‘Devil’s Whisper’: Dari Hollywood untuk pecinta film horor dalam negeri

Valerie Dante

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

‘Devil’s Whisper’: Dari Hollywood untuk pecinta film horor dalam negeri
Film yang disutradarai oleh Adam Ripp ini tayang di bioskop mulai 19 Oktober 2017

JAKARTA, Indonesia —Tahun 2017 dapat disebut sebagai tahun yang memanjakan para pecinta film dengan menyuguhkan film-film bergenre horor di layar lebar. Devil’s Whisper, film produksi Hollywood dan MD Pictures ini turut menyumbang film horor di pasar Indonesia.

“Bagi saya ini film Indonesia, bukan film Hollywood karena tetap market saya Indonesia tapi melalui film ini saya ingin capture dunia,” jelas CEO MD Corps, Manoj Punjabi dalam konferensi pers yang digelar di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Jumat, 6 Oktober 2017.

PRODUSER DAN PEMAIN. Manoj Punjabi selaku CEO MD Corps dan Luna Maya yang turut berperan dalam 'Devil's Whisper' dalam konferensi pers di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Jumat, 6 Oktober 2017. Foto oleh Valerie Dante/Rappler

Manoj menjelaskan sudah menjadi misinya sejak dahulu untuk memproduksi film Indonesia dengan kualitas Hollywood, maka kali ini ia melibatkan penulis dan sutradara asal negeri Paman Sam tersebut. Ia ingin agar film horor ini dapat diterima di Hollywood dan juga masuk ke pasar Indonesia.

Devil’s Whisper menjadi film yang akan menjadi pegangan baginya untuk lebih lagi mengerti dunia distribusi film. Manoj memutuskan untuk membuat film horor karena setelah proses planning selama dua tahun silam, ia menemukan sebagian besar penonton Indonesia memiliki ketertarikan pada film horor asal Hollywood.

“Kalau buat drama, saya harus tahu budaya di luar negeri itu seperti apa, kalau film action membutuhkan budget besar sekali. Film horor memiliki budget yang lebih efisien dan lebih mudah diterima dan dicerna penonton Indonesia,” lanjut Manoj.

Selain itu aktris asal Indonesia, Luna Maya, turut menyumbangkan peran dalam film horor yang turut dibintangi oleh Tessie Santiago dan Marcos Farraez ini.

Scene-nya memang enggak banyak tapi cukup ada andil dalam ceritanya,” jelas Luna.

Luna berbagi cerita kala menjalani proses syuting di luar negeri, ia mengatakan meski cukup takut karena dibawa keluar dari zona nyaman, pengalaman ini memberinya banyak pelajaran baru.

Membangun suasana mencekam dengan eksekusi lemah

Film berdurasi 85 menit ini menceritakan kisah Alex (Luca Oriel) yang berasal dari keluarga religius dan mendorongnya untuk bercita-cita menjadi seorang pendeta. Suatu hari Alex menemukan liontin di lemari milik mendiang neneknya, namun ia tak sadar telah melepaskan roh jahat yang hendak merasuki dirinya. Kehidupan Alex yang sebelumnya damai menjadi berantakan ketika roh jahat tersebut berusaha melukai dirinya dan orang-orang terdekatnya.

Meski menawarkan beberapa adegan jump scare yang berhasil membuat ketakutan, Devil’s Whisper memiliki jalan cerita yang sayangnya terlalu diburu-buru. Banyak alur yang kesannya dipenggal hingga menimbulkan kebingungan.

Akting Luca Oriel yang berperan sebagai tokoh utama dalam film ini juga masih terlihat kaku dan kurang bisa meyakinkan penonton bahwa tokohnya benar-benar sedang ketakutan ataupun dalam bahaya.

Walaupun dikatakan sebagai film horor sekelas Hollywood, Devil’s Whisper terlihat seperti kurang memberikan totalitas dalam menghantarkan suasana mencekam kepada para penontonnya.

Namun, film ini perlu diberi apresiasi karena berusaha memberikan unsur psychological thriller dengan menyangkutkan peristiwa buruk yang ada dengan trauma masa kecil tokoh utamanya. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!