Buktikan cinta, Bobby bacakan sighat taklik untuk Kahiyang

Ari Susanto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Buktikan cinta, Bobby bacakan sighat taklik untuk Kahiyang

ANTARA FOTO

Sighat taklik merupakan janji suami untuk memperlakukan istrinya secara layak, termasuk menafkahi dan tidak menyakiti secara fisik dan batin.

SOLO, Indonesia —Akad nikah putri semata wayang Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, dengan Muhammad Bobby Afif Nasution di Gedung Graha Saba Buana Solo, Rabu pagi, 8 November berlangsung lancar. Usai prosesi ijab-kabul, Bobby membacakan sighat taklik sebagai bukti cintanya kepada Kahiyang.

Sighat taklik merupakan janji suami untuk memperlakukan istrinya secara layak, termasuk menafkahi dan tidak menyakiti secara fisik dan batin. Jika dilanggar, maka secara otomatis jatuh talak (cerai) melalui pengadilan agama.

Tidak semua pernikahan dengan tata cara Islam meminta sang suami membacakan janji ini, karena memang dalam ajaran Islam sighat taklik bukan sebagai syarat sahnya nikah alias tidak wajib–malah ada yang memandang tidak perlu. Tidak semua suami juga bersedia membacakan sighat taklik setelah dinyatakan pernikahannya sah.

Namun, Bobby dengan lantang membaca lalu menandatanganinya untuk menunjukkan kesungguhannya dalam membangun rumah tangga bersama Kahiyang.

Prosesi akad nikah dimulai pukul 09:00 WIB, setelah kedua mempelai dan keluarga besar tiba di gedung sekitar setengah jam sebelumnya dengan menggunakan kereta kencana. Rombongan pengantin pria dipimpin oleh Pangkostrad Edy Rahmayadi, sementara pihak tuan rumah yang menerima rombongan diwakili paman Jokowi, Miyono.

Prosesi dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarsari Basir, sementara Jokowi bertindak sebagai wali nikah yang mengawinkan langsung putrinya tanpa diwakili.

IJAB KABUL. Presiden Joko Widodo (kiri) menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu (kanan) dengan Bobby Nasution (kedua kanan) disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (keempat kanan) saat ijab kabul. Foto oleh Maulana Surya/ANTARA FOTO

Bobby memberikan mas kawin seperangkat alat salat dan emas seberat 80 gram kepada Kahiyang, disaksikan oleh dua saksi nikah pihak mempelai, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan dua saksi nikah lainnya Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Maruf Amin dan Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif.

“Semoga (keduanya) diberkahi Allah, diberi kemudahan, dikabulkan apa yang menjadi keinginannya, diberi keturunan yang saleh/salehah dan dipanjangkan jodohnya sampai akhir hayatnya. Mereka serasi sekali, cantik dan gagah,” ujar Maruf Amin ketika ditanya wartawan mengenai doa untuk kedua mempelai.

Kedua mempelai menggunakan busana pengantin berwarna hitam bergaya Solo Putri, mirip pernikahan Gibran-Selvi dua tahun lalu. Sementara Jokowi menggunakan beskap hitam dan Iriana memakai kebaya berwarna emas.

Acara akad nikah dihadiri oleh tamu-tamu VVIP dan VIP yang datang sejak pukul 07:00. Tidak hanya menteri Kabinet Kerja, kepala daerah, politisi, dan artis yang menghadiri prosesi paling sakral dalam pernikahan itu, melainkan juga para mantan presiden, wakil presiden, dan keluarganya, seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Sukarnoputri, Try Sutrisno, Budiono, dan Shinta Nuriyah Wahid. 

Kepala daerah yang datang antara lain Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas, Ganjar Pranowo, Soekarwo, Tri Risma Harini, Ahmad Heryawan, Alex Nurdin, dan Zumi Zola. Sementara dari kalangan politisi yang terlihat datang antara lain Setya Novanto, Idrus Marham, Romahurmuziy, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh, Zulkifli Hasan, Agung Laksono, dan Osman Sapta Odang.

“Sederhana, tidak mewah, tetapi ini the wedding of the year, semua tokoh dari seluruh Indonesia berkumpul di sini,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengomentari singkat pernikahan Kahiyang-Bobby.

Di luar gedung, ribuan warga Solo dan relawan memadati Jalan Letjen Soeprapto di depan gedung pernikahan sejak pagi untuk menyaksikan kirab kereta kencana. Mereka juga sangat antusias dan rela berdesakan hanya untuk memotret para tamu.

Beberapa kali, para relawan nekat merangsek ke depan dan melanggar tali pembatas yang dibuat aparat keamanan demi sebuah foto dengan kamera ponsel, hingga beberapa kali terlibat cekcok dengan awak media. Para relawan–yang jumlahnya jauh lebih  banyak dari awak media–dianggap mengganggu kerja para jurnalis karena tidak peduli menghalangi kamera yang sedang live atau menganggu pewarta foto dengan menutup objek bidikan.

Beberapa awak media sempat terpancing emosinya dan bersitegang dengan para relawan yang keras kepala.

“Saya ini anak buahnya Jokowi,” ujar seorang ibu tua yang mengaku relawan dan nekat berdiri di depan menghalangi pandangan para wartawan.

Beberapa kali polisi militer harus turun tangan membantu memidahkan awak pers ke depan. Namun karena kalah jumlah, kenyataannya tetap saja para relawan selalu mendesak dan berganti posisi di depan menghalangi wartawan.

BACA JUGA:

 

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!