SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Bintang pop Justin Bieber, yang selama ini lebih dikenal karena skandal yang diberitakan tabloid daripada kegiatannya, secara tak diduga menyuarakan pandangan politiknya.
Pada Jumat, 22 September, penyanyi berkebangsaan Kanada ini menyatakan dukungannya pada gerakan Black Lives Matter.
Penyanyi berusia 23 tahun yang sebelumnya membatalkan sisa turnya di bulan Juli mengunggah grafik Black Lives Matter dengan tulisan yang mendukung gerakan yang muncul sebagai respon terhadap pembunuhan warga Afrika-Amerika oleh polisi.
“Aku adalah orang Kanada berkulit putih dan aku tak akan pernah tahu rasanya menjadi orang Afrika-Amerika, tapi yang aku tahu adalah aku akan menggunakan suaraku untuk berbicara mengenai rasisme,” tulis Bieber.
“Ini adalah hal yang nyata dan kini semakin lazim terjadi dari sebelumnya yang pernah kulihat semasa aku hidup.”
Bieber menutup unggahannya dengan: “Kita semua adalah anak-anak Tuhan dan kita semua setara.”
Mantan bintang cilik ini sebelumnya tidak pernah menyuarakan pandangan politik ketika rekan-rekannya di dunia hiburan dengan jelas menunjukkan penolakan terhadap agenda konservatif Presiden Donald Trump.
Bieber, yang lulus dari sekolah Katolik dan mengaku sebagai penganut Kristen yang taat, dalam sebuah wawancara tahun 2011 pernah menyebut aborsi sebagai pembunuhan namun sejak saat itu ia sangat berhati-hati ketika berbicara mengenai politik.
Bulan lalu, Bieber mengatakan ia perlu mengatasi “kegelisahan” ketika menjelaskan alasannya menyendiri terlebih dahulu. Penyanyi yang di awal tahun ini merilis remix lagu hit penyanyi Puerto Rico Luis Fonsi, Despacito, tidak sengaja menabrak seorang fotografer dengan mobilnya pada bulan Juli lalu. — Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.