SAKSIKAN: Upacara adat pernikahan ala Mandailing

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

SAKSIKAN: Upacara adat pernikahan ala Mandailing
Penting untuk kembali ke akar tradisi dan adat istiadat

JAKARTA, Indonesia — “Kalian berdua sudah menjadi orang Mandailing, sudah punya gelar. Saya minta, banggalah jadi orang Mandailing, be proud to be Mandailing. Ayah juga tidak tahu betul soal adat, tidak tahu betul mengenai kampung halaman, Tapi semakin lama, Ayah merasa, sejauh-jauh kita merantau kita perlu tahu adat. Going global itu semua kita mau. Going international, kita semua mau. Tapi kita punya akar, punya kampung halaman, dan Mandailing lah kampung kalian.”

Pengacara dan aktivis Hak Asasi Manusia Todung Mulya Lubis, menyampaikan pesan singkat di atas kepada putranya Tondi Nikita Lubis dan menantunya, Yurika Andari, di penghujung acara adat pernikahan ala Mandailing, di kediaman Todung Lubis, Minggu, 30 Juli 2017.

Rangkaian tiga upacara adat baru dilalui kedua pengantin dan kedua pasang orang tuanya. Untuk mereka yang lama tinggal di kota besar, sudah lama tidak melakukan dan menyaksikan upacara adat yang sarat sejarah dan makna.

Proses menikahkan putra dan mengenal kembali akar budaya Mandailing, rupanya membuat Todung, yang banyak menangani kasus-kasus di dalam maupun di luar negeri, mendapat beragam penghargaan dari dunia internasional dan biasa berkeliling dunia itu menyadari pentingnya hukum adat. Keluarga Todung berasal dari Muara Botung, Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal.

“Mengikuti upacara adat Mandailing Batak membuat saya ingin belajar tentang Dalihan Na Tolu, tiga tungku dalam sistem kekeluargaan Batak. Dulu kayaknya saya kurang tertarik belajar mengenai Dalihan Na Tolu, dan kalaupun kuliah hukum adat di fakultas hukum itu semua hanya karena wajib dan harus lulus. I lost the wisdom. I lost the philosophy of Batak’s family. But the more I think about it the more I want to know,”  tulis Todung Lubis, di dinding akun Facebook-nya.

Ada tiga rangkaian acara adat Mandailing yang dilakukan oleh keluarga Todung Lubis untuk putra-putrinya. Pertama, upacara adat Mangalehan Marga Nasution.  Karena Tondi Nikita Lubis menikahi Yurika Andari yang berasal dari suku Jawa, maka kepada Yurika diberikan marga Nasution melalui sebuah prosesi dengan memenuhi syarat yang ditetapkan tetua adat Nasution. 

Mulai dari seekor kambing besar, sirih, sampai uang tunai. Menteri Perekonomian Darmin Nasution ikut menjadi Harajaon atau Raja Marga dari Nasution.

Setelah resmi menyandang marga Nasution, Yurika dan suaminya Tondi Lubis kemudian menjalani upacara adat Mangalo-alo Boru dan Martahi Godang, Horja Bolon. Intinya adalah penerimaan di keluarga besar Lubis, di rumah adat dan bersyukur atas proses pernikahan. 

Rangkaian acara adat disemarakkan dengan alunan musik tradisional Gondang Mandailing Dolok Martimbus. Pengantin, orang tua dan kerabat juga menyatakan rasa syukur dan gembira dengan manortor atau menari tortor bersama-sama. “Kita harus lebih sering menyelenggarakan acara adat seperti ini, untuk mengingat kembali wisdom dan nilai-nilai yang diwariskan leluhur kita,” ujar Todung Lubis. 

Rangkaian acara adat dilakukan oleh keluarga Himpunan Marga Lubis di Jabodetabek. “Kalau di kampung, acara seperti ini bisa tiga hari tiga malam. Di sini kita persingkat tanpa kehilangan inti acara,” kata Yazid Lubis pembawa acara dari HiMa Lubis.

Saksikan cuplikan prosesi upacara adat pernikahan ala Mandailing lewat video di atas. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!