Yang menang dan yang kalah dalam dunia olahraga pada 2016

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Yang menang dan yang kalah dalam dunia olahraga pada 2016
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menjadi pahlawan bagi Indonesia di ajang Olimpiade Rio 2016, sementara Rio Haryanto hanya mampu bertanding di Formula One setengah musim

JAKARTA, Indonesia — Kompetisi dalam dunia olahraga pasti menghasilkan yang menang dan meninggalkan yang kalah. Tak terkecuali sepanjang tahun 2016 ini.

Ada mereka yang berhasil meraih pencapaian gemilang, ada pula mereka yang tak beruntung. Berikut lima pemenang dari dunia olahraga sepanjang tahun 2016.

Mereka yang menang

Leicester City

Tim kuda hitam, Leicester City, memastikan gelar juara Liga Primer Inggris setelah Chelsea menahan imbang saingan terdekat mereka, Tottanham Hotspur, 2-2 di Stamford Bridge, pada 3 Mei silam. Keunggulan 7 poin bagi The Foxes atas Spurs yang membuntuti di belakang tak bisa dikejar lagi dalam 2 laga tersisa Liga Primer.

Dalam pertandingan yang digelar di Stamford Bridge itu, fans Chelsea berkali-kali berteriak dan bernyanyi untuk Leicester. “Do it for Ranieri. Do it for Ranieri!”

Bahkan, saat peluit akhir berbunyi, fans Chelsea langsung berteriak. “Leicester Champion, Leicester Champion.”

Teriakan tersebut jelas bukan hanya karena fans Chelsea tidak ingin Spurs, sebagai sesama klub London, juara Liga Primer. Tapi juga karena manajer Leicester, Claudio Ranieri, adalah figur spesial bagi fans Chelsea.

Ranieri pernah menangani The Blues dalam kurun waktu 2000-2004. Dia mampu membangun fondasi Chelsea sebagai tim pemburu gelar juara sebelum akhirnya dipecat oleh Roman Abramovich, pemilik Chelsea, untuk digantikan Jose Mourinho.

Salah satu sosok paling penting di Leicester City musim lalu adalah sang penyerang Jamie Vardy. Siapa dia? Mari berkenalan di sini.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Foto dari Twitter/@Olympics

Pasangan ganda campuran bulu tangkis Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil membawa pulang medali emas dari Olimpiade Rio 2016 setelah menaklukkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dalam dua set langsung.

Ini merupakan kali pertama Indonesia berhasil meraih medali emas dari nomor ganda campuran sejak bulu tangkis masuk sebagai salah satu cabang olahraga di Olimpiade pada 1992.

Medali tersebut juga merupakan satu-satunya emas dari Olimpiade tahun ini. Dalam 2 Olimpiade yang lalu, Indonesia gagal membawa pulang medali emas.

Pasangan nomor 3 dunia tersebut memang tampil gemilang selama ajang Olimpiade Rio 2016. Sejak babak penyisihan grup hingga final, pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini tidak pernah kalah di satu set pun.

Lihat kembali foto-foto kemenangan Owi/Butet di sini.

Joseph Schooling

EMAS PERTAMA. Pemenang medali emas Joseph Schooling dari Singapura berpose setelah penyerahan medali untuk final nomor 100m gaya kupu-kupu putra di Olimpiade Rio 2016. Foto oleh Esteban Biba/EPA.

Joseph Schooling, perenang muda dari Singapura, mengalahkan atlet renang Amerika Serikat yang legendaris, Michael Phelps, dalam final 100m gaya kupu-kupu, pada 13 Agustus lalu dalam Olimpiade Rio 2016.

Ia menyelesaikan balapan 50.39 detik. Diikuti Phelps dengan 51.14 detik.

Tapi Phelps tidak sendirian meraih perak. Ia harus berbagi tempat dengan dua perenang lainnya, perenang Afrika Selatan; Chad Le Clos, dan perenang Hongaria; Laszlo Czeh.

Schooling memecahkan rekor Olimpiade 50,58 detik yang diciptakan 8 tahun lalu oleh sang maestro renang, Phelps, pada Olimpiade Beijing 2008.

Schooling juga menjadi atlet Singapura pertama yang meraih medali emas OIimpiade. Kenali sosok Joseph Schooling di sini.

