‘Midnight Runners’: Komedi tentang murninya nurani dan rumitnya birokrasi

Yetta Tondang

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

‘Midnight Runners’: Komedi tentang murninya nurani dan rumitnya birokrasi
Film 'Midnight Runners' mulai tayang di Cinemaxx Theater, CGV Cinemas, dan Flix Cinema hari ini, 30 Agustus

JAKARTA, Indonesia —Rasanya sudah sedikit agak lama saat saya terakhir kali menyaksikan film Korea dengan genre action comedy yang menampilkan cerita yang segar. Untuk sesaat kebanyakan film produksi Negeri Ginseng ini sibuk mengupas genre fantasi, action, drama dan sejarah.

Karena itu, saat menghadiri press screening film Midnight Runners, Selasa, 29 Agustus di Cinemaxx, saya cukup bersemangat. Dan ekspektasi saya sukses terpenuhi. Selama kurang lebih 109 menit, adegan demi adegan berhasil menghibur sekaligus mengaduk emosi. Semua bercampur jadi satu.

Nurani atau birokrasi?

Film ini bercerita tentang dua pemuda yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Kepolisian. Keduanya memiliki mimpi serupa, menjadi petugas kepolisian. Park Ki Joon (Park Seo Jun) dipertemukan dengan Kang Hee Yeol (Kang Ha Neul) saat sesi pelatihan kepolisian.

Keduanya adalah sosok pria dengan latar belakang sifat dan keluarga yang sangat berbeda. Ki Joon seumur hidup dibesarkan hanya oleh ibunya yang berpenghasilan rendah. Ia bertekad masuk Universitas Kepolisian karena biaya pendidikannya gratis. Sementara Hee Yeol datang dari keluarga pedagang dan memiliki otak pintar namun tertantang untuk belajar di kampus yang menarik.

BERBEDA. Sosok Park Ki Joon dan Kang Hee Yeol yang sangat berbeda namun berakhir jadi sahabat. Foto dari Feat Pictures Indonesia

Ki Joon adalah sosok yang blak-blakan, tidak pikir panjang serta dinamis dan lugas. Sementara Hee Yeol lebih terencana, lebih banyak berpikir, kaku dan tidak terbiasa mengungkapkan isi pikirannya secara langsung. Tapi tampaknya justru perbedaan ini yang membuat keduanya cocok.

Yang awalnya saling mencibir, keduanya berakhir bersahabat setelah Ki Joon membantu Hee Yeol yang cedera saat tes akhir. Dari sana, cerita persahabatan mereka bergulir.

Dua tahun berlalu, kisah sesungguhnya terjadi dalam rentang waktu satu malam. Saat keduanya menikmati malam layaknya anak muda biasa namun terjebak dalam peristiwa yang dilematis saat mereka jadi saksi kasus penculikan remaja perempuan.

Kasus penculikan ini dilakukan oleh sindikat mafia yang bekerjasama dengan klinik kesuburan. Para wanita yang diculik diambil sel telurnya secara paksa untuk dijual ke klinik kesuburan.

Di satu sisi, keduanya memiliki semangat berapi-api untuk membongkar kasus sesuai teknik dan pengetahuan yang mereka dapat di kampus. Sementara di sisi lain, ada urusan birokrasi yang rumit yang menghalangi mereka menguak kasus penculikan remaja wanita yang akan diambil sel telurnya oleh sindikat klinik kesuburan.

Di sini, nurani dan birokrasi menghimpit Ki Joon dan Hee Yeol. Mana yang akan mereka pilih? Mengikuti kata hati atau menyerah pada birokrasi?

Perpaduan komedi dan action yang pas

Uniknya, meski tetap memiliki jalan cerita yang cukup serius, sejak awal adegan, unsur komedi renyah dan segar sangat terasa sepanjang film. Kebanyakan dari dialog yang terjadi antara Ki Joon dan Hee Yeol. Minim slapstick (untungnya!), saya dan penonton lain kerap tertawa lepas setiap kali adegan dan dialog konyol mengemuka.

KOMEDI. Salah satu potongan akting Park Seo Jun yang sukses mengocok perut penonton di film 'Midnight Runners'. Foto dari Feat Pictures Indonesia

Seo Jun dan Ha Neul tidak terlalu berupaya keras untuk mengada-ada dengan unsur komedi yang disuguhkan. Mungkin karena keduanya memang sudah memiliki chemistry yang baik. Sehingga lebih muda menyampaikan adegan komedi pada penonton.

Seo Jun sendiri memang lihai memainkan peran komedi yang nyinyir dan nyebelin. Karena itu, peran Ki Joon sangat pas dimainkan oleh aktor kelahiran 16 Desember 1988 ini. Di bawah arahan sutradara Kim Joo Hwan, akting Seo Jun terasa maksimal.

Ditambah lagi, adegan action yang cukup membuat mata terbelalak. Tidak ada tembakan atau penggunaan senjata rumit lainnya seperti di film-film action biasanya. Yang disuguhkan hanya pertarungan dengan tangan kosong dan sesekali dengan senjata tumpul. Paling maksimal cuma menggunakan taser gun yang setiap digunakan bukannya menambah ketegangan malah memecah tawa.

