Dikalahkan Filipina, timnas bola basket putra gagal bawa pulang medali emas

Adrianus Saerong

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dikalahkan Filipina, timnas bola basket putra gagal bawa pulang medali emas

ANTARA FOTO

Filipina berhasil mengalahkan timnas Indonesia dengan skor 94-55

JAKARTA, Indonesia – Tim bola basket putra Indonesia gagal meraih medali emas di babak final SEA Games yang digelar di MABA Stadium pada Sabtu, 26 Agustus. Mario Wuysang dan kawan-kawan harus menyerah terhadap raja bola Asia Tenggara Filipina dengan skor 94-55. 

Sejak babak pertama, Filipina yang lebih diunggulkan memiliki penguasaan bola lebih dulu usai memenangkan jump ball. Mereka membuka keunggulan tiga angka setelah Kevin Ferrer tak terjaga di sisi kiri. Indonesia baru mendapatkan dua poin pertama lewat Christian Ronaldo Sitepu, 1,5 menit setelah pertandingan dimulai.

Indonesia yang menumpuk pemain di bawah ring dipaksa untuk melakukan pelanggaran oleh pemain-pemain Filipina yang menusuk masuk. Kevin Sitorus bahkan telah melakukan dua pelanggaran dalam lima menit sehingga harus digantikan oleh Vincent Kosasih. Beruntung, skema pertahanan Indonesia juga memaksa Filipina untuk lebih mengandalkan tembakan tiga angka yang dapat dijadikan serangan balik oleh Arki Wisnu dan kawan-kawan.

Tipuan dari Sandy Kurniawan berhasil memberikan dua poin tambahan bagi Indonesia sebelum Wisnu ikut menyumbang angka bagi tim merah-putih. Sayangnya, Wisnu yang dilanggar saat melakukan tembakan malah gagal mengeksekusi lemparan bebas. 

Jarak antara Indonesia dan Filipina tetap empat angka. Gagal mencuri lima poin dari tembakan bebas, quarter pertama selesai dengan skor 19-15 untuk Filipina.

Pada quarter kedua, perbedaan kelas mulai terlihat. Unggul dalam tinggi badan, Filipina dengan mudah memainkan pick and roll, mengoper satu sama lain hingga mendapatkan ruang tembak terbaik. 

Filipina terus memperlebar jarak mereka berkat berbagai kesalahan yang dilakukan para pemain Indonesia saat mengeksekusi lemparan. Indonesia bahkan sempat hanya mencatatkan 23% field goal atau tembakan masuk pada kuarter kedua. Skor yang tadinya hanya berbeda empat angka berubah menjadi 17 di akhir babak pertama dengan Filipina unggul 45-27.

Kuarter ketiga semakin parah bagi timnas yang hanya mencetak 11 angka dalam 10 menit. Filipina tandai 30 menit pertandingan dengan keunggulan 29 poin. Keunggulan 14 bola lebih membawa satu kaki Filipina ke podium tertinggi cabang basket putra.

Kemenangan Filipina akhirnya dapat dipastikan setelah mereka unggul 30 angka dari Indonesia dengan hanya tiga menit waktu tersisa di quarter terakhir. Jarak tersebut juga gagal diperkecil oleh tim asuhan Wahyu Widayat yang akhirnya harus puas dengan medali perak.

Dengan kemenangan ini, maka Filipina semakin mengukuhkan dominasinya di cabang olah raga bola basket karena tidak pernah kalah sejak SEA Games tahun 1991 lalu. 

Kendati kalah, namun timnas tetap berhasil melampaui memenuhi target yang ditetapkan yakni membawa pulang medali perunggu. Timnas justru mempersembahkan medali perak di ajang pesta olah raga terbesar se-Asia Tenggara itu. 

“Seperti biasa, kami selalu berusaha mendapatkan emas, tapi perak jadi target minimal,” ujar Wakil Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Andiko Andi Purnomo. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!