FOTO: Berkunjung ke Masjid Raya Xi’an, masjid terbesar di Tiongkok

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

FOTO: Berkunjung ke Masjid Raya Xi’an, masjid terbesar di Tiongkok
Ada tiga cerita bagaimana Islam mulai menyebar di ibukota lama Tiongkok ini

XI’AN, Tiongkok —  Jalan masuk menuju ke komplek Masjid Raya Xi’an dipenuhi oleh ratusan toko dan restoran yang menjual beragam penganan dan cinderamata. Masjid dengan arsitektur mirip kuil Tiongkok yang antik itu bagaikan magnet, menjadi pusat tujuan wisata utama di kota Xi’an, ibukota Provinsi Shaanxi, persis di tengah Tiongkok Raya.

Ketika Rappler berkunjung ke sana, Rabu, 25 Oktober 2017, jelang waktu salat Ashar, ribuan orang berdesakan di sepanjang jalan Huajue, yang artinya “Mengubah Perasaan”, di mana masjid berusia  sekitar 1.275 tahun itu berdiri. Masjid Raya Xi’an adalah masjid tertua di Tiongkok. Masjid ini menjadi peninggalan sejarah penting dan masuk dalam daftar warisan budaya UNESCO  pada tahun 1985

Menurut Iman Besar Masjid Raya Xi’an, Haji Ismail Ismer, konstruksi masjid dimulai pada 742 atau abad ke-8 Masehi di tahun pertama Pemerintahan Kekaisaran Tia Bo Xuanrong dari Dinasti Tang. Bagian pertama, yang paling depan dari masjid menggambarkan arsitektur pada era itu.  

“Sejak awal Kaisar menyediakan lahan untuk membangun masjid ini. Bisa dikatakan, ribuan tahun lalu Kerajaan Tiongkok mendukung pengembangan Islam,”  kata Haji Ismail. Kota Xi’an adalah ibukota Tiongkok yang pertama. 

Pembangunan dilanjutkan pada era dinasti Song, dinasti Yuan, dinasti Qing lantas dinasti Qing. Kelanjutan pembangunan ini tergambar dalam ragam arsitektur khas Tiongkok yang dipadukan dengan arsitektur Arab. Masjid ini terletak masih di tengah kota, meskipun lahannya ada di luar kawasan benteng kota.

Awal mula Islam di Xi’an

Menurut Haji Ismail yang juga ketua Asosiasi Muslim Provinsi Shaanxi, ada tiga kisah mengenai bagaimana Islam datang ke Xi’an. Pertama, pengikut Nabi Muhammad SAW berjalan jauh sampai ke Xi’an menyebarkan agama Islam. Kedua, dan ini yang paling dipercayai, para pedagang dari Arab datang ke Xi’an melalui Jalur Sutra, dan menyebarkan Islam di kota ini.  

Ketiga, di era Dinasti Tang, mereka terlibat dengan perang sipil di Tiongkok. Kaisar meminta bantuan prajurit Islam dari Tajil, Arab.  Usai perang, prajurit Arab yang menikahi perempuan Xi’an dari suku Han yang mayoritas di Tiongkok menetap dan menyebarkan agama Islam di kota ini.  

Mereka ini kemudian menyebar ke berbagai kota di Tiongkok dan dari sana masjid-masjid mulai dibangun di Negeri Tirai Bambu. Di Provinsi Shaanxi terdapat sedikitnya 150 an masjid. Banyaknya komunitas muslim di kota Xi’an ditandai dengan berkembangnya bisnis dan kegiatan di Muslim Street, kawasan di sekitar jalan menuju Masjid Raya Xi’an.

(BACA : Salat Idul Adha di Masjid ‘Jalan Sapi’ di Beijing)

Masjid terluas di Tiongkok

Selain tertua, Masjid Raya Xi’an adalah masjid terluas pula di Tiongkok. Masjid Agung Xi’an berdiri di area seluas 12.000 – 13.000 meter persegi. Bangunan utama masjid yang dihampari karpet indah berwarna biru mempunyai luas lebih dari 6.000 meter persegi. 

Areal masjid berbentuk empat persegi panjang, memanjang dari Timur ke Barat dan terbagi menjadi empat area dengan taman yang indah.

Di area taman paling depan, yang pertama, kita bisa melihat gerbang berbentuk busur panah terbuat dari kayu dengan tinggi 9 meter.  Dilapisi dengan keramik antik yang bisa dilacak sejarahnya ke abad ke-17. Tiga buah ruangan berjajar di sini dan kini digunakan untuk memamerkan perangkat mebel dari Dinasti Ming dan Qing.

Pada bagian kedua, di tengah berdiri gerbang kedua yang dihiasi kaligrafi yang dipahat oleh seniman terkemuka Islam di masa itu. Bagian ketiga dari komplek masjid terdapat Xingxin Tower, Menara yang bisa dikunjungi jemaah yang ingin menunaikan salat di sana.  

Sedangkan bagian keempat adalah ruang salat yang terbesar yang dapat mengakomodasi ribuan jemaah salat. Dinding-dinding dihiasi kaligrafi yang dipahat di batu dan di kayu. Di sekeliling masjid dibangun tembok pagar yang cukup tinggi.

Tidak hanya menjadi tempat beribadah bagi 90 ribuan warga muslim di Xi’an. Masjid Raya ini juga menarik wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan arsitektur khas Tiongkok.  Pengunjung non-muslim bisa menikmatinya dengan membayar tiket masuk senilai 25 Yuan.  Warga muslim, gratis.

Berikut foto-foto Masjid Raya Xi’an:

Mesjid Raya Xi’an. FOTO oleh Uni Lubis/Rappler

Bagian depan Masjid Raya Xi’an. FOTO oleh Uni Lubis/Rappler

 

Mesjid Raya Xi’an. FOTO oleh Uni Lubis/Rappler

Mesjid Raya Xi’an. FOTO oleh Uni Lubis/Rappler

Masjid Raya Xi’an. FOTO oleh Uni Lubis/Rappler

Bagian dalam Masjid Raya Xi’an. FOTO oleh Uni Lubis/Rappler

Rappler

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!