5 tip cerdas berinvestasi emas bagi pemula

Ananda Nabila Setyani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 tip cerdas berinvestasi emas bagi pemula
Investasi emas memang jauh lebih menguntungkan dibandingkan bentuk investasi lain seperti bangunan, tanah atau mata uang dollar AS

JAKARTA, Indonesia —Sedang melirik emas sebagai investasi masa depan? Nampaknya 5 rekomendasi di bawah ini bisa menjadi solusi bagi pemula yang masih bingung untuk mencari metode berinvestasi yang tepat.

Berinvestasi emas tidak lagi dilakukan oleh generasi orang tua. Ditengah persaingan yang ketat, generasi muda sudah harus berpikir panjang untuk mempersiapkan masa depannya. Tidak lagi menabung uang dari hasil gajian per bulan yang hanya dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari, anak muda harus pandai-pandai berinvestasi, salah satunya investasi emas.

Pada dasarnya, investasi emas memang jauh lebih menguntungkan dibandingkan bentuk investasi lain seperti bangunan, tanah atau mata uang dollar AS. Hal ini disebabkan karena emas memiliki nilai yang cenderung konstan, per tahunnya emas cenderung mengalami kenaikan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno yang ditemui di soft launching aplikasi Tamasia pada 11 Oktober 2017 di bilangan Melawai, Jakarta Selatan, juga sempat memaparkan soal pentingnya berinvestasi dengan emas, “Emas menjadi efektif karena mereka ini inflation gatekeeper, emas punya nilai yang sangat fundamental bagi perekonomian masyarakat.”

Berbeda dengan investasi mata uang dollar yang masih terkait dengan inflasi. Keuntungannya adalah nilai emas mampu mengalahkan naik turunnya inflasi. Sehingga masyarakat tak perlu was-was dengan kemerosotan nilai emas, walaupun tetap perlu dilakukan pemantauan harga emas di pasaran.

Konstan atau cenderun naiknya harga nilai emas ini juga beralasan, karena emas merupakan sumber daya alam berbasis tambang, yang memiliki jumlah yang terbatas.

Berikut rekomendasi yang bisa dilakukan bagi pemula untuk cerdas berinvestasi dengan emas.

Berapapun nominalnya, latihlah diri sendiri untuk membeli emas

Ketika baru mendapatkan gaji di awal bulan, coba sisihkan uang yang dimiliki untuk membeli emas. Uang tersebut bisa ditabung untuk dibelikan emas, bisa membeli dari 1 gram, hingga 2 gram emas saja. Dengan begitu, uang yang semulanya kita sisihkan untuk ditabung, nilainya semakin stabil ketika berubah bentuk menjadi emas.

Hilangkan persepsi bahwa untuk membeli emas harus membeli dalam nominal dan gram yang besar. Karena dengan “mengoleksi” emas dengan gram yang lebih kecil, membuat kita lebih mudah untuk menjualnya kembali. Hal ini perlu diingat, karena bisa saja terjadi peristiwa darurat yang mengharuskan kita untuk memiliki uang, sehingga emas dengan kepingan kecil mampu memudahkan kita.

CEO dan Co-Founder dari Tamasia, Muhammad Assad mengatakan, “Latih diri kita untuk menyisihkan berapapun uang kita, untuk menabung dan membeli emas. Emas itu adalah bentuk investasi yang akan selalu naik, karena track record-nya memang cenderung naik dari tahun ke tahun.”

Pantau harga emas secara berkala

“Masyarakat itu enggak suka melihat up & down-nya sebuah nilai. Bedai siklus emas dengan jenis investasi lain, karena emas memang cenderung mengalami kenaikan,” ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek, Ilham Akbar Habibie yang juga hadir dalam acara soft launching Tamasia. 

Walaupun memang emas mengalami nilai yang konstan dan cenderung naik, masyarakat yang sedang berinvestasi emas harus tetap memantau nilai harga emas. Bagi generasi yang lebih tua, ketika mereka bertransaksi membeli emas di toko secara konvensional, mungkin tidak memastikan terlebih dahulu nilai emas di pasaran. 

Namun jika kita melirik jual beli emas yang berbasis aplikasi digital, kita mampu membaca grafik harga emas, sehingga kita mendapatkan waktu yang tepat dan strategis untuk menjual atau membeli emas. Dengan begitu kita mendapatkan keuntungan yang lebih. Penting bagi pemula untuk memantau harga emas di pasaran.

