Reza Rahadian bersyukur bisa terlibat di ‘Banda The Dark Forgotten Trail’

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Reza Rahadian bersyukur bisa terlibat di ‘Banda The Dark Forgotten Trail’
"Akhirnya saya bisa jadi narator alam sebuah film dokumenter!" kata Reza

JAKARTA, Indonesia —Setelah lama mengaku menggemari tayangan dokumenter, baik di layar lebar maupun layar kaca, akhirnya aktor Reza Rahadian bisa mewujudkan mimpinya dan terlibat di proyek film Band The Dark Forgotten Trail garapan sutradara Jay Subiakto dan rumah produksi Lifelike Pictures.

Saat ditemui di konferensi pers film Banda The Dark Forgotten Trail di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juli, Reza mengungkapkan banyak cerita seputar pengalaman pertamanya berperan sebagai narator untuk film ini.

“Wah saya senang banget sih karena saya suka nonton film dokumenter, saya suka nonton Discovery Channel, itu tontonan saya waktu kecil ya. Dan menurut saya, mendengar suara, visual dan akhirnya jadi audio visual itu jadi suatu rasa yang berbeda daripada ketika bermain film,” ujar Reza.

Menurut pria kelahiran 5 Maret 197 ini, sejak lama ia memang termasuk sosok yang peka dengan suara dan dengan pola berdialog. Namun selama ini, Reza mengakui belum menemukan medium yang tepat untuk menyalurkan kepekaannya tersebut. Beruntung, setelah Reza berkenalan dengan Jay Subiakto, ia memiliki kesempatan untuk terlibat di proyek film Banda The Dark Forgotten Trail.

“Ini adalah sebuah proyek yang harus saya kejar. Saya pikir ini pengalaman yang menarik, saya bersyukur bisa terlibat dalam proyek ini, akhirnya saya bisa jadi narator dalam sebuah film dokumenter!”

Kata Reza lagi, memang ada perbedaan mendasar dari berakting secara utuh, misalnya di teater dengan berakting dalam bentuk suara. “Ada perbedaan, artinya secara vokal juga enggak harus se-powerful di teater, ini cuma 2 hari prosesnya, 2 pertemuan selesai, tapi kali ini narasinya yang jadi tantangan tersendiri karena ada baca puisi nya, ada menggunakan Bahasa Prancisnya. Jadi mungkin pas lagi mulai seperti biasa, kita semua enggak ada yang tau script-nya awalnya. Jadi saya pun baru tahu script-nya pas Mas Jay bilang, ‘Eh, kita recording yuk. Di hari H gitu, semua serba instan dan spontan.”

Sayangnya, Reza mengaku belum sempat langsung mengunjungi Banda yang jadi pusat cerita di film dokumenter ini. Namun hal tersebut tidak menghalangi Reza untuk menjalani proyek ini dengan bahagia dan bersemangat.

“Menyenangkan karena narator kan story teller ya, selain dari cerita, selain dari narasumber-narasumber yang ada dalam dokumenter itu sendiri, ini seperti dalang. Jadi buat saya itu yang menyenangkan,” kata Reza yang mengaku tidak harus melakukan perubahan untuk karakter vokalnya saat mengisi suara di Banda The Dark Forgotten Trail

“Sebenarnya secara suara saya enggak bisa membuat ini jadi sebuah karakter, ya suara Reza Rahadian aja. Soal penekanan, intonasi itu karena kepentingan gambar. Jadi ada gambar-gambar yang sangat gelap dan bercerita tentang kesedihan, maka mungkin cara saya membawakan narasi tentu disesuaikan dengan gambar juga. Ada narasi, gambar-gambar mengenai hope, perjuangan yang berhasil dan lain-lain, saya membawakannya dengan rasa yang beda juga. Jadi semuanya tidak lepas dari gambar demi gambar yang dihadirkan dalam dokumenter.” 

Selain dokumenter, Reza pun sangat menyukai sejarah. Maka kombinasi ini bisa dirasakannya saat terlibat di proyek Banda The Dark Forgotten Trail. Lengkaplah sudah pengalaman baru yang dilewati Reza.

“Iya karena saya suka sejarah, saya suka menonton dokumenter walau tidak sesering nonton fiksi. Dan sebagai anak muda saya tentunya merasa ini penting. Bisa menularkan spirit pada anak muda lainnya. Film dokumenter kan selama ini imejnya berat, melelahkan, atau ada sebagian orang yang ngerasa bosan kalau ditonton. Secara durasi menurut saya ini singkat, 94 menit, standar. Saya berharap banyak anak muda yang nonton dan sesuatu yang kayak gini juga bisa viral. Mudah-mudahan hal penting pun bisa menjadi viral.”

BACA JUGA:

 

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!