Bolehkah meminjamkan uang pada pasangan?

Yetta Tondang

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bolehkah meminjamkan uang pada pasangan?
Karena sesungguhnya, uang bisa memanipulasi perasaan dan cinta

JAKARTA, Indonesia —Pernahkah kalian memiliki pengalaman saat kekasih atau pacar meminjam sejumlah uang dari kalian? Mungkin ini salah satu momen yang bisa membuat seseorang sedikit galau. Dilema apakah selayaknya kita memberi pinjaman uang atau tidak pada pacar kita.

Sebenarnya tidak ada jawaban yang pasti dari pertanyaan, “Bolehkah meminjamkan uang pada pasangan?” Pada akhirnya, semua terpulang ke diri kalian masing-masing.

Saya tidak tahu bagaimana kondisi kalian, tapi saya sedikit trauma dengan urusan pinjam-meminjam uang pada orang lain (bukan pasangan). Pada banyak kasus, saya bahkan merelakan uang yang dipinjam tadi untuk tidak dikembalikan. Saat tiba waktunya menagih utang, tak jarang, yang meminjam lebih galak daripada yang meminjamkan!

Tapi keadaaan akan jauh berbeda jika yang meminta pinjaman dari kita adalah kekasih sendiri. Bukan cuma soal uang semata, tapi bercampur soal “rasa”. Kalau menurut saya, semua tergantung kondisi hubungan seseorang. 

Manipulasi perasaan

Saya berbicara dari sudut pandang wanita. Jika masih dalam tahap awal sekali, rasa-rasanya tidak pantas untuk seseorang meminjam uang pada kekasih yang mungkin baru dikenalnya beberapa bulan. Bukannya pelit, tapi kondisi seperti ini layak jadi pertimbangan bagimu untuk melanjutkan hubungan.

Tapi jika kalian sudah menjalani hubungan lama dan mungkin sudah bicara soal komitmen yang lebih jauh (pernikahan), mungkin ada sedikit “kelonggaran” untuk meluluskan permintaannya. Mungkin karena kamu sudah tahu benar apa keperluannya dan seperti apa watak dan sifat pasanganmu.

Rappler sempat bertanya soal ini pada pengikut di Twitter. Kami bertanya, “Apakah menurutmu baik untuk meminjamkan uang kepada pasangan?”. Dari jawaban yang kami terima, sebanyak 54% menjawab “Tidak” dan 46% menjawab “Iya”.

Tentu hasil polling ini tidak bisa merepresentasikan semua pihak secara general. Tapi setidaknya bisa jadi gambaran tentang pilihan netizen jika dihadapkan pada situasi seperti ini.

Tapi menurut saya, apapun kondisi hubungannya, lebih baik menghindari memberi pinjaman pada kekasih, terutama jika masih ada pilihan lain yang bisa ditempuh. Karena sesungguhnya, uang bisa memanipulasi perasaan dan cinta dengan mudahnya. 

Cari pilihan lain

Kalau memang ia sedang tidak memiliki pekerjaan atau kesibukan, lebih baik carikan jalan untuk networking atau bertemu orang-orang baru yang mungkin sedang membutuhkan tenaga kerja. Atau setidaknya dorong ia untuk memaksimalkan potensinya di bidang yang ia sukai untuk bisa mendapatkan uang.

Cari tahu apa yang jadi kebutuhan utamanya untuk meminjam uang darimu. Apakah untuk kebutuhan mendesak atau cuma sekadar memenuhi gaya hidup saja?

Jika pada akhirnya kamu memilih untuk meminjamkan uang pada kekasihmu, kamu juga harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk dan mengikhlaskan uangmu. Kamu juga harus siap untuk merasakan kondisi “awkward” saat topik ini muncul ketika kalian berbicara satu sama lain. 

Tapi kalau kamu memutuskan untuk tidak akan memberikan pinjaman pada kekasihmu, jangan takut berkata “Tidak”. Beberkan alasanmu padanya dan yakinkan keputusanmu adalah yang terbaik. Jika ia tidak bisa menerimanya, berarti kamu patut mempertanyakan dasar hubungan kalian. —Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!