Performa kinclong Cristian Gonzales menjawab regulasi pembatasan pemain tua PSSI

Adrianus Saerong

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Performa kinclong Cristian Gonzales menjawab regulasi pembatasan pemain tua PSSI
PSSI berencana membatasi pemain tua tampil di liga

JAKARTA, Indonesia — Cristian Gerard Alfaro Gonzales tak lagi muda. Pada 30 Agustus nanti, usianya akan genap 41 tahun. Sudah uzur untuk ukuran pemain sepak bola. 

Namun usia ternyata tak membuat performanya melorot. Sebaliknya, semakin tua penampilannya justru kian kinclong. El Loco —julukan Gonzales— membuktikannya dalam Piala Presiden 2017 lalu.

11 gol yang dicetak Gonzales di Piala Presiden 2017 membuatnya menjadi top scorer alias pencetak gol terbanyak. Gelar yang cukup mentereng, terutama untuk pemain yang usianya sudah memasuki kepala empat.

Ketajaman Gonzales di Piala Presiden 2017 sekaligus juga mematahkan anggapan yang mengira performa pemain sepak bola akan melorot saat usianya memasuki 35 tahun.

Anggapan ini, antara lain, dianut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Ini bisa dilihat dari pembatasan yang mereka terapkan untuk pemain berusia di atas 35 tahun.   

Pada awal tahun ini PSSI melempar wacana untuk mewajibkan setiap klub peserta Liga I 2017 hanya boleh diperkuat dua pemain yang berusia di atas 35 tahun. Alasannya untuk regenerasi pemain muda.

Untuk alasan yang sama PSSI juga meminta setiap klub memiliki setidaknya lima talenta muda (U-23), tiga dari mereka harus diturunkan pada setiap pertandingan.

“Turnamen (Piala Presiden) ini adalah tempat pembinaan pemain muda dan regenerasi, karena regulasinya mewajibkan talenta di bawah 23 tahun untuk bermain,”  kata Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi

Namun nyatanya pemain yang paling bersinar di turnamen Piala Presiden 2017 bukanlah pemain muda, melainkan pemain berusia 40 tahun, yakni Cristian Gonzales. 

Kalaupun ada pemain muda yang bersinar, pemai nitu adalah Adam Alis yang terpilih sebagai pemain terbaik. Namun Adam Alis telah berusia 23 tahun, tak lagi muda untuk ukuran pemain sepak bola.

Pembinaan dan regenerasi memang diperlukan sepak bola Indonesia, apalagi di lini depan. Sepanjang sejarah sepak bola tim Garuda, penyerang-penyerang timnas bertahan cukup lama tanpa pernah tergantikan. 

Budi Sudarsono, misalnya, membela Indonesia selama sembilan tahun, Kurniawan Dwi Yulianto bahkan menjadi striker timnas selama satu dekade dari 1995 sampai 2005. 

Bahkan Boaz Salossa pernah membela Indonesia selama 13 tahun, sama seperti Bambang Pamungkas dan Rochy Putiray, hingga kini masih aktif di tim nasional.

Padahal Indonesia memiliki bakat-bakat muda potensial. Lihat saja kesuksesan timnas U-19 di turnamen AFF Youth Championship 2013. Nama-nama seperti Hansamu Yama Pranata (22), Yanto Basna (22), Evan Dimas (22), dan Septian Maulana (20) adalah masa depan sepak bola kita.

Namun para pemain muda ini juga tak boleh diekspoitasi. PSSI bisa belajar dari perjalanan karir para pemain muda Eropa, seperti Wilfried Zaha (Manchester United), Giovanni dos Santos (FC Barcelona), Moritz Lietner (Borussia Dortmund), Luca Caldirola (Inter Milan), dan Alphonse Areola (Paris Saint-Germain).

Mereka semua gagal memenuhi ekspektasi, kehilangan tempat di tim mereka, dan tidak akan pernah mencapai puncak karir yang diprediksikan karena kelewat dieksplotasi. Regulasi PSSI yang mewajibkan setiap klub memainkan pemain muda juga berpotensi membuat para pemain muda layu sebelum berkembang.

Saat ini regulasi tentang pembatasan pemain tua dan kewajiban memainkan pemain muda memang belum final. PSSI masih menggodoknya. Sejumlah klub juga telah menyuarakan saran mereka.

Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, mengatakan upaya membentuk timnas yang solid hanya bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan lebih besar pada pemain-pemain lokal tampil di klub mereka.  “Jika mereka main di klub saja susah, bagaimana kita mau membentuk tim nasional,”  kata Luis Milla. —Rappler.com

  

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!