Buka lowongan Sekjen, beberapa nama sudah dikantongi PSSI

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Buka lowongan Sekjen, beberapa nama sudah dikantongi PSSI
PSSI telah membuka pendaftaran untuk kursi Sekjen bagi masyarakat umum. Tak lagi eksklusif ditunjuk, tapi melalui mekanisme terbuka.

JAKARTA, Indonesia — Menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus pelaksana tugas (plt) Sekjen bagi seorang Joko Driyono menjadi tugas yang berat.

Di satu sisi, dia harus menjalankan fungsi berhubungan dengan dunia internasional mewakili Ketua Umum Edy Rahmayadi yang menjabat sebagai Pangkostrad TNI, di sisi lain dia harus mengurus permasalahan internal PSSI.

Ya, semenjak mundurnya Ade Wellington dari kursi Sekjen 10 April lalu karena didesak oleh awak media, posisi Joko menjadi Plt dan mengurus permasalahan internal tersebut.

Sadar dengan kondisi serba berat Joko, Ketum Edy pun langsung menyiapkan mekanisme menemukan penghuni tetap kursi Sekjen. PSSI menurut Edy akan menerima siapapun calon yang ingin menjadi Sekjen PSSI.

Dibuka pada 9 Mei dan efektif banyak yang mendaftar pada 10 Mei lalu, PSSI memberikan waktu hingga 20 Mei bagi siapapun yang ingin menjadi Sekjen PSSI. Syaratnya, mengirimkan curriculum vitae (CV) langsung ke kantor PSSI.

Salah satu syarat yang diminta oleh Edy adalah calon Sekjen bisa komunikasi dengan semua pihak. Salah satunya dengan wartawan. “Kalau tidak bisa nanti Waketum yang bingung karena larinya semua ke sana,” kata Edy.

Apalagi tugas lainnya? Edy menyebut cakap berkomunikasi. Sekjen nantinya harus mengerti sepak bola, bukan asal daftar tanpa modal paham sepak bola secara matang.

“Dia harus bisa mendesain hasil evaluasi dan mengembangkan pembinaan ke depan,” katanya menambahkan.

Masih bagian dari syarat komunikasi, Edy menargetkan calon Sekjen minimal bisa menguasai dua bahasa asing. Salah satunya adalah bahasa Inggris dan lainnya. Semua syarat itu akan dilihat dalam fit and proper test.

Bagaimana dengan calon Sekjen dari asing? Edy memberi sinyal positif. Pada Kamis, 11 Mei, dia menganggap bahwa posisi Sekjen cukup menentukan dan juga harus diisi orang profesional. 

Apabila ada nama asing mendaftar, selama dia lolos fit and proper test serta cakap dan paham betul dalam olahraga sepak bola, bukan hal yang sulit bagi Edy menerimanya.

“Kan ini jabatan profesional, kalau ada yang mau masuk mendaftar seleksi silakan, tidak masalah (orang asing),” ucapnya.

Versi Edy, ada empat nama yang sudah mendaftar. Tapi, dari salah satu calon Sekjen yang mendaftar, Hifni Hasan, terungkap ada lebih dari 11 nama yang mendaftar. 

“Saya sudah menyerahkan berkas pendaftaran, saya sempat tanya ada 11 nama,” ungkap Hifni.

Tapi, siapa nama calon Sekjen tersebut, belum diungkap ke publik. Menurut Joko Driyono, nama baru akan diumumkan 20 Mei nanti, setelah penutupan pendaftaran.

Dari sekian nama, beberapa yang sempat muncul disebut kuat menjadi calon Sekjen adalah Ratu Tisha Destria, kemudian ada Syauqi Soeratno. 

Hifni yang mantan Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) juga memiliki peluang karena dia paham olahraga.

Tapi, sepak bola harus diakui unik dan rumit di Indonesia. Jadi, hanya keluarga sepak bola, yang besar di sepak bola, yang bisa memahami kultur sepak bola Indonesia. 

Tak mampu memahami kulturnya, maka nasib Sekjen nanti bisa sama dengan Ade Wellington yang dipaksa mundur. 

Siapa terkuat?

Ratu Tisha setidaknya memiliki kriteria tersebut. Bukan hanya bisa bahasa Inggris, dia juga pernah lama di Italia. Tapi kekurangannya, dia tak komunikatif dengan awak media, kurang humble dan nyaman saat berkomunikasi. Dia juga belum lama mengenal sepak bola nasional. 

Tipikal Joko Driyono yang memiliki kedekatan dengan wartawan tak ada dalam karakter Ratu.

Sebaliknya, untuk Syauqi, dia memiliki kedekatan dengan awak media, komunikatif seperti Joko Driyono dan berpengalaman dengan sepak bola lokal, pernah menjadi CEO Badan Liga Amatir Indonesia.

Di dunia internasional, Syauqi bisa memupuknya perlahan karena dia juga matang sebagai Sekjen. Posisinya sebagai Sekjen organisasi perkumpulan BUMD se-Indonesia membuatnya lebih layak berada di posisi tersebut.

Yang lainnya? Sejauh ini belum bisa ditebak. Tapi sepak bola Indonesia, membutuhkan Sekjen yang paham sepak bola lokal, paham karakter tim, dan bisa nyaman berkomunikasi dengan media. 

Hifni? Masih jauh dibandingkan dua nama Syauqi ataupun Ratu Tisha. Dia pun tak bisa mentereng di KOI karena akhirnya memilih mundur dari kursi panas Sekjen. 

Menarik ditunggu sampai fit and proper test digelar pada 21-24 Mei mendatang siapa yang cocok untuk mengisi posisi Sekjen tersebut.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!