Diduga beli narkoba, putra Jeremy Thomas dianiaya oknum polisi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Diduga beli narkoba, putra Jeremy Thomas dianiaya oknum polisi
Putra sulung artis Jeremy Thomas, Axel Matthew, ditangkap dalam penggerebekan terkait kasus narkoba

JAKARTA, Indonesia — Kabar mengejutkan datang dari Axel Matthew Thomas, putra sulung dari artis Jeremy Thomas. Axel diduga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh seorang oknum Satuan Narkoba Polresta Bandara Soekarno Hatta di Hotel Crystal, Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu, 15 Juli kemarin.

“Axel Matthew, putra dari Jeremy Thomas disekap, dianiaya, dipukuli dan dirampas barang-barangnya oleh beberapa orang (pelaku diduga oknum anggota yang mau menjebak Axel dalam kasus narkoba),” demikian tertulis dalam pesan singkat yang dikirimkan oleh kuasa hukum Jeremy Thomas.

Akibat perlakuan tersebut, Axel menderita luka memar di bagian kepala, serta cedera di bagian tulang rusuknya. Pada Senin, 17 Juli, Jeremy Thomas mendatangi Divisi Propam Mabes Polri untuk melaporkan kasus tindakan kekerasan yang dialami anak sulungnya tersebut.

Jeremy menganggap oknum polisi yang melakukan kekerasan tersebut tidak memiliki bukti kuat untuk menangkap anaknya.

“Anak itu tidak terlibat apa-apa. Dia dipaksa mengaku dengan ditodong pistol,” tutur Jeremy di Mabes Polri.

Ditangkap karena kasus narkoba

Menurut penjelasan Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F. Kurniawan, Axel ditangkap karena diduga memiliki narkoba. 

“Bukan disekap, dari Sat Narkoba melakukan penangkapan atas dugaan kepemilikan narkoba,” kata Hendy.

Dalam penelusuran lebih lanjut, polisi kemudian menemukan bahwa Axel diduga hendak memesan narkoba jenis happy five dari dua tersangka sebelumnya yang telah tertangkap oleh polisi. Axel merupakan salah satu dari lima pemesan yang diketahui berniat membeli happy five dari dua tersangka yang ditangkap pada Jumat, 14 Juli, di Bandara Soekarno Hatta.

“Di Terminal 3, Bea Cukai mengontak, ada dari Kuala Lumpur membawa 1.118 strip happy five dimasukkan kotak Panadol. Dari Soetta ada datang ke Terminal 3 untuk mengecek, di sana ditemukan satu orang diamankan namanya JV itu. Dalam bungkus Panadol. Dari JV tambah DRW, sebagai dua tersangka pembeli pemilik,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya.

Berkat temuan ini, kemudian polisi menelusuri para calon pembeli yang telah membayar ke penjual, salah satunya ternyata adalah Axel. Perlakuan kekerasan yang diduga dilakukan salah satu oknum polisi terjadi karena Axel sempat lari saat digerebek di Hotel Crystal. 

“Anggota Soetta melakukan penangkapan di hotel itu, nah kemudian terjadi, karena dia (Axel) lari, dia kita kejar, nah terjadi pergumulan itu. Pergumulan di sana,” ujar Argo. 

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mempersilahkan pihak Jeremy Thomas melaporkan adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum polisi Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta terhadap putra Jeremy, Axel Mathew Thomas ke Propam Polri.

“Tidak masalah biar kita klarifikasi seperti apa ceritanya di situ,” ujar Raden di Markas Polda Metro Jaya, Senin 17 Juli. Namun hingga saat ini, Axel sendiri belum ditahan sebab penyidik masih melakukan pendalaman selama periode 3×24 jam.

Terkait adanya tudingan ibu Axel, Ina Thomas yang menyebut kalau oknum polisi saat itu mulutnya berbau alkohol,  pihaknya pun akan menelusuri hal tersebut. “Kita cek semuanya ya di situ ya, nanti kita cek,” ucapnya.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!