Persija dihukum tanpa penonton sampai akhir musim

Ari Susanto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Persija dihukum tanpa penonton sampai akhir musim
The Jakmania juga kedapatan membawa spanduk bernada politis

SOLO, Indonesia – Persija Jakarta akan kembali bertanding menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Manahan Solo Minggu 13 November. Meskipun bermain sebagai tuan rumah, Persija dipastikan tidak akan disaksikan suporter mereka, The Jakmania, akibat hukuman pasca kericuhan di Manahan pekan lalu saat Persija menghadapi Persib Bandung.

“Rencananya mereka ingin bermain di Balikpapan, Malang, atau Sleman. Tapi sepertinya tak memungkinkan, tadi malam saya ditelepon, Persija akan kembali ke Manahan,” kata Ketua Panpel Solo Heri Isranto, saat memberikan keterangan pers, Jumat siang.

Sebelumnya berkembang kabar bahwa Persija akan diusir dari Solo mengingat ulah suporter yang tidak tertib dan kerap berbuat rusuh. Tetapi pihak pengelola stadion dan panpel Solo membantahnya. Mereka tetap  mengizinkan Persija berkandang di Solo untuk menyelesaikan tiga laga yang tersisa.

“Mereka kan sudah kena sanksi tak boleh disaksikan The Jakmania, bahkan kemarin ditambah lagi tak boleh ada penonton di kandang Persija, jadi tak ada masalah bagi kami,” kata Heri.

Sementara itu, beberapa hari sebelumnya, Direktur Kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC) Ratu Tisha Destria mengatakan bahwa Komisi Disiplin ISC awal pekan ini sudah menggelar rapat dan mengeluarkan surat keputusan bernomor KD 225-07112016, yang berisi sanksi bagi Persija atas kerusuhan dan pelanggaran oleh The Jakmania di dalam Stadion Manahan.

“Dihukum bermain tanpa suporter sampai akhir kompetisi, surat putusan sudah dikirim ke Persija,” kata Tisha.

Putusan itu didasarkan pada bukti-bukti pelanggaran di stadion, antara lain The Jakmania tetap nekat memakai atribut suporter saat mereka masih menjalani hukuman menonton pertandingan tanpa atribut. The Jakmania juga tidak tertib karena menyalakan obor suar (flare), smoke bomb, kembang api, petasan, dan menyorotkan laser ke kiper Persib untuk mengganggu konsentrasinya.

The Jakmania juga kedapatan membawa spanduk bernada politis “Tangkap Ahok” yang dipasang di lapangan – pelanggaran di arena olah raga. Selain itu, suporter Persija juga membuat keributan dengan perkelahian, pengeroyokan – yang menyebabkan tujuh orang dilarikan ke rumah sakit akibat terluka – dan pelemparan botol ke arah polisi.

Saat dihubungi, Ketua Panpel Persija Bobby Kusumahadi membenarkan soal sanksi yang melarang The Jakmania menyaksikan Persija itu, namun ia menyayangkannya karena manajemen Persija tidak diberikan hak banding. Bobby juga mengaku kecewa dengan ulah sejumlah oknum suporter yang ujung-ujungnya selalu merugikan Persija.

Sebelumnya, The Jakmania pernah dihukum tidak boleh menyaksikan enam pertandingan Persija akibat rusuh saat tim tuan rumah menghadapi Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno, 24 Juni lalu. Selanjutnya, The Jakmania boleh menyaksikan laga tim Macan Kemayoran dengan catatan tidak boleh memakai dan membawa atribut suporter.

Sementara itu, dalam pertandingan hari Minggu nanti, Persija dan Persiba akan berebut tiga angka untuk menaikkan posisi mereka di klasemen. Saat ini, Persija menempati posisi 14, terpaut tiga angka dari Persiba di posisi 13. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!