Filipina vs Indonesia: Garuda mencari ‘korban’ kedua

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Filipina vs Indonesia: Garuda mencari ‘korban’ kedua
Kemenangan bakal memuluskan jalan pasukan Indra Sjafrie ke babak kedua Piala AFF U-18

JAKARTA, Indonesia — Timnas Indonesia U-19 akan menjalani laga kedua grup B Piala AFF U-18 melawan Filipina di Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar, Kamis, 7 September, pukul 18.30 WIB. Tiga poin jadi target demi memuluskan langkah skuat Garuda Nusantara menuju final ajang ini.

Ini berarti pasukan Indra Sjafrie itu hanya punya jeda sehari setelah menjalani laga perdana grup B dengan menggasak Myanmar U-19 dengan skor 2-1, Selasa, 5 September.

Dengan masa recovery yang mepet, Indra Sjafri harus menyiapkan timnya dengan matang. Dia jelas tak mau pemain-pemainnya kelelahan dan menurun performanya dalam laga ini. 

Alhasil, Indra bakal memaksimalkan tenaga pemain yang masih fresh. Tujuannya,  mempertahankan permainan bola pendek cepat saat menguasai bola dan penekanan dalam pressing saat kehilangan bola.

Dibutuhkan fisik yang prima, untuk menerapkan permainan total football ala Indra, di mana setiap pemain bisa membantu menyerang dan setiap pemain juga harus turun bertahan ketika tim tertekan. 

“Tentu saya sudah menyiapkan rotasi. Tidak mungkin pemain yang tak seratus persen kondisinya saya tampilkan,” kata Indra melalui pesan singkat, Kamis siang.  

Bagaimana rotasi yang akan dilakukan oleh skuat Garuda Nusantara?

Melihat komposisi pemain yang dimiliki tentu di setiap lini perlu dilakukan rotasi. Tapi untuk penjaga gawang, tak perlu melakukan perubahan karena M Riyandi menunjukkan kelasnya dengan penyelamatan gemilang yang dilakukan di laga perdana. 

Lini per lini, perlu ada perubahan. Di depan misalnya, Indra perlu menggantikan Saddil Ramdani dengan pemain yang lebih fresh. Kemudian di tengah, sosok M Iqbal, bisa digantikan dengan kehadiran Asnawi Mangkualam Bahar.

Dia lebih memiliki penglaman karena sudah pernah merumput bersama Timnas U-22 yang tampil di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Agustus lalu.  

Witan Sulaeman juga layak dicoba untuk turun dari menit awal karena sejatinya, dia memiliki chemistry yang kuat dengan pemain depan seperti Egy Maulana Vikri dan Hanis Saghara. Selain itu, pemain 16 tahun tersebut memiliki kemampuan sebagai playmaker serta pembagi bola dengan umpan terobosan yang bagus.  

Di belakang, Samuel bisa dicoba dipasang, untuk meningkatkan daya gedor skuat Garuda Nusantara di sektor sayap. Sementara itu, kapten tim Rachmat Irianto bisa saja dipasang setengah babak, dan digantikan dengan bek lain.

Meski Indra belum mau membeberkan perubahan skuatnya, Rappler memprediksi pemain seperti Egy, Hanis, Febri Eka, Rachmat Irianto dan M Riyandi adalah sederet nama yang kemungkinan besar tak dirotasi.

Selain memiliki konsistensi permainan, mereka selama ini juga menjadi ruh permainan skuat Timnas U-19 di masing-masing lini. 

Indonesia diunggulkan 

Waspada dan tak jumawa, pesan tersebut menurut Egy disampikan oleh pelatih Indra Sjafri saat menjalani sesi kelas untuk membahas gaya permainan Filipina, Rabu, 6 September lalu. Pemain asal Medan itu mengakui, timnya memang diunggulkan, tapi bukan berarti pemain bisa seenaknya meremehkan tim lawan.

“Kami tahu Filipina mencari kemenangan karena mereka dikalahkan Brunei 2-3. Karena itu coach minta kami untuk waspada, jangan anggapa remeh lawan,” dia memaparkan.

Egy yakin, dengan kepercayaan diri yang dimiliki oleh para pemain, bukan tidak mungkin sentuhan, taktik dan strategi yang dimiliki akan berjalan mulus diterapkan. Terlebih, rasa grogi yang sering mancul di awal laga, sudah mampu diatasi. 

Hal yang sama juga dirasakan oleh striker Hanis. Dengan formasi sang Garuda 4-1-3-1-1, dia memang menjadi target man. Sadar akan performanya yang belum maksimal di laga perdana, Hanis ingin memberikan penampilan yang lebih dan bisa mencetak gol ke gawang Filipina dalam laga malam nanti. 

“Saya punya keinginan untuk bisa mencetak gol. Tapi saya tidak akan memaksakan, karena yang terpenting adalah kemenangan tim,” tuturnya.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!