Nico Rosberg

Nico Rosberg berhasil meraih gelar juara dunia Formula One musim 2016. Foto oleh Mohammed Al-Shaikh/AFP

Pembalap dari tim Mercedes, Nico Rosberg, akhirnya menyabet gelar juara dunia Formula 1 meski hanya finish di urutan kedua pada balapan seri terakhir musim ini di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, pada 27 November. 

Rosberg tertinggal 0,439 detik di belakang rekan setim sekaligus rival terberatnya dalam perebutan titel, Lewis Hamilton, yang meraih podium pertama dalam duel ini. Namun tambahan 25 poin yang diraih Hamilton tidak cukup untuk menggeser Rosberg dari puncak klasemen.

Sebab finish di urutan kedua membuat Rosberg kini mengoleksi 385 poin. Sementara Hamilton hanya mengoleksi 380 poin. Hanya terpaut 5 poin namun itu sudah cukup untuk mengubur impian Hamilton meraih gelar juara dunia musim ini.

Beberapa hari kemudian, Rosberg mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari dunia balapan karena saat ini ia telah meraih seluruh impiannya di dunia tersebut.

Apa yang akan dilakukan Rosberg setelah pensiun? Baca di sini.

Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo meraih gelar Ballon d'Or keempatnya tahun ini. Foto oleh Angel MArtinez/L'Equipe/AFP

Tidak dapat dipungkiri, Cristiano Ronaldo adalah salah satu pemain sepak bola terbaik yang ada di dunia saat ini. Tahun 2016 ini merupakan tahun keemasannya.

Betapa tidak, klubnya Real Madrid dan negaranya Portugal sama-sama menjadi juara Eropa tahun ini. Real Madrid berhasil meraih gelar Liga Champions ke-11, sementara Portugal berhasil mendapatkan juara Euro untuk pertama kalinya. Baru-baru ini, Real Madrid juga menjadi juara Piala Dunia antar klub.

Tak hanya tim yang ia perkuat, Ronaldo juga kembali meraih gelar pemain terbaik dunia Balloon d’Or keempatnya tahun ini. Apa saja sebabnya? Simak ulasannya di sini.

Selain para pemenang yang mencetak prestasi sepanjang tahun ini, berikut adalah lima atlet yang kurang beruntung pada 2016. 

Mereka yang kalah

Maria Sharapova

DOPING. Petenis asal Rusia, Maria Sharapova dijatuhi hukuman dilarang bertanding selama 2 tahun karena terbukti doping dengan mengkonsumsi Meldonium di ajang Australia Open 2016. Foto oleh Lynn Bo Bo/EPA

Tahun ini karier petenis Rusia, Maria Sharapova, terhenti. Ia dilarang bertanding untuk dua tahun ke depan setelah gagal lolos dari tes narkoba. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) pada 8 Juni.

Sharapova terbukti positif mengonsumsi meldonium, obat kontroversial yang masuk daftar obat terlarang, saat turnamen Australia Open pada Januari 2016 lalu.

Mantan petenis nomor satu dunia itu pun mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan ITF tersebut. Sharapova menyebut penangguhan tersebut “kerasnya tidak adil”.

Simak berita selengkapnya di sini.

Rio Haryanto

Rio Haryanto harus rela dicopot dari posisinya sebagai pembalap utama Manor Racing. Foto oelh Diego Azubel/EPA

Rio Haryanto memang merupakan pembalap pertama dari Indonesia yang berhasil menembus ke pentas Formula One yang bergengsi. Namun, ia hanya membalap selama setengah musim bersama tim Manor Racing.

Pada 10 Agustus, Manor telah resmi menggantikannya dengan pembalap yang baru untuk sisa balapan F1 musim ini.

Sebagai “hiburan”, Rio Haryanto diberikan posisi sebagai pembalap cadangan tim Manor Racing yang dapat balapan jika dua pembalap utama tim berhalangan untuk bertanding.

Posisi Rio digantikan oleh pembalap asal Perancis, Esteban Ocon, pembalap cadangan tim Renault Sport F1 2016. Ocon balapan bersama mantan rekan Rio di Manor, Pascal Wehrlein, di sisa race hingga akhir tahun.

Rio sendiri masih menunggak pembayaran sebesar 7 juta euro dan pihak Manor telah memberikan waktu setengah musim bagi ia dan timnya untuk melunasi. Namun hingga GP Jerman pada akhir Juli, biaya tersebut belum dapat dibayarkan.

