Mengenal fakta seputar pantyliner

Irene Anindyaputri

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mengenal fakta seputar pantyliner
Meskipun keduanya memiliki bentuk dan bahan dasar yang serupa, pembalut dan pantyliner memiliki fungsi dan sifat yang berbeda

JAKARTA, Indonesia —Dalam urusan menjaga kesehatan kewanitaan, setiap perempuan memiliki pilihannya masing-masing. Banyaknya pilihan produk kewanitaan yang tersedia membuat wanita harus benar-benar bijak dalam menentukan mana yang terbaik bagi vagina masing-masing yang juga memiliki sifat berbeda. Salah satu produk kewanitaan yang banyak dijual adalah pantyliner.

Pantyliner berbentuk mirip pembalut namun ukurannya lebih kecil. Saat ini sudah banyak wanita yang pakai pantyliner setiap hari karena alasan tertentu. Namun, apakah produk ini seaman yang dijanjikan?

Berikut adalah ulasan seputar pantyliner dan bahayanya bagi kesehatan vagina. Simak baik-baik di bawah ini.

Perbedaan pembalut dan pantyliner

Pembalut dan pantyliner adalah produk kewanitaan yang terbuat dari kapas asli atau sintetis. Produk-produk tersebut mampu menyerap cairan yang keluar dari vagina seperti darah menstruasi atau cairan vagina.

Meskipun keduanya memiliki bentuk dan bahan dasar yang serupa, pembalut dan pantyliner memiliki fungsi dan sifat yang berbeda. Pembalut berukuran lebih besar dan daya serapnya jauh lebih tinggi dibandingkan pantyliner. Maka, pembalut lebih ideal untuk digunakan sebagai penyerap darah haid ketika sedang banyak-banyaknya.

Sementara itu, pantyliner berukuran sangat kecil dan tipis. Daya serapnya sedikit sehingga tak cocok untuk digunakan ketika darah menstruasi Anda cukup banyak. Biasanya pantyliner digunakan pada hari-hari terakhir menstruasi atau sebelumnya, saat vagina memproduksi flek.

Mengapa memakai pantyliner setiap hari?

Ada banyak wanita yang pakai pantyliner setiap hari, kecuali pada saat menstruasi di mana mereka akan pakai pembalut atau tampon. Alasan setiap wanita untuk pakai pantyliner setiap hari pun berbeda-beda.

Kebanyakan wanita yang terbiasa menggunakan pantyliner merasa harus melakukannya karena produksi cairan vagina yang berlebihan. Cairan vagina tersebut akan membuat pakaian dalam jadi lembap dan tak nyaman untuk dikenakan. Maka, pantyliner berfungsi untuk menyerap cairan vagina dan menjaga agar celana tetap kering dan bebas noda.

Beberapa wanita juga mengalami masalah spotting atau keluarnya bercak darah secara tidak teratur. Hal ini bisa terjadi bahkan saat wanita tidak sedang haid. Karena bercak darah ini tak bisa diprediksi, pantyliner bisa menjadi solusi agar bercak yang keluar tiba-tiba tersebut tidak merembes.

Masalah lain yang menyebabkan wanita harus pakai pantyliner setiap hari adalah inkontinensia urin atau desakan untuk buang air kecil secara terus-menerus. Untuk mencegah keluarnya urin tanpa bisa ditahan, beberapa wanita memutuskan untuk menggunakan pantyliner. Pantyliner mampu menyerap cairan tapi tetap terasa nyaman untuk dipakai sehari-hari karena tidak setebal dan sebesar popok dewasa atau pembalut.

Risiko memakai pantyliner setiap hari

Karena ternyata ada cukup banyak wanita yang mengaku mereka pakai pantyliner setiap hari, perdebatan soal penggunaan pantyliner pun kerap muncul. Pantyliner sendiri sebenarnya bersifat aman bagi kesehatan vagina. Menurut dr. Jessica Sheperd, seorang spesialis kandungan dan kebidanan, pakai pantyliner setiap hari boleh dilakukan dengan syarat Anda menggantinya paling lama setiap 4 jam sekali.

Selain itu, Anda juga sebaiknya memilih produk yang tidak mengandung pewangi atau zat kimia berbahaya lainnya. Namun, jika Anda pakai pantyliner setiap hari dan penggunaannya kurang bijak, ada beberapa risiko yang mungkin harus Anda tanggung seperti iritasi dan infeksi vagina.

Memakai pantyliner setiap hari berisiko menyebabkan iritasi pada vulva atau bagian luar vagina yang bersentuhan dengan pantyliner. Pasalnya, pantyliner yang dijual di pasaran biasanya tidak terbuat dari bahan katun 100% yang lembut di kulit. Akibatnya, gesekan dengan pantyliner yang terjadi selama seharian penuh lebih berisiko menimbulkan iritasi daripada gesekan dengan bahan pakaian dalam yang lembut.

Selain itu, berbagai produk pantyliner saat ini sudah dicampur dengan beberapa bahan kimia seperti pemutih atau pewangi.

Pantyliner juga tidak bisa menyediakan sirkulasi udara pada area vagina karena bagian bawahnya yang ditempelkan pada pakaian dalam terbuat dari plastik. Plastik tersebut menghalangi sirkulasi udara. Akibatnya, area kewanitaan Anda akan jadi lembap karena produksi cairan vagina serta keringat. Vagina yang terlalu lembap dan hangat adalah tempat yang sangat ideal bagi bakteri dan jamur penyebab infeksi vagina.  

Bolehkah pakai pantyliner setiap hari?

Apabila Anda pakai pantyliner setiap hari untuk mengatasi masalah-masalah tertentu, sebaiknya hubungi dokter untuk memberikan diagnosis dan anjuran yang lebih baik terhadap masalah Anda. Kelebihan cairan vagina dan bercak darah yang tidak teratur bisa jadi ciri-ciri penyakit tertentu seperti infeksi atau kanker rahim.

Namun, jika Anda memilih untuk pakai pantyliner setiap hari, ingatlah untuk tetap menjaga area kewanitaan Anda tetap kering dengan cara rajin mengganti pantyliner setiap 4 jam dan mengenakan celana dalam berbahan katun yang ringan.

Untuk mencegah infeksi, bersihkan juga vagina Anda dengan pembersih khusus kewanitaan yang mengandung povidone-iodine, supaya jamur, bakteri, dan parasit lain tidak bertengger di vagina Anda.

Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk memberi kesempatan bagi vagina untuk bernapas di malam hari saat Anda tidur dengan tidak menggunakan pantyliner atau pakaian dalam sama sekali. —Rappler.com

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di hellosehat.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!