Djadjang Nurdjaman: Kualitas pemain asing tak seperti yang diharapkan

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Djadjang Nurdjaman: Kualitas pemain asing tak seperti yang diharapkan
Benarkah manajemen Persib terlalu banyak campur tangan dengan tugas Djadjang Nurdjaman?

JAKARTA, Indonesia — Djadjang Nurdjaman akhirnya mundur dari kursi panas sebagai pelatih Persib Bandung. Pelatih yang cukup lama menangani Maung Bandung tersebut merelakan kursinya. 

Padahal, Djadjang sangat identik dengan Persib. Sejak 2012, dia sudah membesut tim kebanggaan warga Bandung tersebut. Beberapa pihak menduga mundurnya Djadjang karena intervensi manajemen. Mereka terlalu banyak ikut campur dengan tugas Djadjang. 

Akibatnya, Djadjang dikabarkan tak nyaman. Tak hanya karena perbedaan pendapat dengan manajemen, keputusan-keputusan teknis manajemen juga harus dia pertanggung jawabkan di depan publik.

Dalam rekrutmen dua pemain asing, Carlton Cole dan Michael Essien, misalnya. Peran manajemen cukup dominan dalam transfer dua pemain yang lama merumput di Inggris tersebut.

“Saya tidak bisa bicara. Itu hal yang (sudah) lewat. Tapi, memang saya dapat tawaran nama itu, dan yakin mereka masih bagus. Cuma penilaian ternyata kurang tepat. Essien masih oke dan Cole cukup buruk,” kata Djadjang. 

Namun, Djadjang menolak mengomentari keputusan mundur tersebut adalah akibat campur tangan manajemen yang terlalu dalam. “Saya tak mau berkomentar soal itu,” katanya.

Djadjang sejatinya memiliki track record yang bagus di Persib. Sebab, dia menjadi pelatih yang cukup lama menangani tim berjuluk Maung Bandung itu sejak 2012 silam.

Tiap tahun, Djadjang nyaris tak pernah absen memberikan gelar kepada Maung. Pertama, pada 2012, dia masuk langsung diinstruksikan membentuk tim untuk persiapan ISL 2013 sehingga mengikuti Celebes Cup. Hasilnya, Persib juara. 

Di ISL, Persib mampu finis di posisi keempat, lebih baik dari sebelumnya yang ada di posisi delapan besar. Pencapaian 4 besar itu dibarengi dengan catatan 18 kali menang, sembilan kali seri, dan tujuh kali kalah.

Peningkatan peringkat tersebut membuat manajemen menambah kontrak Djadjang. Dia dipercaya untuk menangani Maung Bandung semusim lagi. Hasilnya, Djadjang menjawab kepercayaan dengan mangantarkan Persib menjadi juara.

Yang membuatnya istimewa, Djadjang membuat Persib juara dengan catatan hanya sekali kalah dalam satu musim. Rekornya adalah 18 kali menang, enam kali seri dan sekali kalah. Sayang, torehan tropinya pada musim itu belum bertambah karena dalam ajang pra musim interisland cup, Maung Bandung hanya jadi runner up.

Pada musim 2015, kompetisi harus terhenti. Padahal, pada era itu Persib sudah mampu mencatatkan dua kemenangan di kompetisi ISL. Jadilah, banyak turnamen digelar setelah PSSI dibekukan. 

Persib mampu meraih gelar di ajang Piala Presiden 2015. Mereka menjadi tim fantastis karena tak pernah kalah dari fase grup sampai menjadi juara. Tapi, prestasi Persib di Piala AFC tidak terlalu menggembirakan. Meski bisa lolos fase grup, perjuangan Persib terhenti di 16 besar. 

Selanjutnya, Djadjang memilih untuk berguru ke Internazionale Milan dan Dejan Antonic masuk menggantikan posisinya. Tapi, prestasi Persib buruk di ISC A kemudian manajemen meminta Djadjang kembali melatih.

Menangani tim sejak pekan kesembilan, Djadjang membawa Persib berada di posisi ke-5 di ISC A 2016. Total 13 kali kemenenangan, enam kali seri dan tujuh kali kalah menjadi rekor Djadjang saat menangani Persib dalam 26 pertandingan sisa setelah dilatih Dejan.

Pada 2017, Persib gagal mempertahankan Piala Presiden dan hanya meraih peringkat ketiga. Di liga, Maung Bandung hanya duduk di posisi ke-12, dan membuatnya memilih mundur. Sempat meminta mundur pada Juni lalu dan ditolak manajemen, kini manajemen tak bisa lagi menghalangi niat mundur pelatih 59 tahun tersebut. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!