SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Hari ini, 20 tahun lalu, para pembaca muggle diperkenalkan ke dunia sihir lewat karakter penyihir cilik Harry Potter di buku perdana karya penulis J.K Rowling berjudul Harry Potter and the Philosopher’s Stone (versi AS disebut Harry Potter and the Sorcerer’s Stone dan versi Indonesia Harry Potter dan Batu Bertuah).
Saat itu, J.K Rowling yang adalah single mother dengan kondisi ekonomi pas-pasan tiba-tiba berubah jadi miliuner setelah buku pertamanya tersebut laris manis di pasaran. Total, dari 7 buku Harry Potter yang ditulis J.K Rowling, jumlah yang terjual sekitar 450 juta kopi di seluruh dunia. Sukses itupun disusul dengan 8 film box office.
Dunia Harry Potter pun merambah ke dunia nyata saat taman hiburan bertema kehidupan di dunia sihir didirikan di AS dan Jepang. Belum lagi lokasi syuting Harry Potter yang diubah jadi lokasi eksibisi permanen di Warner Bros. Studio London. Ekstensifikasi kisah Harry Potter ini pun semakin menambah pundi-pundi J.K Rowling.
Belum ada cerita anak-anak yang menyamai pendapatan dan popularitas Harry Potter, baik secara komersial maupun budaya. Kisah ini mampu mengubah generasi menjadi generasi yang gemar membaca dan bahkan rela mengantri di toko buku saat seri terbarunya dirilis.
Meski di awal-awal rilis, buku perdana Harry Potter menerima review yang tak cukup baik, namun semua setuju bahwa cara J.K Rowling bertutur di buku perdananya lah yang membuat semua orang mengenal kisah sang bocah berumur 11 tahun yang hidupnya berubah setelah ia menerima sepucuk surat.
“Begitu kau membacanya, kamu langsung masuk ke dunia magis, sebuah dunia yang sangat spesial, dengan banyak hal cerdas dan membuat pembacanya menganggap bahwa dunia itu bisa jadi memang benar ada,” ujar pengajar di Durham University, Martin Richardson pada AFP.
“Karakter-karakternya menjadi bagian dari setiap keluarga. Ceritanya seperti merasuk ke DNA seluruh bangsa. Mungkin orang-orang akan membaca Harry Potter 20,30,40,60 tahun ke depan, bahkan untuk sekadar mengingat ceritanya,” ujar Martin lagi.
Tapi tidak hanya jadi milik Inggris dan AS, Harry Potter memang sudah mendunia. Tujuh bukunya sudah diterjemahkan ke 79 bahasa dan beredar di 200 negara. Dan penggemar siap merayakan hari jadi Harry Potter hari ini dengan beragam pesta kostum dari Australia, Kanada hingga AS. –dengan laporan AFP/Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.