Berbeda dengan jual beli yang terjadi secara konvensional, teknologi sekarang juga merubah tren pembelian masyarakat. Ilham menambahkan, “Megatren ini disebut digital economics, atau mendigitalkan ekonomi. Dimulai dengan munculnya sebuah inovasi, berkembangnya teknologi dan diperkuat dengan economics principle.” 

Ia juga mengatakan bahwa dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang dilakukan oleh Kadin, Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan dalam sambutannya bahwa memang terdapat fenomena shifting, yaitu peralihan kegiatan ekonomi berbasis offline ke online. 

Sehingga dengan arus dan akses informasi yang semakin memadai, tak ada salahnya bagi pemula untuk memantau harga jual beli emas di pasaran. Tentunya kebiasaan memantau ini memberikan keuntungan tersendiri bagi kita.

Lakukan transaksi jual beli emas di tempat yang terpercaya

Menilik metode jual beli emas secara konvensional, kita harus membawa sejumlah uang tunai untuk membeli emas ke sebuah toko. Dari metode ini, banyak kasus dan cerita-cerita dimana penjual emas kerap mengelabui para pembeli.

Jika kita tidak teliti, penjual-penjual “nakal” ini mampu memalsukan dan mengurangi kadar dari emas yang kita beli. Dengan begitu, uang yang kita beli tidak akan sepadan dengan emas yang kita dapatkan.

Alih-alih berinvestasi dan mendapatkan keuntungan, dalam kasus ini kita malah mendapatkan kerugian. Maka dari itu, perlu bagi calon pembeli emas untuk melihat tempat yang terpercaya, baik dari segi penjual dan kemanan selama bertransaksi.

Dengan resiko membeli emas secara konvensional, pemula atau generasi muda bisa coba menggunakan aplikasi jual beli emas fisik yang berbasis digital. Mantan anggota DPRD DKI Jakarta, Wanda Hamidah menjelaskan, “Setelah saya pikir-pikir memang membeli emas ke toko dengan membawa uang itu cukup beresiko dari segi keamanan-nya.” 

Ia juga menambahkan bahwa emas menjadi investasi yang menguntungkan, untuk semua kalangan, terutama ibu rumah tangga. “Dua tahun lalu, saya beli emas di toko itu masih Rp 400 ribuan, sekarang sudah menjadi Rp 600 ribu per-gramnya,” tambahnya.

Tak usah khawatir soal pajak PPh 22 terkait pembelian emas batangan 

Berkaitan dengan keputusan Direktoral Jenderal (Ditjen) Pajak pada 2 Oktober 2017 yang mengenakan pajak penghasilan (PPh) 22, untuk pembelian emas batangan tidak perlu dikhawatirkan. 

PT. Antam sendiri telah mengkonfirmasi bahwa memang betul mereka telah menerapkan PPh ini. Namun terdapat tarif yang ditentukan bagi masyarakat yang memiliki NPWP dan tidak. Bagi masyarakat yang memiliki NPWP, dikenakan pajak sebesar 0,45 persen. Sementara yang tidak punya NPWP, dikenakan tarif 0,9 persen.

Menanggapi hal ini, CEO Tamasia, Muhamad Assad kembali menuturkan sistem PPh di aplikasi yang ia buat tersebut. “Di Tamasia, harga yang kami tuliskan sudah termasuk pajak dari Antam. Sehingga tidak perlu khawatir adanya penambahan harga,” jelasnya.

Gunakan investasi emas untuk kebutuhan masa depan 

Berinvestasi dengan emas memang bicara soal jangka panjang. Maka dari itu, pemula harus mulai menetapkan tujuan investasinya ketika memulai investasi. 

Berbagai kebutuhan masa depan seperti membangun rumah, menabung untuk menikah dan tabungan hari tua bagi anak bisa dimanfaatkan melalui investasi emas.

Head of Wealth Magament Permatabank Syariah, Mery Ariyenti menuturkan, “Dengan berinvestasi emas, bisa kita gunakan untuk pergi haji, karena antrian haji pada tahun ini sudah mencapai belasan tahun ya.” 

Karena jika kita menyimpan emas dalam waktu yang lama, nilai emas akan semakin tinggi dan bisa menjadi begitu berharga dan bermanfaat bagi kita di masa depan. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memiliki visi yang lebih dalam berinvestasi, hal tersebut mampu menjadi motivasi kita untuk menabung dan menyisihkan uang untuk membeli emas. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!