SAKSIKAN: Achintya Nilsen ingin bawa mahkota ‘Miss World’ ke Tanah Air

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

SAKSIKAN: Achintya Nilsen ingin bawa mahkota ‘Miss World’ ke Tanah Air
Meskipun baru berusia 18 tahun, Tya punya ambisi yang tak tanggung-tanggung: membawa gelar Miss World ke Indonesia untuk pertama kalinya

JAKARTA, Indonesia — Masih belia namun penuh ambisi. Kalimat tersebut sangat tepat untuk menggambarkan sosok Achintya Holte Nilsen, Miss Indonesia 2017 yang akan menjadi wakil negara kita untuk mengikuti kontes kecantikan sedunia Miss World 2017 di Sanya, Tiongkok, November mendatang.

Tya, begitu ia biasa dipanggil, baru lulus dari bangku sekolah pada Juni lalu, sebulan setelah namanya dinobatkan sebagai Miss Indonesia 2017. Meskipun begitu, perempuan kelahiran 1 Januari 1999 ini punya ambisi yang tak tanggung-tanggung: membawa gelar Miss World ke Indonesia untuk pertama kalinya.

“Semoga bisa menang Miss World, membawa mahkota balik ke Tanah Air. Itu yang paling saya inginkan untuk Indonesia,” ujar Tya saat ditemui Rappler di kantor Star Media Nusantara, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Untuk memantapkan diri jelang Miss World 2017, Tya melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi fast-track yang ada, termasuk kelas modelling, public speaking, talent, dan tentunya Beauty With a Purpose (BWAP) yang menjadi ciri khas ajang ini.

Dua tahun berturut-turut Indonesia mendapatkan tiket fast-track lewat proyek BWAP. Tahun lalu Miss Indonesia 2016 Natasha Mannuela memiliki kegiatan sosial di daerah Bantar Gebang, sementara Miss Indonesia 2015 Maria Harfanti berfokus pada advokasi sanitiasi di Pandeglang, Jawa Barat. Kedua Miss Indonesia tersebut berhasil meraih prestasi yang gemilang di Miss World, yakni sebagai Runner-up 2.

PERSIAPAN. Achintya Nilsen melakukan berbagai persiapan sebelum berangkat ke Miss World pada November 2017. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler

Tahun ini Tya melakukan kegiatan sosial di Desa Girijaya, Sukabumi, Jawa Barat sebagai proyek BWAP-nya. Dengan latar belakang sebagai siswa lulusan green school, perempuan keturunan Indonesia-Norwegia ini memberikan edukasi sekaligus membantu masyarakat untuk mendapatkan gizi yang baik.

“Di Desa Girijaya mereka bukan kekurangan gizi karena kurang uang tapi karena kurang pengetahuan gizi itu apa. Jadi saya bantu tanam, kita bareng-bareng tanam di lahan kosong yang tidak dimanfaatkan,” katanya.

Selain itu, apalagi persiapan yang dilakukan Tya? Dan apa saja kegiatan Tya selama menjabat sebagai Miss Indonesia 2017 sejak April lalu?

Simak wawancara selengkapnya dalam video di atas! —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!