Persib Bandung vs Arema FC: Menanti efek Essien

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Persib Bandung vs Arema FC: Menanti efek Essien
Djadjang kemungkinan tak bisa menurunkan sekaligus dua pemain asing yang baru direkrutnya.

JAKARTA, Indonesia — Persib Bandung menghadapi Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 dengan sangat ambisius. Dua pemain dunia mereka datangkan ke Indonesia, Michael Essien dan Carlton Cole. Penampilan keduanya bakal ditunggu-tunggu dalam pembukaan liga, Sabtu, 15 April, pukul 18.30 WIB. 

Kabar baik dari manajemen, dokumen persyaratan mereka sebagai pemain sudah diurus dan disahkan. Djadjang “Djanur” Nurdjaman, pelatih Persib, pun lega. Dia punya kans menurunkan mereka dalam laga perdana.

“Ya, itu kabar bagus untuk Persib,” katanya.

Namun, Djadjang memastikan bahwa dua nama tersebut tak mungkin ditampilkan bersamaan sejak menit pertama. Pasalnya, dia juga harus berkompromi dengan aturan memainkan pemain U-23 sebanyak tiga orang selama 45 menit. 

Carlton Cole, kemungkinan langsung dimainkan sejak menit pertama. Kemudian, Essien diturunkan pada babak kedua. Karena itu, duel lini tengah laga ini bakal seru. Terutama di babak pertama. 

Ya, tanpa Essien dan Raphael Maitimo yang masih belum fit, Persib harus menurunkan komposisi pemain lama di tengah. Untuk meredam Arema, riskan apabila Maung Bandung memaksakan hanya menurunkan tiga gelandang.

Mereka perlu menjaga kedalaman skuat dengan memainkan dua holding midfielder. Peran ini bisa dimainkan oleh Hariono dan Dedi Kusnandar. Kalau butuh pemain dengan daya jelajah tinggi, Djadjang bisa menurunkan Kim Jefrey Kurniawan. 

Satu gelandang di belakang striker bakal diperankan oleh Gian Zola, pemain U-23 Persib. Di sayap mereka bisa memainkan pemain U-23 lainnya, Febri Hariyadi dan Atep Rizal di kiri. Shohei Matsunaga bisa ditempatkan di belakang striker.

Di belakang Henhen, Vlado Vujovic, Ahmad Jufriyanto, dan Supardi bakal menjadi pilihan untuk mengawal gawang Made Wirawan. 

“Kami tahu gaya Arema, kami tahu bagaimana mereka bermain,” ungkap Djadjang.

Arema FC dipastikan bermain menyerang. Gaya bola pendek cepat dan rapat dengan pressing ketat menjadi keunggulan tim polesan Aji Santoso tersebut. Karena itu, tantangan tersendiri bagi lini belakang Persib untuk menghadapi kecepatan Singo Edan.

Persib kemungkinan bakal keteteran di lini belakang. Sebab, Vlado dan Jupe bukanlah bek dengan kecepatan yang baik. Apalagi menghadapi pemain-pemain lincah seperti M Nasir, M Rafli, dan Dendi Santoso.

“Kami mengincar poin dari sini. Artinya kami tak ingin bermain bertahan,” kata Aji, Sabtu pagi.

Persib banyak alternatif, Arema andalkan bola bawah

Kehilangan Hamka Hamzah, juga kehilangan Raphael Maitimo membuat Singo Edan tak bisa memaksakan diri mengandalkan bola-bola atas. Padahal, pada musim sebelumnya, Arema kerap dapat gol dari bola atas dan setpeice bola mati. 

Sebaliknya, Persib punya opsi tambahan permainan bola atas dengan kehadiran Carlton Cole. Tapi, Febri Hariyadi harus membiasakan diri lebih cerdas dalam membuka peluang, tidak mengandalkan penetrasi ke dalam, tapi melihat kans terlebih dulu.

“Kami ada opsi lebih. Tapi kami tetap akan bermain dengan gaya khas Persib,” ungkapnya.

Sementara itu, Aji sudah mengiyakan bakal memainkan striker Cristian Gonzales. Tapi, pemain asal Uruguay itu akan lebih banyak untuk memancing lawan. Tujuannya, pemain-pemain cepat dari lini kedua atau sayap akan masuk mencari peluang.

“Kami yakin, duel di tengah keras ini. Pasti sengit,” ucap Aji.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!