SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia —Putus cinta terkadang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Banyak alasan pula yang bisa memicu proses putus dari pasangan. Putus cinta bisa soal rasa tapi juga bisa dijelaskan secara logika.
Menurut studi yang digagas University of Tennessee, proses putus cinta tidak langsung terjadi seketika, melainkan melewati beberapa tahapan, tepatnya 5 tahapan.
Mari mengenal ke-5 tahapan yang bisa menandakan bahwa hubunganmu dan pasangan akan segera berakhir.
Pra kontemplasi
Ini adalah tahapan di mana bahkan kamu belum berpikir soal putus dari pasanganmu. Tahapan ini ditandai dengan pikiran-pikiran seperti, “Hubunganku baik-baik saja. Tidak perlu mengubah apapun.” Kamu sibuk meyakinkan dirimu sendiri bahwa semua baik-baik saja.
Kontemplasi
Tahapan ini adalah kondisi di mana di hati terkecilmu, kamu sudah tahu bahwa kalian akan putus. Ada yang tidak beres dengan hubungan kalian. Ada yang terasa sudah tidak pas lagi. Meski terkadang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Yang akan terlintas di pikiran kira-kira seperti ini, “Kayaknya aku mau putus. Hubungan ini sudah tidak bermakna lagi.” Kamu sudah mulai melihat titik terang bahwa hubunganmu tidak lagi bermanfaat dan ingin mengakhirinya.
Persiapan
Rencana untuk putus itu mulai muncul. Kamu sudah mulai merencanakannya, meski belum menemukan cara yang tepat untuk mengakhiri hubunganmu dengan pasangan.
(BACA JUGA: 6 langkah yang harus dilalui jika ingin putus dengan pasangan)
Atau kamu mulai berdiskusi dengan orang lain tentang bagaimana cara terbaik untuk mengakhiri hubungan. Bahkan kamu sudah memikirkan kapan waktu terbaik untuk mengakhirinya semua dan mulai merangkai momen dan kata-kata untuk mengakhiri hubungan.
Action
Tentu saja, ini adalah tahap krusial, yakni tahapan di mana kamu sadar, bahwa kamu harus mengakhiri hubungan. Kamu mulai menyadari kalian sudah jarang berdiskusi dan semakin terpisah secara jarak dan jiwa. Kamu lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang lain dan jauh lebih nyaman saat pasanganmu tidak di dekatmu.
Maintenance
Ibarat memulihkan diri usai sakit, proses setelah putus juga sangat menentukan kehidupanmu setelahnya. Mulai terpikir untuk mengganti rutinitas yang tadinya selalu melibatkan pasangan. Kamu mulai menyingkirkan atau menyisihkan barang-barang yang mengingatkanmu padanya dan menghindari tempat-tempat favorit kalian. Sampai akhirnya kamu akan tiba di titik benar-benar melupakannya.
Untuk kalian yang masih terlibat hubungan dengan pasangan, studi ini bisa saja jadi acuan saat pertanyaan-pertanyaan mulai muncul di benak kalian. Bisa juga sebagai acuan apakah benar hubungan kalian masih sehat dan baik-baik saja atau malah sudah menuju jurang kehancuran.
Sisi positifnya, semakin cepat kamu mengidentifikasi tanda-tanda ini, kamu bisa memiliki banyak celah untuk memperbaiki hubungan atau bahkan mengakhirinya lebih cepat untuk kebaikan kalian berdua. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.