Filipina tak lagi berminat jadi tuan rumah SEA Games 2019

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Filipina tak lagi berminat jadi tuan rumah SEA Games 2019
Pemerintah Filipina ingin mencurahkan fokus dan sumber dayanya pada rehabilitasi kota Marawi

JAKARTA, Indonesia – Ketua Komite Olahraga Filipina (PSC), William Ramirez, mengungkapkan Filipina kehilangan minat untuk menjadi tuan rumah olah raga SEA Games ke-30 pada tahun 2019 mendatang. Permasalahan terorisme dan tindak kekerasan di kota Marawi menjadi alasan utama mengapa Pemerintah Filipina tak lagi berminat menjadi tuan rumah.

Keputusan itu sudah disampaikan Ramirez kepada Presiden Komite Olimpiade Filipina (POC) Jose Cojuangco dalam sebuah surat pada 19 Juli kemarin.

“Pemerintah menerima tongkat keketuaan ASEAN tahun 2017 sebagai mitra perubahan dunia dengan antusiasme yang tinggi. Kami juga sudah menunjukkan minat untuk menjadi tuan rumah ke-30 SEA Games pada tahun 2019. Tetapi, karena situasi saat ini di Mindanao dan permasalahan terkait terorisme serta tindak kekerasan, maka dengan sangat menyesal kami menginformasikan kepada Anda bahwa kami tidak lagi dapat mendorong agar menjadi tuan rumah acara dua tahunan itu,” tulis Ramirez dalam surat tersebut dan diumumkan di Rizal Sports Complex Manila pada akhir pekan lalu.


Menurutnya, sudah diputuskan bahwa semua sumber daya pemerintah akan difokuskan kepada proses rehabilitasi dan pembangunan kembali Mindanao, khususnya di kota Marawi.

Tetapi, Ramirez memastikan bahwa PSC tetap berkomitmen untuk mengirimkan atlet-atlet Filipina dalam penyelenggaraan SEA Games pada bulan Agustus mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka juga akan mengirimkan atlet terbaiknya di ajang Olimpade di Tokyo, Jepang pada tahun 2020 mendatang.

“Lebih jauh, usai kondisi membaik, perdamaian tercipta dan teratur usai Olimpiade 2020, maka kami positif dan bersedia menjadi tuan rumah SEA Games atau acara olah raga internasional lainnya,” kata dia.

Direktur Eksekutif PSC Carlo Abarquez mengonfirmasi pernyataan Ramirez. Ia menyebut Istana Malacañang saat ini memang tengah fokus untuk pembangunan kembali kota Marawi.

Kendati begitu, Abarquez menyadari bahwa keputusan akhir bukan di tangan PSC, melainkan di tangan Cojuangco. Tetapi, ia yakin keputusan akhir tidak akan berubah, sebab pemerintah pusat sudah tidak lagi mendukung bagi Filipina menjadi tuan rumah SEA Games.

Cojuangco masih belum dapat dimintai komentar. Sementara, Wakil Presiden POC Joey Romasanta menolak untuk memberikan komentar apa pun. Menurut Romasanta, lebih baik pernyataan disampaikan oleh Cojuangco.

“Sebab, dia Presiden POC,” kata Romasanta.

Jika mengacu kepada jadwal semula, seharusnya Filipina pada bulan Agustus mempresentasikan idenya di jajaran Federasi SEAG di Kuala Lumpur. Filipina akhirnya bersedia menjadi tuan rumah, usai Brunei memilih mundur. Mereka mengaku tidak memiliki tempat penyelenggaraan dan waktu persiapan yang cukup.

Kali terakhir Filipina menjadi tuan rumah SEA Games pada tahun 2005. Di tahun itu pula, mereka terakhir kali berhasil menjadi juara umum dengan meraih medali emas terbanyak. – dengan laporan dari Manolo Pedralvez/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!