Rendy Pandugo rilis album perdana berbahasa Inggris

Valerie Dante

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Rendy Pandugo rilis album perdana berbahasa Inggris
Album ‘The Journey’ sudah tersedia dalam layanan musik digital sejak 11 Agustus 2017

JAKARTA, Indonesia —Rendy Pandugo akhirnya merilis album perdananya pada 11 Agustus 2017. Album yang berisikan 11 buah lagu ini bertajuk The Journey dan seluruh lagunya berbahasa Inggris.

Mahavira Wisnu, selaku A&R dari Sony Music Indonesia mengatakan bahwa ia berharap album ini dapat menjangkau pendengar-pendengar dari luar Indonesia karena menganggap bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

“Pada 11 Agustus kemarin albumnya Rendy resmi dirilis tidak hanya di Indonesia saja, tapi juga di Malaysia, Singapura, dan Filipina,” jelas WIsnu. “Musisi Indonesia harus diketahui orang luar,” tambahnya.

Menurut Wisnu, album ini merupakan produk pertama dari Sony Indonesia yang full berbahasa Inggris.

Sedangkan bagi Rendy, album perdananya merupakan keinginannya sejak dulu untuk mencapai terobosan baru.

“Saat saya masih nyanyi dari kafe ke kafe, dalam hati saya selalu bilang jika saya dapat kesempatan untuk buat album, saya bakal bikin sesuatu yang baru. Jadi bagi saya ini eksplorasi dari satu hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya,” jelasnya dalam acara peluncuran album The Journey yang bertempat di The Pallas, Jakarta Pusat, pada Rabu, 30 Agustus 2017.

Bercerita tentang perjalanan

Sesuai dengan judulnya, album ini merefleksikan perjalanan musikal Rendy yang bermula dari kariernya sebagai penyanyi kafe sejak 2012. Perjuangan Rendy membuahkan hasil hingga ia dapat menandatangani kontrak dengan labelnya saat ini dan mulai mengerjakan debut albumnya di Swedia pada Februari 2016 lalu.

The Journey pun terdiri dari 11 lagu yang memiliki feel berbeda-beda. Contohnya seperti By My Side yang bagi Rendy adalah lagu paling romantis dalam albumnya. Lalu ada juga Float in the Sky yang memiliki elemen country diiringi permainan banjo darinya. Berbeda sekali dengan Don’t Call Me Baby dengan irama groove dan santai.

“Album ini memang ada beberapa yang bilang sedikit ‘nano-nano’ dalam artian banyak campuran dan gue tidak masalah. Karena sekali lagi album ini adalah journey gue, perjalanan gue yang dihiasi berbagai macam genre,” jelas penyanyi kelahiran Medan ini.

Sebagai seorang musisi, The Journey menjadi sebuah batu loncatan bagi karier Rendy. Karyanya yang terdiri dari ide-ide lagu selama 5 tahun lalu kini terealisasi. Wisnu juga berpendapat bahwa album perdana ini akan meninggalkan kesan tidak hanya bagi pecinta musik Indonesia, tetapi juga penikmat musik internasional. 

“Aku melihat seluruh lagu dalam album ini adalah lagu dia yang paling jujur, semuanya terkesan tanpa paksaan,” imbuh Wisnu. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!