ACTION. Meski tanpa sensasi ledakan atau penggunaan senjata yang heboh, adegan laga yang disuguhkan terasa pas. Foto dari Feat Pictures Indonesia

Tapi meski bertarung tanpa ledakan atau sensasi senjata lainnya, ternyata sama sekali tidak mengurangi esensi pertarungan fisik yang menegangkan sekaligus menarik untuk disaksikan.

Plusnya, bagi penggemar Seo Jun yang wanita tentu akan terpuaskan dengan penampilan fisik sang aktor saat berlatih maupun saat bertarung!

Ha Neul, meskipun tidak “segarang” Seo Jun untuk urusan fisik, tetap memperlihatkan penampilan maksimalnya. Yang paling mencuri perhatian saya saat ia bertarung dengan bos mafia penculikan remaja wanita dengan dua batang baton polisi. Lihai sekali. 

Aktor kelahiran 21 Februari 1990 ini pun sukses memerankan akting sebagai pria kutu buku yang menyukai tantangan. Ia mampu mengimbangi akting Seo Jun dengan baik. 

TANGAN KOSONG. Salah satu adegan yang menunjukkan Ki Joon dan Hee Yeol yang mengalahkan para mafia dengan pertarungan tangan kosong. Foto dari Feat Pictures Indonesia

Urusan kesiapan fisik pun sangat terlihat dari akting keduanya. Begitu banyak adegan yang menunjukkan Ki Joon dan Hee Yeol harus berlari sekencang-kencangnya dari kejaran para mafia. Dan adegan kejar-kejaran ini tak hanya terjadi satu dua kali saja. Tentu persiapan fisik Seo Jun dan Ha Neul sangat maksimal untuk film ini. Secara postur pun mereka terlihat sangat prima.

Bromance

Harus diakui, kekuatan film Midnight Runners terletak di akting dua pemeran utamanya, Park Seo Jun dan Kang Ha Neul. Saya lebih familiar dengan akting Seo Jun di drama Fight My Way dan Hwarang. Sementara Ha Neul hanya pernah saya saksikan aktingnya di drama Angel Eyes

Tapi sejak awal film bergulir, kekuatan akting dan chemistry di antara keduanya sangat terlihat. Di beberapa wawancara media Korea, keduanya mengungkapkan bahwa seringkali mereka “melenceng” dari skrip dan berimprovisasi dengan menimpali satu dialog dengan dialog lainnya. Dan ini terlihat sekali sepanjang film. Tidak ada dialog yang terlalu kaku atau dipaksakan.

Bromance. Begitu kata yang bisa menggambarkan chemistry di antara Seo Jun dan Ha Neul. Cerita yang berpusat pada kejadian di satu malam saat penculikan seorang remaja wanita terjadi, benar-benar mengandalkan kekuatan akting dua aktor ini. Tak heran jika di luar lokasi syuting pun, keduanya tetap bersahabat hingga sekarang.

Tak ada make up berlebihan, tidak ada fashion yang lebai tak mengurangi kenikmatan menyaksikan film ini. Bicara soal penampilan, Seo Jun dan Ha Neul bahkan mengaku melakukan adegan potong rambut langsung saat syuting. Saat itu diceritakan keduanya akan memulai masa pelatihan kepolisian dan harus memotong pendek rambutnya. Dan kejadian itu terjadi saat kamera sedang merekam di lokasi syuting.

POTONG RAMBUT. Adegan di mana aktor Park Seo Jun merelakan rambutnya dibabat untuk aktingnya di film 'Midnight Runners'. Foto dari Feat Pictures Indonesia

KANG HA NEUL. Aktor Kang Ha Neul benar-benar dipotong rambutnya saat syuting film 'Midnght Runners'. Foto dari Feat Pictures Indonesia

Kurang bumbu cinta

Jika ada yang kurang dari film ini, menurut saya adalah bumbu romansa dan cinta. Memang, penonton diajak lebih fokus ke alur cerita utama, kisah satu malam yang mengubah hidup Ki Joon dan Ha Neul.

Namun seandainya ada sedikit tambahan bumbu romansa, tentunya ceritanya akan semakin menarik dan kaya. Yang tadinya saya berpikir akan ada getaran cinta yang muncul di awal adegan saat Ki Joon dan Hee Yeol berpetualang mencari pacar, tidak terjadi.

30 AGUSTUS. Film 'Midnight Runners' mulai tayang 30 Agustus 2017. Foto dari Feat Pictures Indonesia

Tapi saya cukup terhibur dengan adegan penutup (SPOILER! Adegan yang ditampilkan setelah credit title, jadi jangan langsung pergi meninggalkan bioskop setelah film usai, ya!) saat salah satu korban penculikan mendatangi Ki Joon dan Hee Yeol di kampus mereka. Cukuplah untuk membuat penonton tersipu.

Segar dan menghibur. Mungkin itu dua kata yang bisa mewakili perasaan saya sebagai penontin usai menyaksikan Midnight Runners. Film ini juga sekaligus mengingatkan kita untuk memilih jalan terbaik saat dihadapkan pada dilema dan pilihan hidup.

Midnight Runners mulai tayang hari ini, Rabu, 30 Agustus di jejaring bisokop Cinemaxx Theater, CGV Cinemas, dan Flix Cinema seluruh Tanah Air. Selamat menonton! —Rappler.com 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!