Pro dan kontra gonta-ganti pekerjaan dalam waktu singkat

Yetta Tondang

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pro dan kontra gonta-ganti pekerjaan dalam waktu singkat
Berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain adalah pilihan setiap orang. Tapi apa keuntungan dan kerugian di balik pilihan tersebut?

JAKARTA, Indonesia —Tidak semua orang ditakdirkan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan passion dan minatnya dan kemudian bertahan lama di satu perusahaan.

Ada pula mereka yang memilih untuk berpetualang di dunia pekerjaan dan memutuskan untuk gonta-ganti pekerjaan atau perusahaan tempat mereka bekerja dalam waktu singkat. 

Tak ada yang salah dari kedua tipe pekerja tersebut. Tapi artikel ini akan lebih berfokus pada pro dan kontra gonta-ganti pekerjaan yang belakangan ini banyak terjadi, terutama di kalangan pekerja millenial.

Terlepas dari alasannya, baik itu karena kenyamanan, lingkungan kerja, gaji, passion, gonta-ganti pekerjaan dalam waktu singkat pasti memiliki keuntungan dan kerugian. Hanya saja, kamu harus lebih hati-hati dalam mengambil keputusan karena ini akan berpengaruh pada jalur dan pencapaian kariermu di masa depan.

Sebenarnya apa manfaat dan kerugian yang dialami seseorang ketika memutuskan “melompat” dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam waktu singkat? Simak pemaparannya di bawah ini.

Pro:

Naik gaji

Biasanya, seseorang yang berpindah pekerjaan atau perusahaan pasti akan mempertimbangkan hal ini sebagai prioritas. Bagaimana pun, jarang sekali ada karyawan yang pindah tanpa disertai iming-iming kenaikan gaji.

Tapi yakinlah, di satu titik, setiap perusahaan pasti akan membaca “pola” ini dengan jelas, terutama lewat resume atau CV-mu. Lebih baik tentukan nilai yang tepat untuk skill yang kamu miliki dan setelah kamu nyaman dengan angka tersebut, cobalah bertahan sedikit lebih lama di satu tempat.

Beragam pengalaman

Pasti kamu familiar dengan istilah “comfort zone” alias zona nyaman. Di mana seseorang sudah nyaman dengan segala rutinitas, kebiasaan dan aktivitas yang dilakukannya setiap hari. Tapi ada juga mereka yang tidak bisa tinggal di satu zona nyaman dalam waktu lama. Mereka yang haus pengalaman, dinamika dan tantangan baru.

Bukan berarti jika kamu setia di satu pekerjaan lantas membuatmu jadi pribadi yang kaku, ya! Tapi mereka yang berpindah-pindah pekerjaan pasti akan lebih kaya pengalaman. Bisa lebih banyak bertemu orang baru, beradaptasi dengan lingkungan baru. Bagi sebagian orang ini dirasa sebagai kesempatan yang baik untuk dicoba daripada stuck di satu rutinitas.

 

Ajang pembuktian diri

Berpindah-pindah pekerjaan atau perusahaan tentu menuntut seseorang untuk cepat beradaptasi. Baik dengan lingkungan, cara kerja, sistem kerja dan banyak lagi. Ini adalah saat yang tepat untuk membuktikan diri sekaligus menguji seberapa kuat kamu bisa bertahan di kehidupan karier yang memang tak mudah dijalani.

Pekerjaan baru, tanggung jawab baru akan memberikanmu dorongan yang cukup untuk lebih menggali potensi yang mungkin selama ini tidak sempat kamu tunjukkan di perusahaan atau pekerjaan lama. 

Selain itu, setiap berpindah kerja, pasti seseorang merasakan semangat yang baru dan memberikan efek positif terhadap perubahan diri.

Kontra:

Diragukan

Saat melihat resume atau CV seseorang yang menunjukkan bahwa ia berpindah-pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam waktu singkat, misalnya satu tahun atau kurang dari satu tahun, pasti setiap orang akan bertanya-tanya. Setelah bertanya, mereka pasti akan merasa ragu apakah seseorang tersebut akan melakukan hal yang sama (berpindah-pindah) dengan mudahnya di masa depan.

Bagaimana pun juga seseorang yang berinvestasi dengan mempekerjakanmu pasti mempertimbangkan soal ini. Terutama di perusahaan-perusahaan yang masih memprioritaskan komitmen dan nilai-nilai moral. 

Benefit yang tidak maksimal

Bukan cuma soal gaji bulanan, tapi soal benefit lain yang sudah wajib diterima seorang karyawan dari perusahaan. Tapi jika kamu bekerja belum terlalu lama di satu perusahaan dan lantas pindah, tentu saja kamu bakal kehilangan kesempatan untuk menerima benefit-benefit dari perusahaan secara maksimal.

Misalnya bonus tahunan yang normalnya diberikan penuh bagi karyawan dengan masa kerja minimal satu tahun. Atau juga cuti, THR dan benefit lainnya yang pasti tidak bisa dinikmati maksimal jika kamu terllau cepat berpindah-pindah.

Jejaring tidak awet

Jika kamu berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam waktu singkat, pasti akan berdampak juga ke jejaring yang kamu miliki. Syukur-syukur jika kamu masih berada dalam satu industri yang sama. Tapi jika kamu memutuskan lebih ekstrim dan berpindah industri, maka akan sulit mempertahankan jejaring yang sudah ada.

 

Apapun pilihanmu kelak, berpikirlah matang-matang sebelum memutuskan untuk sellau berpindah pekerjaan. Ingat, tidak ada perusahaan atau pekerjaan yang sempurna di dunia ini.

Uang dan gaji pun bukan segalanya. Tapi jika kamu sudah merasa tidak lagi mampu menahan keinginan untuk pergi dan pindah pekerjaan, mungkin sudah saatnya move on. Tapi jika kamu masih menemukan setidaknya satu hal baik di perusahaanmu sekarang, cobalah bertoleransi.

Mungkin kamu hanya bosan atau harus menantang diri lebih lagi agar perasaan excited saat bekerja terus ada. Coba menjalani tanggung jawab baru atau membuat proyek baru di kantor agar membuatmu terus tertantang dan tak mudah bosan!

Atau kalau memang kamu sedang bosan bekerja, ambil waktu istirahat sesaat. Kalian bisa menggunakan kupon PegiPegi di sini. —Rappler.com

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!