Bagaimana Persib bakal bermain tanpa Djajang Nurdjaman?

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bagaimana Persib bakal bermain tanpa Djajang Nurdjaman?
Laga melawan Persija akan menjadi pertaruhan Persib. Apakah mereka akan semakin baik tanpa Djadjang atau justru lebih buruk?

JAKARTA, Indonesia — Persib Bandung harus menjalani laga klasik melawan Persija Jakarta dalam lanjutan Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Sabtu, 22 Juli, malam.‎ Tanpa pelatih Djadjang Nurdjaman, bagaimana komposisi tim?

Asisten pelatih Herrie Setiawan akan mendapatkan tugas berat, sebagai pelatih sementara Maung Bandung. Pria yang akrab disapa Jose itu menegaskan, untuk laga ini memang dirinya tak akan banyak mengubah kebiasaan Persib. 

“Tapi saya ingin nanti ada sedikit variasi, peningkatan dalam transisi, dan lebih bisa dominan dalam penguasaan bola,” katanya.

Dengan begitu, bisa dipastikan formasi 4-3-3 tetap menjadi pilihan. Bisa dengan melakukan perubahan di sisi depan, atau juga gelandang untuk meningkatkan performa tim kebanggaan Bobotoh tersebut. 

Melawan Persija yang memiliki lini depan berpengalaman dan gelandang petarung, mau tidak mau Persib harus menurunkan pemain yang juga petarung. Sosok seperti Hariono, Raphael Maitimo, serta Kim Jefrey Kurniawan harusnya lebih mantap dibandingkan memaksakan Michael Essien yang sudah lambat.

Tapi, apabila pertimbangannya untuk meningkatkan akurasi umpan-umpan dari tengah dan menambah intensitas sepakan jarak jauh, maka yang bisa dimanfaatkan perannya adalah eks pemain Chelsea tersebut. 

Perubahan permainan, sepertinya hanya pada daya gedor dari lini kedua, sebab konsentrasi Jose selama menjadi caretaker adalah memaksimalkan hal itu. Terbukti, saat melawan PSM Makassar, dia bisa memimpin menang 2-1 di Bandung. 

Selain itu, Jose juga meminta pemain untuk meningkatkan crossing ke kotak penalti, dengan formasi Shohei di penyerang tengah dan Atep Rizal serta Tantan di sayap, serangan Maung Bandung diyakini bakal lebih mantap.

“Suasana, emosi, dan motivasi lawan Persija pasti beda. Saya yakin tim bisa menang,” tegasnya. 

Memaksimalkan flank

Persib memiliki dua pemain sayap di lini belakang yang bagus. Dengan regulasi tanpa pemain muda alias bisa menurunkan seluruh pemain senior, maka kemungkinan Maung Bandung bakal menurunkan Tony Sucipto serta Supardi Nasir bersamaan. 

Tony bisa menjadi opsi untuk melapisi dua bek tengah saat flank di sisi Supardi naik membantu serangan, bisa juga dirinya naik dan bergantian Supardi untuk mundur.

Tapi, dari sisi crossing, tusukan, passing, maka serangan Persib di sektor sayap bakal lebih banyak menekan dari kanan. Berat di kanan karena memang tumpuan kombinasi serangan flank, biasanya lebih banyak diambil oleh Supardi, sementara Tony lebih menjaga keamanan di lini belakang saat sesekali Vujovic naik untuk membantu penyerangan dan memaksimalkan bola atas. 

Melawan Persija, Persib bisa memaksimalkan sayapnya, tapi Jose tentu akan lebih meminta pemain untuk melakukan cutback atau cut inside untuk menciptakan kemelut.

Persija, sebagai tim paling sedikit kebobolan di liga, bukan lawan yang mudah ditembus, tergantung apakah Jose berani meminta pemainnya untuk menambah kuantitas sepakan jarak jauh. Di situ ada Essien dan Atep yang dikenal memiliki sepakan bagus, ditambah dengan Raphael Maitimo.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!