Bagaimana penampilan Rio Haryanto dalam balapan terakhirnya di GP Jerman Juli lalu? Simak kembali di sini.

Lionel Messi

Lionel Messi melangkah setelah gagal menciptakan gol dalam adu penalti melawan Chile di babak final Copa America Centenario. Foto oleh Don Emmert/AFP

Tak seperti rival terbesarnya, Cristiano Ronaldo, tahun ini bukanlah tahun yang baik bagi bintang Barcelona, Lionel Messi. Ia memang berhasil membawa Barcelona juara La Liga tahun ini, namun ia gagal memberikan kemenangan yang lama diharapkan oleh negaranya, Argentina.

Meskipun berhasil membawa Argentina ke final Copa America Centenario, namun kegagalannya mencetak poin dalam adu penalti membuat Tim Tango gagal mengalahkan Chile.

Karena sedih, ia sempat mengumumkan pensiun dari tim nasional Argentina. Namun tak lama kemudian ia mengurungkan niatnya karena dalam usia 31 tahun, ia masih bisa memberikan kemampuannya untuk Argentina.

Tak hanya itu dalam torehan gelar, tahun ini Messi juga diliputi skandal penipuan pajak yang melibatkan ia dan ayahnya.

Kim Woo-jin

Secara mengejutkan, Kim Woojin dikalahkan oleh Riau Ega Agatha. Foto oleh worldarchery.org

Pemanah nomor satu dunia asal Korea Selatan, Kim Woo-jin, gagal meraih medali dalam Olimpiade Rio 2016 setelah dikalahkan oleh pemanah Indonesia, Riau Ega Agatha, secara mengejutkan pada ronde kedua, 8 Agustus.

Riau Ega merupakan pemanah nomor satu Indonesia, namun ia berada di peringkat ke-29 dunia, di mana Kim Woo-jin adalah peraih titel pemanah nomor satu di dunia.

Pemuda 24 tahun asal Blitar tersebut mengalahkan Kim 27-28, 24-27, 27-28, setelah kalah 29-27 di set pertama.

Sebelum Olimpiade Rio dimulai, Kim adalah favorit juara cabang olahraga panahan kategori individual putra. Simak hasil tim panahan Indonesia di Olimpiade Rio 2016.

Ryan Lochte

Atlet AS usai menyelesaikan balapan renang nomor 200 meter individual putra di Olimpiade Rio, pada 11 Agustus 2016. Foto oleh Patrick Kraemer/EPA

Sepanjang kariernya, atlet renang asal Amerika Serikat, Ryan Lochte, adalah peraih 12 medali Olimpiade.

Pada Olimpiade Rio 2016 ini ia memenangkan medali emas di nomor relay gaya bebas 4×200 meter putra, tapi namanya kini lebih dikenal karena kisah perampokan, yang ternyata adalah sebuah kebohongan.

Lochte dan tiga atlet renang Amerika Serikat lainnya, yaitu Jack Conger, Gunnar Bentz, dan James Feigen, mengklaim kepada media negaranya, bahwa mereka telah dirampok di bawah todongan senjata beberapa jam usai pertandingan renang terakhir di kota Rio de Janeiro, Brasil.

Berita tersebut tersebar secara global, utamanya di Negeri Paman Sam. Kabar ini semakin menyudutkan Brasil sebagai tuan rumah yang sejak awal dipandang pesimis untuk menyelenggarakan ajang olahraga terbesar seperti Olimpiade, mengingat negara tersebut sedang dilanda resesi dan meningkatnya tingkat kriminalitas.

Namun, setelah melakukan penyelidikan, polisi dan tim investigasi Brasil tidak menemukan bukti yang mendukung kisah Lochte dan kawan-kawan.

Kisah ini menjadi semakin dramatis ketika video keamanan memperlihatkan para atlet melakukan vandalisme di sebuah pom bensin, yang berujung pada konflik antara mereka dengan pegawai pom bensin tersebut.

Video itu memperlihatkan salah satu atlet renang menarik sebuah papan tanda dari tembok dan menjatuhkannya. Para pegawai pom bensin yang mengecek kerusakan menyatakan atlet-atlet AS itu merusak pintu kamar mandi, tempat sabun, serta cermin.

Simak kisah selengkapnya di sini.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!