Empat strategi Jokowi membangun timnas Indonesia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

“Jangan berharap sepak bola kita akan maju jika pembinaan usia dini dilupakan."

Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan dalam Pertemuan Awal Tahun Pelaku Industri Jasa Keuangan Tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Foto oleh Puspa Perwitasari/ANTARA  

JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 24 Januari 2017. Rapat secara khusus membahas sepak bola Indonesia, olahraga yang paling banyak digemari masyarakat.

Presiden mengatakan sudah saatnya sepak bola Indonesia bangkit. Kesuksesan tim nasional di kancah Piala AFF 2016 lalu harus dijadikan momentum kebangkitan. Sebab, meski hanya berhasil meraih gelar runner up, prestasi tersebut sudah cukup baik mengingat Indonesia baru saja disanksi oleh FIFA.

“Prestasi timnas pada laga final piala AFF 2016 yang lalu merupakan sebuah prestasi dan momentum untuk kebangkitan sepak bola nasional kita,” kata Presiden Jokowi, Selasa 24 Januari 2017.

Presiden mengatakan prestasi tim nasional harus terus digenjot sehingga bisa semakin bersaing di panggung internasional. Untuk itu, menurut Presiden, ada empat hal yang setidaknya harus dilakukan oleh Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemerintah.

Berikut keempat poin yang mendapat sorotan dari Presiden:

Pelatihan usia dini

Presiden menilai untuk membangun tim nasional yang solid, pembinaan usia dini adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Untuk itu ia meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pembinaan secara berjenjang di sekolah serta menggalakkan kompetisi usia dini. 

Presiden juga meminta sekolah-sekolah sepak bola untuk anak-anak diperbanyak. “Jangan berharap sepak bola kita akan maju di tingkat regional dan dunia, jika pembinaan usia dini ini dilupakan,” kata Presiden.

Pengelolaan kompetisi

Selain pembinaan usia ini, pembangunan sepak bola juga bisa dilakukan dengan memperbaiki sistem kompetisi agar lebih kompetitif dan berkualitas.

Kompetisi juga harus dijalankan secara profesional dan mengusung fair play. Dengan begitu akan muncul bibit-bibit pemain muda dari berbagai daerah yang potensial. 

Manajemen klub

Selain pembinaan usia muda dan menajemen kompetisi, persoalan lain yang harus dibenahi adalah pengelolaan klub.  

PSSI sebagai induk bagi klub-klub tersebut diminta untuk melakukan pembinaan. “Kita akan juga minta masukan-masukan dari PSSI,” kata Presiden Jokowi. 

Sarana

Presiden juga meminta kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk memperbaiki lapangan-lapangan sepak bola yang berada di kampung-kampung dan desa-desa. 

Ia mewanti-wanti agar jangan sampai lapangan tersebut dialihfungsikan untuk kepentingan ekonomi. “Jumlah lapangan justru harus semakin diperbanyak,” kata Presiden Jokowi.

Presiden juga meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk turut membantu sekaligus melakukan pembinaan terhadap pemain-pemain di daerah. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!