Ahmad Jufriyanto: Ada janji pada Bobotoh yang harus ditunaikan

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ahmad Jufriyanto: Ada janji pada Bobotoh yang harus ditunaikan
Ahmad Jufriyanto kembali ke klub lamanya, Persib Bandung, dari Sriwijaya FC. Kepindahan yang menurut dia sangat emosional.

JAKARTA, Indonesia — Ahmad Jufriyanto masih tetap low profile dan nyaman diajak berbincang, Kamis, 26 Januari malam. Ditanya seputar kembalinya dia ke Bandung, pemain yang akrab disapa Jupe itu menyebutkan ada beberapa alasan. 

Apakah karena kontrak?

Dia tegas menampik bahwa alasannya kembali ke Bandung bukan soal kontrak. Tapi karena kangen dengan antusiasme Bobotoh yang luar biasa. Selain itu, ada alasan jarak. Dia ingin dekat dengan keluarga. Sebab, anak-istrinya tinggal di Tangerang, Banten. 

“Selamat tinggal bukan berarti tidak pernah kembali lagi, ya ada janji sama Bobotoh juga. Saya juga berharap bisa lebih baik lagi bersama Persib. Jadi dekat juga sama keluarga,” katanya. 

Menurut pemain yang akrab disapa Jupe itu, komunikasi dengan Maung Bandung sempat intens selepas kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 lalu. Meski ada banyak tawaran dari klub lain, dia merasakan lebih sreg untuk kembali berkostum biru. 

“Saya sudah proses semua dengan Sriwijaya. Mudah-mudahan tak ada masalah. Selain sudah intens hubungan dengan Persib, hati juga nggak ada pilihan lain selain di sini. Ya, bisa disebut panggilan hatilah,” ungkap pemain 30 tahun tersebut.

Momen yang paling ditunggu oleh Jupe adalah saat bisa berduet kembali dengan Vladimir Vujovic di lini pertahanan tim kebanggaan Bobotoh tersebut. Dia sudah tak sabar untuk bisa bermain kembali dan memberikan prestasi bagi Persib.

Dia sadar, pada kedatangannya kali ini, ada harapan yang lebih besar. Tekanan juga jauh lebih tinggi. Membawa embel-embel skuat yang pernah meraih juara di 2014, tentu membuatnya harus berhadapan dengan ekspekasi tersebut.

Saat datang kali pertama ke Persib pada 2012, harapan publik Bandung dan Bobotoh tidak sebesar saat ini. Sebab, Persib bukanlah tim juara saat itu dan meretas menjadi jawara di kompetisi profesional sampai akhirnya tercapai di 2014. 

“Kalau dibilang beda, ya beda sama tahun 2012. Pada saat itu saya datang mungkin ekspektasinya nggak berlebihan seperti sekarang. Mungkin sekarang malah jadi tantangan sendiri buat saya,” dia meyakinkan.

Kangen gado-gado dan tahu petis

Bukan cuma soal hal teknis yang membuat pemain dengan tinggi 181 cm itu kembali ke kota Kembang. Dia tak sabar untuk mencicipi makanan andalan saat ada di mes Persib, Jalan A Yani Bandung. Bukan makanan yang wah, tapi suasana sederhana yang membuatnya rindu.

Apa itu? Ternyata hanya gado-gado dan tahu petis di depan mes. Saat kesulitan mencari makanan dan malas untuk keluar, penjual kudapan di depan mes itu menjadi idola pemain.

“Ya kangen itu Gado-gado sama tahu petis di depan. Tinggal panggil makanan sudah diantar ke atas kalau malam,” ujarnya bercanda. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!