyak orang yang ditemuinya. Kamu ingin menunjukkan apa yang menjadi nilai positif dari dirimu sendiri.

Menurut Violet, ada 3 hal yang umumnya menjadi keunggulan yang ingin ditunjukkan seseorang pada calon pasangan. Tiga keunggulan itu adalah family oriented (mengutamakan keluarga), compassionate (penyayang) dan kind (baik hati).

“Tapi tiga hal itu bukan sesuatu yang bisa kamu langsung bilang begitu saja, kan? Masa kamu langsung bilang ke dia, ‘Aku baik hati, lho‘ atau ‘Aku orangnya sayang keluarga’. Pasti akan terdengar aneh.”

“Yang terbaik yang dilakukan adalah menyiapkan cerita dengan baik. Tapi pastikan juga, semua cerita yang kamu persiapkan adalah cerita nyata, bukan fiksi. Gunakan cerita-cerita ini sebagai alat untuk mengilustrasikan keunggulan yang kamu miliki,” kata Violet lagi.

“Misalnya kamu mau menunjukkan bahwa kamu memiliki karakter sebagai sosok yang family oriented. Kamu bisa cerita bahwa kamu sering mengunjungi nenekmu dan selalu rutin berkomunikasi dengannya atau mampir ke rumahnya dan membawa makanan kesukaannya.”

Secara otomatis, keunggulanmu ‘terajut’ ke dalam cerita-cerita itu. Dan akan mengalir dalam percakapan yang lebih variatif dan dalam. Setelah itu, pasti dia akan mengingatmu dan sekaligus cerita-ceritamu, bersamaan dengan keunggulan yang kamu miliki. Biarkan semua mengalir natural.

“Cara ini lebih baik daripada pindah dari satu topik ke topik lain,” tambah Violet lagi.

-Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!