Indonesia vs Vietnam: Redam kecepatan lawan

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia vs Vietnam: Redam kecepatan lawan

ANTARA FOTO

Kemenangan bakal menggaransi posisi Indonesia sebagai penguasa grup B

JAKARTA, Indonesia — Timnas U-19 akan menjalani laga lanjutan grup B Piala AFF U-18 menghadapi Vietnam pada Senin, 11 September pukul 15:30 WIB. Laga penuh arti karena menentukan siapa yang layak memimpin grup B.

Memantau kekuatan Vietnam sudah dilakukan oleh pelatih Indra Sjafri pada Sabtu, 9 September lalu. Melihat cara main lawan dan gaya permainan yang diusung, Indra mengonfirmasi bakal melakukan perubahan komposisi starter pada laga ini.

Sedikit rotasi kemungkinan dilakukan oleh tim berjuluk Garuda Nusantara tersebut. Karakter pemain dan taktik strategi yang akan diterapkan olehnya selalu berjalan beriringan, sehingga perlu ada perubahan.

“Kami sudah memperhitungkan siapa saja yang akan kami turunkan lawan Vietnam. Prinsipnya, setiap pertandingan kami akan berikan cara yang berbeda dengan identitas yang sama, dan mungkin dengan pemain yang sedikit berbeda,” ungkapnya.

Tapi, dalam urusan gaya bermain dengan bola-bola pendek mengandalkan ball posession dan build up serangan dari bawah, tetap akan dipertahankan oleh pelatih asal Sumatera Barat tersebut.

“Gaya main kami tetap sama dengan yang kemarin-kemarin namun tetap kita benahi kekurangan yang ada,” tuturnya.

Indonesia di grup B sejauh ini menyisakan dua laga untuk dijalani. Andai bisa menaklukkan Vietnam, Indonesia dipastikan bisa tampil sebagai juara grup karena menghadapi Brunei Darussalam pada laga terakhir hampir pasti menang.

Redam kecepatan striker lawan

Vietnam banyak memainkan taktik dengan tiga striker. Mereka rata-rata bermain lebih ke dalam untuk membuka ruang bagi pemain sayap naik.

Hal tersebut tentu harus diantisipasi oleh Indra Sjafri. Pasalnya, gaya main seperti ini akan membuat permainan ball posession yang dibarengi build up serangan dari bawah, harus diterapkan dengan hati-hati.

Itu juga diakui oleh Nurhidayat Haji Haris dan Rachmat Irianto, duet bek tengah yang selama ini lekat dengan permainan inti Timnas.

“Kami tahu dan sudah dievaluasi di mana letak kesalahan. Kami tak boleh lagi main-main terlalu lama di belakang, agar tidak ada kesalahan dan bikin blunder,” tutur kapten tim, Rachmat.

Nurhidayat pun mengusung hal yang sama. Baginya, kesalahan seperti saat lawan Filipina dan Myanmar, akan dua kali lebih berbahaya saat melawan Vietnam.

“Mereka mengandalkan kecepatan, kami harus lebih bermain cerdik dan tidak mudah terpancing, kami harus lebih spartan dari mereka. Kalau itu dilakukan peluang kami untuk menang sangat terbuka,” tuturnya.

Antisipasi jika Egy dimatikan

Dalam dua laga terakhir, Egy Maulana Vikri dan Feby Eka Putra menjadi dua pemain yang fenomenal. Tidak ada salahnya, Indra kembali bereksperimen dan menempatkan Egy di depan Hanis Saghara alias jadi striker.

Sementara, Hanis ditempatkan di belakang Egy, untuk menerapkan strategi menarik bek dan Hanis masuk dari belakang Egy. Selama ini, taktik ini belum dicoba karena Feby yang berhasil ada di posisi depan serta Hanis di belakang.

Mencoba tak ada salahnya, tapi itu baru dilakukan saat formasi sang Garuda dengan Hanis sebagai lone striker kembali gagal membuahkan hasil.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!