Tak meraih gelar juara dunia, Hamilton jadi sosok yang lebih bijaksana

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tak meraih gelar juara dunia, Hamilton jadi sosok yang lebih bijaksana

AFP

Meskipun kalah dalam perebutan gelar juara dunia, Hamilton menjadi sosok yang berbeda di musim 2016 kali ini

JAKARTA, Indonesia – Lewis Hamilton merupakan satu-satunya pembalap Formula One yang menang dalam 10 seri, namun tidak berhasil meraih gelar juara dunia.

“Anda tidak bisa memenangkan semuanya,” ujar pembalap 31 tahun tersebut sesaat setelah menyerahkan gelar juara dunia 2016 kepada rekan setimnya di Mercedes, Nico Rosberg, pada Grand Prix Abu Dhabi, Minggu, 27 November. “Saya sudah melakukan yang terbaik dalam empat balapan terakhir.”

Hamilton berusaha mengejar poin dalam seri terakhir, namun Rosberg akhirnya berhasil meraih gelar juara dunia pertamanya.

Lewis Hamilton finish di posisi pertama, diikuti Rosberg di tempat kedua dengan selisih 0,439 detik. Meskipun begitu, Rosberg dinobatkan sebagai juara dunia dengan total perolehan 385 poin, sementara Hamilton menjadi Runner-up dengan total 380 poin.

“Selamat untuk Nico atas gelar juara dunia pertamanya,” ujar Hamilton.

Dikalahkan dalam persaingan mengejar juara dunia oleh Rosberg yang “hanya” menjuarai sembilan seri musim ini, Hamilton gagal menjadi pembalap Formula One ke-5 dengan empat atau lebih gelar juara dunia. Alain Prost dan Sebastian Vettel mengantongi empat gelar, Juan-Manuel Fangio lima gelar, dan Michael Schumacher tujuh gelar.

Ini berarti, Hamilton adalah seorang pembalap yang handal, tapi belum bisa dikatakan sebagai legenda Formula One. Dan kenyataan ini sulit diterima oleh pembalap yang dijuluki rock-star oleh Kepala Tim Mercedes Toto Wolff.

Wolff menyatakan bahwa Mercedes memilih untuk tidak ikut campur dalam persaingan kedua pembalapnya tersebut dan akan fokus pada kemenangan tim di Formula One musim 2017 mendatang.

Namun Hamilton pasti akan memberi tekanan kepada Mercedes, terutama karena ia banyak kehilangan poin di awal musim 2016 akibat masalah teknis.

Menakjubkan

Presiden Formula One Management Bernie Ecclestone, yang berusia 86 tahun dan telah menyaksikan seluruh juara dunia Formula One sejak 1950 mengatakan bahwa Hamilton dibutuhkan oleh dunia Formula One.

“Sebagai pembalap, dia sangat menakjubkan,” ujar Ecclestone. “Ia berada di kondisi terhebat, dan di samping bakatnya, ia juga pria yang baik. Ia pergi ke seluruh dunia, mendukung dan mempromosikan Formula One.

“Ia adalah box office, seratus persen. Tidak penting apapun yang keluar dari mulut Hamilton, semuanya baik meskipun sedikit aneh. Ia sosok yang penting untuk Formula One.”

Hamilton memiliki citra sebagai playboy yang senang berpesta, berteman dengan banyak selebriti dan musisi, serta gemar tampil di karpet merah, di samping prestasinya di Formula One.

Meskipun terkadang menjengkelkan, namun Mercedes mengerti sifatnya tersebut.

“F1 merupakan bagian dari bisnis hiburan dan Lewis adalah seorang pembalap rock-star, tapi itu adalah hidupnya. Dia tidak mencoba melakukan pencitraan di dunia hiburan,” ujar Wolff.

“Tapi semua orang harus sadar bahwa: salah satu pembalap sedikit lebih kosmopolitan, karena itu sesuai dengan kepribadiannya, sementara yang satu lagi lebih pendiam dan dekat dengan keluarga,” kata Wolff menggambarkan rivalitas antara Hamilton dan Rosberg.

Hamilton masih merupakan bintang terbesar bagi F1 di era digital dan ia memiliki popularitas yang hampir menyerupai bintang sepakbola Cristiano Ronaldo.

Keduanya memiliki beberapa persamaan — akar yang rendah hati, karir yang berkembang, hidup mewah, serta kerja sama dengan berbagai merek.

Selain persaingan dengan Rosberg, Hamilton telah tumbuh dewasa selama musim 2016, setelah musim sebelumnya yang diwarnai pertikaian, tindakan impulsif, dan beberapa keputusan yang ceroboh hingga mengakibatkan perseteruan dengan pihak berwenang.

Kini, pembalap asal Inggris tersebut mulai dikenal sebagai representasi dari pembalap senior. Citranya di media juga mulai lebih dewasa, karena ia mulai mengontrol perilakunya di depan kamera.

Hamilton berkecimpung dalam berbagai kegiatan amal, terutama yang berkaitan dengan anak-anak. Ia menjadi salah satu publik figur yang menjadi duta untuk UNICEF dan kerap bekerja sama dengan organisasi-organisasi seperti Harlem Children’s Zone and London’s Great Ormond Street Hospital, serta Education Africa. —Laporan AFP/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!