Pelaku industri kreatif Indonesia percaya diri di ajang SXSW 2017

Muhammad Harvan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pelaku industri kreatif Indonesia percaya diri di ajang SXSW 2017
11 delegasi mengaku memperoleh peluang besar untuk membuat produknya mendunia melalui ajung SXSW

JAKARTA, Indonesia – Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) kembali berkomitmen untuk mendukung kemajuan industri ekonomi kreatif Indonesia dengan mengirim 11 delegasi start-up dan perusahaan teknologi terbaik dan 1 band subsektor musik ke ajang bergengsi Festival South by Southwest (SXSW) di Texas, Amerika Serikat pada 10-19 Maret. Melalui acara bergengsi itu, para delegasi bisa menunjukkan bakat dan talenta di bidang ekonomi kreatif.

11 delegasi yang berkesempatan mengikuti SXSW 2017 adalah Digital Happines, HappyS, Kuassa, Qlue, Anymo, Avani, GO-JEK, Blibli.com, Kaskus, Picnix, Slingshot, dan band Lightcraft.

Deputi Bidang IV Pemasaran BEKRAF, Josua Puji Mulia Simanjuntak, mengatakan keikutsertaan Indonesia pada SXSW 2017 merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kontribusi sektor ekonomi kreatif dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara signifikan.

“Pemerintah melalui BEKRAF, ikut serta dalam kegiatan ini untuk membuka pintu bagi produk kreatif ke pasar global, khususnya pada sub-sektor musik, film, dan start-up teknologi,” kata Josua pada acara sharing session ‘Archipelageek from Indonesia to SXSW 2017’ seperti dalam keterangan tertulis pada Kamis, 15 Juni. 

Dengan ikut serta pada ajang bergengsi itu dapat memberikan angin segar pada perkembangan industri kreatif Tanah Air. Selain dapat digunakan sebagai ajang untuk memperluas pasar dan jaringan, SXSW juga menjadi studi banding bagi para penggiat ekonomi kreatif Tanah Air ke industri ekonomi kreatif negara lain.

Membuat produk mendunia

Sementara, Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri BEKRAF, Bonifasius Pudjianto mengatakan dengan pelaku industri kreatif Indonesia ikut ajang SXSW maka dapat membuka peluang yang lebar bagi mereka untuk mendunia. Apa yang disampaikan Bonifasius turut diamini oleh Arie Ardiansyah, CTO sekaligus founder dari Kuassa, produsen produk piranti lunak musik yang telah digunakan oleh produser film dan musisi dunia.

Dia mengatakan keikutsertaan para start-up dalam ajang SXSW 2017 juga memberi peluang untuk bisa mendapat saran bagi pengembangan produknya.

Sedangkan Kevin Kumala, founder dan Chief Green Officer perusahaan teknologi Avani mengaku sangat senang perusahaannya bisa terekspose dengan ikut serta pada festival itu. Sama seperti Arie, dengan ikut SXSW, membuat produknya bisa lebih dikenal luas.

Sementara, band Lightcraft mengatakan kesempatan tampil secara langsung di hadapan penonton internasional menjadi peluang untuk menyebarkan dan menunjukkan kapabilitas bermusik band yang beraliran indie-rock/dream itu. Imam Surataruna, vokalis Lightcraft mengungkapkan selama berada di SXSW 2017, mereka bertemu dan berkenalan dengan banyak individu penting di industri musik dunia. Sehingga, memberi banyak pelajaran agar dapat terus berkembang sebagai band dan sebuah unit bisnis.

Di penghujung acara diskusi itu BEKRAF juga mengumumkan rencana selanjutnya untuk keikutsertaan Indonesia di SWSX 2018 yang dilaksanakan pada 9-18 Maret 2018. Bagi kamu yang berminat untuk mendaftarkan produk dan karya kamu untuk mengikuti festiva bergengsi ini, bisa melihat proses pendaftaran dan persyaratannya di situs ini. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!