‘One Fine Day’: Romansa remaja dengan konflik dewasa

Valerie Dante

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

‘One Fine Day’: Romansa remaja dengan konflik dewasa
Film yang dibintangi oleh Michelle Ziudith dan Jefri Nichol ini mulai tayang 12 Oktober 2017

JAKARTA, Indonesia —Screenplay Films kembali mewarnai layar lebar dengan film romansa anak muda, One Fine Day yang bercerita mengenai kisah cinta Alana (Michelle Ziudith) dan Mahesa (Jefri Nichol) yang dibayang-bayangi oleh kebohongan dan masalah lainnya.

Tisa TS selaku penulis skenario berpendapat bahwa meskipun film inipada intinya berkisah mengenai percintaan remaja, One Fine Day menampilkan konflik-konflik yang umumnya dihadapi oleh orang dewasa.

“Lebih dewasa, bisa dilihat dari dialog saat ada pertengkaran antara tokoh-tokoh. Meski bergenre drama romantis, film ini harus menampilkan sesuatu yang beda tapi tetap dengan unsur baper,” tutur Tisa dalam konferensi pers yang berlangsung di CGV Cinemas Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Senin, 9 Oktober 2017.

Film yang disutradarai oleh Asep Kusdinar ini memilih Barcelona sebagai lokasi utama dan memakan waktu sekitar 14 hari untuk proses syutingnya. Tak hanya menyuguhkan kisah cinta, One Fine Day juga turut memamerkan pemandangan-pemandangan indah dan segelintir gaya hidup anak muda di Barcelona.

(BACA JUGA: ‘One Fine Day’ akan menyuguhkan keindahan kisah cinta di Barcelona)

Cinta instan

Pertemuan yang tidak terduga antara Mahesa dan Alana di Barcelona membuat keduanya menjadi akrab. Namun, keakraban antar keduanya disalahgunakan oleh Mahesa. Hubungan keduanya pun segera dilanda masalah akibat kecemburuan Danu (Maxime Bouttier), pacar Alana.

Konflik yang dihadapi pun bukan masalah-masalah sederhana. Meski ada beberapa dialog yang terbilang klise atau sangat generik terdengar di film romansa, One Fine Day memperlihatkan konflik-konflik serius yang dihadapi anak muda seperti pencarian jati diri, kepercayaan, kepemilikan, serta ketidaksehatan hubungan posesif.

Namun sayangnya hubungan antara kedua tokoh utama terlalu cepat dibangun. Keakraban Mahesa dan Alana memang menjadi pemicu utama jalan cerita dalam film ini, tetapi sayangnya keakraban yang dibangun terlihat tidak alami. Kedua tokoh seolah dikejar durasi dan memilih untuk menggunakan jalan pintas, setelah baru kenal selama empat hari di ceritanya, mereka segera menjalin kisah cinta yang terkesan terlalu instan.

Meski menampilkan konflik dewasa, kisah cinta yang ditampilkan dalam One Fine Day terbilang kurang realistis.

Akting yang mencuri perhatian

Maxime Bouttier yang berperan sebagai Danu, kekasih Alana dalam film ini mencuri perhatian dengan penampilan akting yang memukau. Danu memiliki karakter yang manja, posesif, serta menjengkelkan dan Maxime sebagai aktor berhasil memerankannya dengan sangat baik.

“Itu semua karena kerjasama tim, saya beruntung bisa bekerja dengan Michelle dan Nichol yang membentuk karakter saya juga,” ujar Maxime.

Nama besar seperti Surya Saputra pun turut membintangi film ini, tetapi peran Surya terbilang tidak banyak meski memiliki relevansi terhadap jalan cerita dan konflik yang ada.

One Fine Day akan tayang di bioskop mulai 12 Oktober 2017. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!